Sukses

Parenting

Gejala DBD pada Anak dari Ringan sampai Parah yang Harus Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Saat musim pancaroba, ada banyak sekali penyakit yang bisa menyerang anak. Salah satu penyakit yang bisa menjangkit anak adalah demam berdarah atau DBD. Penyakit ini bisa membahayakan keselamatan anak-anak, jika tidak segera ditangani oleh dokter.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, yang penularannya melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit demam berdarah ini sudah banyak menyebabkan kematian pada anak. Sehingga gejalanya harus segera disadari.

Sebenarnya penyakit demam berdarah ini bisa disembuhkan dengan melakukan perawatan di rumah, tetapi untuk kasus demam berdarah yang berat, perlu pengobatan dan penanganan khusus oleh dokter. Berikut gejala demam berdarah pada anak yang harus diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber:

Gejala Demam Berdarah Pada Anak

Gejala demam berdarah pada anak bisa dirasakan 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Anak akan mengalami gejala yang ringan hingga gejala berat, yang bisa berlangsung lebih dari 2 hari hingga semingguan. Gejala paling umum yang bisa diwaspadai adalah demam tinggi yang mencapai 40°C.

Gejala demam berdarah yang ringan bisa ditandai dengan sakit kepala yang tak kunjung sembuh, bagian belakang mata terasa nyeri, merasa nyeri tulang, otot dan persendian. Kemudian bintik-bintik merah dan ruam akan muncul di hari ketiga, disertai dengan mual dan muntah, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Ketika gejala demam berdarah ringan tidak kunjung sembuh, maka gejalanya akan semakin parah dan bisa menyebabkan pembuluh darah bocor, terjadi penumpukan cairan di paru-paru atau perut, hingga mengalami pendarahan yang parah.

Gejala parah bisa ditandai dengan sakit perut yang parah, mual dan muntah terus menerus hingga dehidrasi, mual dan muntah terus-menerus, gusi mengeluarkan darah, mengalami sesak napas, telapak tangan dan kaki berair, badan terasa dingin dan sangat lelah.

Cara Menangani Demam Berdarah

Jika gejala demam berdarah anak masih ditahap ringan, Mom bisa menurunkan demam dengan obat-obatan penurun panas, seperti paracetamol atau plester penurun panas. Tetapi jangan berikan obat seperti aspirin dan ibuprofen, karena bisa menyebabkan trombosit menurun.

Untuk menangani demam berdarah ringan, bagian dahi, ketiak dan dada bisa dikompres dengan air hangat. Usahakan anak beristirahat dan mendapatkan tidur yang cukup, agar badan tidak lemas dan demam segera turun.

Karena sering mual dan muntah, lebih baik berikan asupan makanan dan minuman yang bisa meningkatkan trombosit, dan berikan air putih untuk mencegah dehidrasi. Jika gejalanya tidak segera menurun, lebih baik segera periksakan dengan dokter agar segera ditangani.

Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Menaikkan Trombosit

Saat mengalami demam berdarah, trombosit akan menurun dan menyebabkan tubuh menjadi lemas. Jika trombosit sangat rendah, bisa menyebabkan pendarahan yang tak kunjung berenti hingga menyebabkan kematian.

Untuk menaikkan trombosit anak saat mengalami demam berdarah, berikan makanan yang menyehatkan dan mengandung nutrisi tinggi, seperti sayur kangkung, bayam, brokoli dan sayuran hijau lainnya.

Mom juga bisa memberikan buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, delima dan mangga. Sayur dan buah ini juga bisa membantu meningkatkan sistem imunitas anak, agar lebih kuat saat menyembuhkan penyakit demam berdarah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading