Jangan Sampai Tertipu! Berikut Ini 7 Tips Menghindari Scam Saat Traveling

Zahra Raudhatul JannahDiterbitkan 13 Juli 2025, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Traveling adalah momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepas penat, menjelajahi tempat baru, dan menciptakan kenangan berharga. Namun, di balik keseruan perjalanan, ada risiko yang sering mengintai—scam atau penipuan. Wisatawan, terutama yang baru pertama kali mengunjungi suatu tempat, kerap menjadi target empuk para pelaku kejahatan. Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan sekitar, bahasa, serta budaya setempat membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai modus penipuan.

Scam bisa terjadi di mana saja, mulai dari bandara, transportasi umum, tempat wisata populer, hingga penginapan. Beberapa modus yang sering terjadi meliputi tarif taksi yang tidak wajar, penipuan dengan uang palsu, hingga skema "good samaritan" di mana seseorang berpura-pura membantu tetapi justru mengambil keuntungan. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa menjadi korban pencurian data melalui Wi-Fi publik atau penipuan online saat memesan akomodasi dan tiket.

Agar perjalanan tetap aman dan nyaman, penting bagi Sahabat Fimela untuk mengenali berbagai bentuk scam dan mengetahui cara menghindarinya. Melansir globalrescue.com. berikut ini beberapa jenis penipuan yang sering terjadi saat traveling dan tips untuk melindungi diri dari jebakan para penipu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Waspada dengan Situs Palsu

Sebuah tangan sedang memegang paspor dengan layar laptop yang menampilkan tujuan wisata (Foto Dok: Freepik/ rawpixel.com).

Sahabat Fimela, salah satu bentuk penipuan yang paling sering menargetkan wisatawan adalah situs palsu yang mengaku menyediakan layanan dokumen perjalanan, seperti paspor atau visa. Situs ini biasanya meniru tampilan situs resmi, tetapi bertujuan mencuri informasi pribadi dan keuangan pengunjungnya. Agar tidak tertipu, pastikan selalu mengakses situs resmi pemerintah saat mengajukan permohonan paspor atau visa. Ingat, paspor hanya dapat diproses oleh pemerintah, sementara visa bisa dipercepat oleh perusahaan yang telah mendapatkan otorisasi resmi. Selain itu, berhati-hatilah saat menyewa mobil secara daring, karena beberapa situs palsu meniru perusahaan rental mobil asli dan mencuri informasi kartu kredit pelanggan. Sebelum melakukan transaksi, periksa alamat situs, nomor telepon, dan ulasan dari pengguna lain.

2. Modus Penipuan di Jalanan yang Mengincar Wisatawan

Penipuan di jalanan sering kali mengecoh wisatawan yang tidak waspada. Salah satunya adalah pengemudi taksi atau kendaraan sewaan yang mengaku sebagai layanan resmi, namun menagih tarif yang jauh lebih tinggi. Sebelum menggunakan layanan transportasi, pastikan untuk memverifikasi identitas pengemudi dan kendaraan. Modus lain yang sering digunakan adalah pemandu wisata palsu yang menawarkan tur dengan harga mahal atau membawa wisatawan ke toko atau restoran dengan harga tidak wajar. Untuk menghindarinya, sebaiknya pesan tur dari agen perjalanan terpercaya. Ada juga orang yang mengaku sebagai penggalang dana amal dan meminta sumbangan untuk tujuan fiktif. Sebelum berdonasi, pastikan untuk memeriksa keabsahan organisasi yang mereka wakili.

3. Penipuan dengan Intimidasi

Beberapa penipu menggunakan taktik intimidasi untuk memeras uang dari wisatawan. Misalnya, ada pengamen jalanan atau seniman yang setelah menghibur secara gratis, tiba-tiba menuntut bayaran dengan agresif. Modus lain adalah orang yang menawarkan gelang atau perhiasan secara gratis, lalu menuntut pembayaran setelah memasangkannya di tangan korban. Jika menghadapi situasi seperti ini, tetaplah tenang dan segera menjauh dengan sikap percaya diri. Jika perlu, Sahabat Fimela bisa berpura-pura tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan untuk menghindari konfrontasi.

4. Penipuan dengan Cara Mengalihkan Perhatian

Penjahat sering menggunakan distraksi untuk mencuri barang berharga wisatawan. Salah satu modus yang sering terjadi adalah seseorang yang pura-pura menumpahkan minuman ke pakaian korban, lalu menawarkan bantuan untuk membersihkannya sambil mencopet dompet atau ponsel. Modus lainnya adalah seseorang yang berpura-pura menemukan dompet dan meminta korban memeriksa uang mereka, memberi kesempatan bagi kaki tangannya untuk mencuri barang berharga. Simpanlah barang berharga di tempat yang aman dan jangan mudah terganggu oleh orang asing.

3 dari 3 halaman

5. Waspadai Penipuan di ATM

Sebuah tangan sedang memasukkan kartu ATM ke dalam mesin (Foto Dok: Freepik/ Dragana_Gordic).

Mesin ATM sering menjadi sasaran penjahat yang memasang perangkat skimming untuk mencuri informasi kartu. Beberapa pelaku bahkan membuat ATM palsu untuk mengumpulkan data pengguna. Untuk menghindari penipuan ini, gunakan ATM yang berada di tempat aman dan terang. Jika memungkinkan, lakukan transaksi bersama teman untuk meningkatkan kewaspadaan. Selalu periksa apakah ada sesuatu yang mencurigakan di mesin ATM, seperti slot kartu yang terlihat longgar atau keypad yang terasa tidak biasa.

6. Bahaya Wi-Fi dan Hotspot Publik

Wi-Fi publik bisa menjadi jebakan bagi wisatawan yang tidak waspada, karena rentan terhadap serangan peretas yang mencuri data pribadi. Untuk menghindari risiko ini, gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi internet, serta nonaktifkan Bluetooth dan fitur berbagi file saat tidak digunakan. Selain itu, lebih baik menggunakan paket data dari operator seluler dibanding mengandalkan Wi-Fi gratis yang tidak terjamin keamanannya. Jangan pernah memasukkan informasi penting, seperti data perbankan, saat menggunakan Wi-Fi umum.

7. Perlindungan Terbaik dari Penipuan Saat Traveling

Pengetahuan adalah senjata terbaik untuk menghindari penipuan saat bepergian. Sebelum berangkat, lakukan riset mendalam tentang destinasi yang akan dikunjungi, termasuk jenis penipuan yang umum terjadi di sana. Banyak blog perjalanan, forum, dan situs resmi pemerintah yang menyediakan informasi penting tentang hal ini. Jika menemukan penipuan, laporkan kepada otoritas setempat agar dapat membantu wisatawan lain menghindari hal serupa. Dengan tetap waspada dan membekali diri dengan informasi yang cukup, Sahabat Fimela dapat menikmati perjalanan dengan lebih aman dan menyenangkan. Jangan biarkan pengalaman liburan menjadi tidak menyenangkan karena kurangnya kewaspadaan!

Traveling seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kenangan indah. Namun, Sahabat Fimela juga perlu berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan yang bisa merusak momen perjalanan. Dengan mengetahui berbagai modus scam dan cara menghindarinya, Sahabat Fimela bisa bepergian dengan lebih tenang dan nyaman. Jangan lupa untuk selalu memeriksa informasi sebelum melakukan transaksi, menyimpan barang berharga dengan aman, serta bersikap waspada terhadap situasi yang mencurigakan. Dengan langkah-langkah ini, perjalanan impian Sahabat Fimela bisa tetap seru tanpa gangguan! Selamat berpetualang dan tetap aman di mana pun berada!