Tinggi Badan Anak Bisa Diprediksi? Ini Rumus Berdasarkan Genetik Orangtua

Amelia Salsabila AswandiDiterbitkan 14 Juli 2025, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orangtua sering penasaran, terutama saat melihat anak mereka mulai tumbuh pesat, “Nanti anakku bakal setinggi siapa ya, ayah atau ibu?” Pertanyaan ini wajar, karena tinggi badan sering kali dianggap sebagai salah satu indikator kesehatan dan bahkan kepercayaan diri anak saat dewasa nanti. Tapi apakah tinggi badan benar-benar bisa diprediksi sejak dini? Jawabannya bisa, tapi hanya secara perkiraan.

Faktanya, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan yang paling dominan adalah genetik atau keturunan. Namun, bukan berarti lingkungan, nutrisi, dan gaya hidup tidak berperan. Dengan kombinasi informasi dari orangtua dan pemahaman akan faktor-faktor penunjang, kita bisa mendapatkan gambaran kasar tentang potensi tinggi badan anak di masa depan.

Melalui artikel yang dilansir dari healthline.com ini, kita akan membahas salah satu rumus sederhana yang bisa digunakan untuk memperkirakan tinggi anak berdasarkan tinggi ayah dan ibu, serta menjelaskan faktor-faktor lain yang tak kalah penting dalam menentukan tinggi akhir si kecil. Yuk, simak lebih lanjut!

2 dari 5 halaman

Faktor Genetik yang Punya Pengaruh Besar

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60–80% tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor genetik. (Foto/Dok: freepik.com)

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60–80% tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor genetik, sementara sisanya dipengaruhi oleh nutrisi, lingkungan, dan faktor gaya hidup. Artinya, tinggi badan orangtua bisa memberikan gambaran kasar tentang seberapa tinggi anak mereka nantinya.

Tapi tentu saja, ini bukan ilmu pasti. Seorang anak dari orangtua yang bertubuh tinggi bisa saja tumbuh lebih pendek karena kekurangan nutrisi atau masalah kesehatan tertentu. Begitu juga sebaliknya.

3 dari 5 halaman

Rumus Prediksi Tinggi Badan Anak Berdasarkan Genetik

Salah satu metode paling sederhana dan banyak digunakan adalah "Mid-Parental Height Formula". (Foto/Dok: freepik.com)

Salah satu metode paling sederhana dan banyak digunakan adalah "Mid-Parental Height Formula", yang menggunakan tinggi badan kedua orang tua untuk memperkirakan tinggi anak.

Cara Menghitungnya:

  • Ubah tinggi badan ayah dan ibu ke dalam satuan inci. (1 kaki = 12 inci; 1 cm = 0,3937 inci)
  • Tambahkan kedua tinggi badan.Jika anak laki-laki, tambahkan 5 inci; jika anak perempuan, kurangi 5 inci.
  • Bagi hasilnya dengan 2.

Contoh Kasus:

  • Ibu: 160 cm = 62,99 inci
  • Ayah: 180 cm = 70,87 inci
  • Total = 133,86 inci

Untuk anak laki-laki: 133,86 + 5 = 138,86 → dibagi 2 = 69,43 inci → sekitar 176,3 cm

Untuk anak perempuan: 133,86 - 5 = 128,86 → dibagi 2 = 64,43 inci → sekitar 163,6 cm

Hasil ini adalah perkiraan rata-rata, jadi bisa berbeda ±5 cm tergantung faktor lainnya.

4 dari 5 halaman

Faktor Non-Genetik yang Mempengaruhi Tinggi Anak

Meski genetik jadi "kerangka utama", jangan lupakan peran faktor eksternal yang bisa sangat berpengaruh. (Foto/Dok: freepik.com)

Meski genetik jadi "kerangka utama", jangan lupakan peran faktor eksternal yang bisa sangat berpengaruh, terutama selama masa pertumbuhan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Nutrisi

Asupan nutrisi yang tepat—terutama protein, kalsium, vitamin D, dan zinc—sangat penting untuk menunjang pertumbuhan tulang. Anak yang mengalami malnutrisi cenderung memiliki pertumbuhan lebih lambat.

2. Aktivitas Fisik

Aktivitas seperti berenang, basket, yoga anak, atau bermain di luar rumah mendorong pelepasan hormon pertumbuhan dan memperkuat tulang.

3. Tidur yang Cukup

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) diproduksi paling aktif saat tidur nyenyak. Pastikan anak tidur 9–11 jam tergantung usianya.

4. Kesehatan dan Hormon

Kondisi seperti gangguan tiroid, kelainan hormon pertumbuhan, atau pubertas dini bisa memengaruhi tinggi akhir anak. Dalam kasus seperti ini, pemantauan dokter anak sangat penting.

5 dari 5 halaman

Apakah Anak Bisa Lebih Tinggi dari Orangtuanya?

Jawabannya: sangat bisa. (Foto/Dok: freepik.com)

Jawabannya: sangat bisa. Dengan kombinasi genetik yang menguntungkan dan lingkungan tumbuh yang optimal, banyak anak yang bisa tumbuh lebih tinggi dari kedua orangtuanya. Bahkan, dalam beberapa generasi terakhir, kita melihat tren bahwa rata-rata tinggi badan meningkat—ini disebut secular trend, yang terjadi karena perbaikan nutrisi dan gaya hidup secara global.

 

Memang seru bisa mengira-ngira tinggi anak di masa depan. Tapi penting diingat bahwa rumus hanya memberi gambaran, bukan hasil pasti. Pertumbuhan adalah proses kompleks yang dipengaruhi banyak aspek, yang terpenting adalah memastikan anak tumbuh sehat, aktif, dan bahagia. Karena pada akhirnya, tinggi badan hanyalah salah satu bagian kecil dari perjalanan panjang perkembangan anak. Semoga bermanfaat!