Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, salah satu bentuk kesiapan seorang dewasa adalah mampu mengelola keuangan secara bijak. Mulai memasuki usia 30-an sering kali dianggap sebagai fase penting dalam kehidupan, seseorang akan benar-benar serius memikirkan arah masa depan, termasuk soal finansial.
Pada tahap ini, banyak orang mulai merasa perlu menata ulang pola hidup dan kebiasaan dalam menggunakan uang. Memasuki usia 30-an biasanya juga beriringan dengan bertambahnya tanggung jawab. Mulai dari kebutuhan pribadi yang semakin kompleks, biaya hidup yang meningkat, hingga mungkin sudah harus memikirkan keluarga kecil.
Namun, tidak jarang masih ada rasa bingung atau bahkan cemas. Gaji yang sudah bertambah bisa saja habis begitu saja karena gaya hidup, cicilan, atau pengeluaran tidak terduga. Padahal, tanpa perencanaan yang baik, kondisi ini bisa menimbulkan kesulitan di kemudian hari.
Untuk itu, penting untuk mengetahui dan mengatur strategi agar kondisi keuangan saat usia 30-an tetap stabil. Berikut adalah tips yang bisa kamu terapkan.
What's On Fimela
powered by
1. Mengelola dan Mencatat Anggaran Bulanan yang Realistis
Dengan mencatat seluruh transaksi bulanan, kamu bisa melihat dengan jelas kemana uangmu mengalir. Buatlah anggaran yang sesuai dengan kondisi nyata, bukan angan-angan.
Jika pengeluaran untuk transportasi memang tinggi, jangan terlalu dipaksakan menuliskannya kecil di anggaran. Akan lebih baik, realistis sejak awal agar tidak kecewa di akhir bulan.
Selain itu, catatan keuangan akan membantumu menilai apakah ada ruang untuk menabung lebih banyak atau perlu memangkas pengeluaran. Semakin rutin mencatat, semakin mudah juga menemukan pola yang bisa diperbaiki demi kestabilan finansial.
2. Bedakan Rekening Tabungan dengan Rekening Harian
Memisahkan rekening untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari adalah cara sederhana tapi efektif. Dengan adanya rekening khusus tabungan, uang yang sudah dialokasikan tidak mudah terganggu oleh transaksi harian.
Langkah ini juga membuatmu lebih disiplin. Saat melihat saldo di rekening harian mulai menipis, kamu jadi lebih berhati-hati dalam mengatur pengeluaran. Sementara itu, tabungan tetap aman karena berada di tempat yang berbeda.
3. Jauhi Sistem Cicilan dan Pay Later
Cicilan dan fitur pay later sering tampak menggiurkan karena memberi kesan praktis. Namun, tanpa perhitungan yang matang, justru bisa menjeratmu dalam utang. Menghindari sistem ini membuat kondisi keuangan lebih sehat.
Dengan begitu, arus kas bulanan lebih stabil karena tidak terbebani cicilan. Jika memang terpaksa harus menggunakan cicilan, pastikan hanya untuk kebutuhan produktif seperti membeli aset yang nilainya bisa bertahan lama.
4. Mulai Investasi Ringan di Usia 20-an
Meskipun judul artikel tentang usia 30-an, memulai investasi sedini mungkin, bahkan sejak 20-an, karena akan memberi keuntungan lebih besar. Investasi tidak selalu berarti modal besar.
Kini banyak pilihan investasi ringan seperti reksa dana, emas digital, atau deposito online yang bisa dimulai dari nominal kecil. Dengan berinvestasi sejak dini, saat memasuki usia 30-an kamu sudah punya modal yang cukup signifikan.
5. Siapkan Selalu Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai penyelamat saat kondisi tak terduga, misalnya kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya. Tanpa dana ini, kamu mungkin terpaksa menguras tabungan utama atau bahkan berutang.
Idealnya, dana darurat berjumlah 3–6 kali pengeluaran bulanan. Jumlah ini cukup untuk menopang kehidupan sementara sampai kondisi kembali normal. Menyiapkan dana darurat bukan sekadar tentang uang, tapi juga soal rasa aman.
Sahabat Fimela, demikian strategi yang dapat membantu finansial kamu tidak mengalami penurunan setelah memasuki usia 30-an. Semoga membantu, ya!