Rahasia Kulit Mulus, Ternyata Begini Cara Pakai Face Oil yang Tepat agar Kulit Tidak Breakout

Nabila MecadinisaDiperbarui 15 September 2025, 15:27 WIB

ringkasan

  • Pemilihan face oil non-komedogenik dengan rasio asam linoleat tinggi sangat penting untuk mencegah jerawat dan menyumbat pori-pori.
  • Penggunaan face oil yang tepat melibatkan jumlah tetes yang sesuai, aplikasi pada kulit lembap, dan urutan yang benar dalam rutinitas skincare (setelah serum dan sebelum atau sesudah pelembap).
  • Lakukan uji tempel, jaga kebersihan, dan konsultasi dengan dermatologis untuk memastikan face oil bekerja optimal tanpa memicu breakout, serta lengkapi dengan rutinitas skincare holistik.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, penggunaan face oil seringkali menimbulkan keraguan, terutama bagi pemilik kulit berminyak atau berjerawat. Padahal, produk perawatan kulit ini dapat menjadi tambahan yang sangat bermanfaat dalam rutinitas kecantikan Anda. Kuncinya terletak pada pemilihan jenis dan cara aplikasi yang benar untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Menurut Cleveland Clinic, minyak wajah mampu menutrisi kulit dengan asam lemak esensial sekaligus menjaga kelembapan. Ini berarti, bahkan kulit berminyak pun bisa merasakan manfaatnya asalkan memilih formula yang tepat dan sesuai kebutuhan kulit. Pemahaman yang benar akan membantu Anda menghindari masalah kulit.

Namun, penggunaan face oil yang tidak tepat justru dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat atau breakout. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui panduan komprehensif mengenai cara memakai face oil yang tepat agar kulit tetap sehat, terhidrasi, dan bebas dari masalah jerawat yang mengganggu.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Pilih Face Oil Non-Komedogenik yang Tepat

Langkah pertama yang krusial untuk mencegah jerawat adalah memilih face oil yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Pemilihan yang salah justru bisa memperburuk kondisi kulit. Pastikan Anda mencari produk yang berlabel non-komedogenik.

Face oil non-komedogenik dirancang khusus agar tidak menyumbat pori-pori, sehingga tidak memicu breakout. Skala komedogenik (0-5) dapat menjadi panduan, di mana angka 0-1 sangat direkomendasikan untuk kulit berjerawat. Beberapa minyak yang sebaiknya dihindari karena komedogenik tinggi antara lain minyak kelapa, minyak gandum, minyak sawit, minyak biji rami, dan minyak kedelai.

Selain itu, perhatikan rasio asam oleat dan asam linoleat dalam kandungan face oil. Minyak dengan kadar asam oleat tinggi cenderung lebih kental, sulit meresap, dan berpotensi menyumbat pori-pori. Sebaliknya, minyak kaya asam linoleat lebih mudah meresap dan tidak menyumbat pori-pori, bahkan dapat membantu menyeimbangkan produksi sebum pada kulit berjerawat yang sering kekurangan asam ini.

Beberapa jenis face oil yang direkomendasikan untuk kulit berjerawat karena sifatnya yang non-komedogenik dan kaya manfaat meliputi:

  • Jojoba Oil: Menyerupai sebum alami kulit, menyeimbangkan produksi minyak, serta memiliki efek antiradang dan antibakteri.
  • Grapeseed Oil (Minyak Biji Anggur): Melembapkan tanpa menyumbat pori-pori, mengurangi peradangan, dan membantu memudarkan bekas jerawat.
  • Rosehip Oil: Mengatasi kulit kusam, mencegah jerawat, dan baik untuk bekas jerawat.
  • Marula Oil: Teksturnya ringan, mudah menyerap, dan tidak menyumbat pori-pori.
  • Sunflower Seed Oil (Minyak Biji Bunga Matahari): Ringan, non-komedogenik, kaya asam linoleat, dan bersifat anti-inflamasi.
  • Squalane: Ringan, cepat menyerap, dan menghidrasi tanpa menyumbat pori-pori.
  • Hemp Seed Oil (Minyak Biji Rami): Kaya asam lemak omega-3 dan omega-6, menghidrasi, non-komedogenik, serta mengatur produksi sebum.
  • Tea Tree Oil (Minyak Pohon Teh): Memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi, namun harus diencerkan sebelum aplikasi.
  • Neem Oil: Bersifat antibakteri dan dapat digunakan sebagai perawatan spot jerawat.
  • Tamanu Oil: Anti-inflamasi, kaya antioksidan, meregenerasi kulit, serta membantu mengontrol jerawat dan bekasnya.
3 dari 4 halaman

Panduan Aplikasi Face Oil untuk Hasil Optimal

Ilustrasi face oil. (c) yacobchuk1/Depositphotos.com

Setelah memilih face oil yang tepat, cara penggunaannya juga sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan mencegah breakout. Penggunaan yang benar akan memastikan produk meresap sempurna dan bekerja efektif pada kulit.

Cukup gunakan 1-3 tetes face oil untuk seluruh wajah. Menggunakan terlalu banyak dapat membuat kulit terasa berminyak dan justru memicu breakout. Face oil dapat digunakan pada pagi dan malam hari, namun banyak yang memilih malam hari untuk hidrasi ekstra saat kulit beregenerasi, atau sebagai dasar makeup yang baik di pagi hari.

Urutan aplikasi dalam rutinitas skincare juga perlu diperhatikan. Selalu aplikasikan face oil pada wajah yang sudah bersih, setelah pembersihan dan toner. Aplikasikan saat kulit masih sedikit lembap (setelah toner atau face mist) agar lebih mudah meresap dan merata. Mengenai posisinya relatif terhadap pelembap, beberapa pakar menyarankan setelah pelembap untuk mengunci kelembapan, sementara yang lain menyarankan sebelum pelembap.

Secara umum, face oil dapat digunakan setelah serum dan sebelum atau sesudah pelembap, tergantung tekstur produk dan preferensi pribadi. Jika digunakan setelah pelembap, tunggu pelembap menyerap terlebih dahulu. Untuk teknik aplikasi, tuangkan 1-3 tetes ke telapak tangan, gosokkan perlahan untuk menghangatkan, lalu tepuk-tepuk atau tekan-tekan secara perlahan ke seluruh wajah hingga menyerap. Hindari mengusap terlalu keras dan biarkan menyerap selama 30 detik hingga 1 menit sebelum melanjutkan ke produk berikutnya.

Bagi pemilik kulit berminyak, mungkin tidak disarankan menggunakan face oil setiap hari, cukup 2-3 kali seminggu. Namun, penggunaan yang konsisten sebagai bagian dari rutinitas malam dapat memberikan hasil optimal. Sesuaikan frekuensi penggunaan dengan respons kulit Anda.

4 dari 4 halaman

Tips Penting Lainnya untuk Kulit Sehat Bebas Breakout

Selain pemilihan dan cara penggunaan, ada beberapa hal penting lain yang perlu Sahabat Fimela perhatikan untuk menjaga kulit tetap sehat dan bebas jerawat. Ini melibatkan kehati-hatian dan kebersihan dalam rutinitas perawatan kulit.

Selalu lakukan uji tempel (patch test) pada area kecil kulit sebelum menggunakan produk baru secara menyeluruh. Ini penting untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi yang tidak diinginkan. Selain itu, jaga kebersihan handuk dan sarung bantal yang bersentuhan langsung dengan wajah untuk mencegah penumpukan bakteri.

Jika masih ragu dalam memilih face oil yang tepat, atau jika muncul masalah kulit seperti jerawat atau komedo setelah penggunaan, segera konsultasikan dengan dokter kulit. Mereka dapat memberikan saran yang personal dan sesuai kondisi kulit Anda. Face oil juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih wajah dalam metode double cleansing, lho.

Ingatlah, face oil kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat menutrisi, melembapkan, melindungi kulit dari radikal bebas, mengurangi peradangan, dan membantu mengatasi masalah kulit seperti bekas jerawat. Namun, face oil bukanlah satu-satunya produk yang dibutuhkan. Lengkapi rutinitas skincare Anda dengan double cleansing, eksfoliasi, toner, serum, pelembap, hingga sunscreen. Dengan perawatan yang lengkap dan konsisten, kulit Anda akan mendapatkan perlindungan dan nutrisi yang seimbang, tampak lebih sehat, cerah, dan terawat.