Lawan Rasa Insecure dan FOMO! 5 Cara Meredam Takut Ketinggalan Tren

Adinda Filzah AnugrahaniDiterbitkan 09 Oktober 2025, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, di era digital yang berkembang pesat ini, telah banyak konten-konten yang dikonsumsi setiap hari melalui media sosial. Notifikasi yang terus berdatangan membuat kita selalu ingin tahu apa yang sedang terjadi dan siapa yang sedang melakukan apa. 

Rasanya ada dorongan untuk selalu ikut terlibat agar tidak merasa tertinggal. Perasaan ini bisa membuat kita sulit fokus pada diri sendiri dan malah sibuk membandingkan hidup dengan orang lain. Dampaknya, banyak orang jadi terburu-buru mengambil keputusan hanya agar tetap terlihat update.

Mulai dari ikut tren fashion, mencoba tempat nongkrong baru, hingga membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Lama-lama, ini bisa memicu rasa tidak puas yang terus-menerus. Untuk itu, perlu kenali langkah untuk mengurangi rasa FOMO yang terus menghantui.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Fokus Pada Aktivitas di Dunia Nyata

Ilustrasi Fokus Pada Aktivitas di Dunia Nyata Credit: Pexels.com/Olly

Mengalihkan perhatian dari layar ke aktivitas nyata bisa membantu meredakan rasa takut ketinggalan. Ketika kamu terlibat dalam kegiatan fisik pikiranmu akan lebih sibuk menikmati momen ketimbang memikirkan apa yang sedang terjadi di luar sana.

Melakukan hal yang kamu sukai juga memberi rasa pencapaian yang nyata. Cobalah untuk menjadwalkan waktu khusus setiap minggu untuk melakukan kegiatan hobi atau aktivitas baru.

3 dari 6 halaman

2. Batasi Penggunaan Media Sosial

Ilustrasi Batasi Penggunaan Media Sosial/copyright freepik

Membatasi waktu membuka aplikasi bisa mengurangi tekanan psikologis yang muncul. Kamu bisa memanfaatkan fitur screen time untuk mengingatkan jika sudah melewati batas.

Kamu juga bisa mengatur kapan media sosial boleh dibuka. Misalnya, hindari scroll di pagi hari sebelum memulai aktivitas agar suasana hati tetap netral. Dengan pengelolaan waktu yang tepat, media sosial bisa tetap jadi hiburan tanpa menguras energi mental dan emosional.

4 dari 6 halaman

3. Tanamkan Rasa Syukur di Dalam Diri

Ilustrasi Tanamkan Rasa Syukur di Dalam Diri/Photo by Olga Lioncat/Pexels

Rasa syukur membantu mengalihkan fokus dari apa yang belum kita miliki ke apa yang sudah ada. Dengan rutin mencatat tiga hal yang disyukuri setiap hari, kamu akan lebih sadar bahwa hidupmu juga berharga.

Kebiasaan ini membuatmu lebih bahagia karena pikiran dipenuhi hal-hal positif. Selain itu, rasa syukur bisa memperkuat kesehatan mental. Kamu jadi lebih tahan terhadap tekanan sosial yang sering muncul dari dunia maya.

5 dari 6 halaman

4. Bangun Hubungan Sehat di Lingkungan Sekitar

Ilustrasi Bangun Hubungan Sehat di Lingkungan Sekitar/copyright freepik.com/tirachardz

Luangkan waktu untuk bertemu langsung dengan teman atau keluarga agar kamu merasa didengar dan dihargai. Hubungan yang sehat juga memberi dukungan emosional saat kamu merasa tertekan oleh tuntutan sosial.

Adanya hubungan yang sehat, bisa membantu mengingatkanmu bahwa tidak semua hal harus diikuti. Dengan jaringan pertemanan yang positif, rasa percaya diri akan meningkat dan FOMO tidak akan terlalu menguasai pikiranmu.

6 dari 6 halaman

5. Kurangi Ekspektasi yang Tinggi Terhadap Diri Sendiri

Ilustrasi Kurangi Ekspektasi yang Tinggi Terhadap Diri Sendiri (source: freepik.com)

FOMO sering muncul karena kita ingin selalu hadir di setiap kesempatan atau mencoba semua hal yang sedang tren. Padahal, memaksakan diri hanya akan membuatmu lelah. Menerima bahwa tidak semua momen perlu diikuti akan memberi rasa lega.

Kamu bisa lebih fokus memilih pengalaman yang benar-benar penting dan bermakna. Mengatur ekspektasi membuatmu lebih realistis terhadap kemampuan dan waktu yang kamu miliki.

Sahabat Fimela, demikian langkah efektif untuk meredam rasa insecure dan FOMO akibat pengaruh media sosial. Dengan langkah ini, hidupmu akan terasa lebih ringan, fokus, dan penuh kepuasan.