Fimela.com, Jakarta Di sebuah sudut Pekalongan yang dikenal sebagai “Kota Batik,” tumbuh sebuah nama yang perlahan namun pasti mencuri perhatian para pecinta kain tradisional: Batik Ndaru. Di baliknya ada sosok Achmad Andaru, sang pendiri yang menanamkan semangat untuk terus menjaga warisan budaya sambil merangkul perubahan zaman.
Pada tahun 2010, Batik Ndaru lahir dari kecintaan keluarga terhadap batik tradisional. Di rumah sederhana, mereka mulai membuat batik tulis dan cap dengan bantuan beberapa pengrajin lokal. Dari situ, lahir bukan hanya kain-kain indah, tapi juga pelajaran berharga tentang ketekunan, makna, dan kesabaran di setiap goresan malam.
Kini, dari mimpi kecil itu tumbuh komunitas kreatif yang terus berkembang — dikenal karena motif khas, warna elegan, dan filosofi yang dalam di balik setiap helainya.
Filosofi di Balik Nama dan Motif
Nama “Ndaru” berarti berkah atau wahyu dari langit. Bagi Andaru dan timnya, setiap karya batik yang lahir membawa doa baik bagi pemakainya. Itulah mengapa setiap motif di Batik Ndaru bukan sekadar hiasan, melainkan refleksi nilai kehidupan.
Salah satu inspirasi yang sering muncul adalah filosofi Jawa “urip iku urup” — hidup harus memberi cahaya dan manfaat bagi sekitar. Nilai inilah yang mereka terjemahkan dalam motif-motif harmonis, lembut, dan sarat pesan tentang kehidupan yang selaras dengan alam.
“Kami percaya setiap helai batik menyimpan cerita. Di dalamnya ada doa, kerja keras, dan cinta,” ujar Achmad Andaru, dalam wawancara yang Redaksi Fimela lakukan beberapa waktu lalu.
Dari Warisan Menjadi Gaya Hidup
Batik Ndaru ingin membuktikan bahwa batik bukan sesuatu yang kuno, melainkan bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern. Mereka aktif di media sosial, ikut dalam berbagai pameran, dan membuat desain ready to wear yang bisa dikenakan sehari-hari.
Mulai dari kemeja santai hingga dress modern, koleksi Batik Ndaru tetap mempertahankan ruh tradisi dengan potongan yang lebih segar dan kekinian.
“Bagi kami, keindahan batik tidak harus kaku. Ketika batik bisa dipakai dengan nyaman dan penuh makna, di situlah nilainya terasa,” tambah Andaru.
Sarung Batik Tulis Pekalongan: Warisan yang Diakui Dunia
Salah satu produk andalan Batik Ndaru adalah sarung batik tulis khas Pekalongan. Kain ini telah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari UNESCO, sebuah pengakuan bahwa karya mereka merupakan warisan budaya asli Pekalongan.
Teknik tulis tangan yang halus, warna yang lembut, dan motif yang khas menjadikan sarung Batik Ndaru bukan sekadar kain, melainkan karya seni bernilai tinggi yang membawa identitas kuat Indonesia di kancah dunia.
Langkah Berkelanjutan: Pewarna Alam dan Cinta Lingkungan
Seiring waktu, Batik Ndaru melangkah lebih jauh dengan menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui batik pewarna alam.
Setelah lama bekerja dengan pewarna sintetis, kini mereka kembali ke akar tradisi — menggunakan bahan pewarna dari alam sekitar seperti:
- Daun indigofera & indigo strobilantes
- Kayu tingi
- Kulit kayu mahoniJalaweKulit & buah mangrove
- KunyitKulit secang
Warna-warna alami ini memberikan kesan lebih lembut, hangat, dan berkarakter khas, sekaligus membawa pesan tentang harmoni antara budaya dan alam.“Kami ingin menunjukkan bahwa melestarikan batik juga berarti melestarikan bumi. Seperti para pembatik zaman dulu, kami belajar lagi bagaimana alam bisa menjadi sahabat dalam setiap proses,” tutur Andaru.
Lebih dari Sekadar Kain tapi Sebuah Cerita Cinta
Yang membedakan Batik Ndaru bukan hanya tekniknya, tetapi jiwa di balik setiap karya. Mereka tidak hanya menjual kain, melainkan menghadirkan kisah, filosofi, dan ketulusan dari tangan-tangan pengrajin lokal. Setiap pembeli yang mengenakan Batik Ndaru, pada dasarnya ikut mendukung pelestarian budaya dan kehidupan para pembatik Pekalongan.
“Kami ingin setiap orang yang memakai Batik Ndaru merasa bangga. Karena di balik kain itu ada tangan-tangan lokal yang diberdayakan dan budaya yang dijaga agar tetap hidup.”
Batik Ndaru adalah simbol bagaimana tradisi dan inovasi bisa berjalan berdampingan. Dari rumah kecil di Pekalongan, mereka tumbuh menjadi penggerak budaya yang menginspirasi banyak generasi muda untuk kembali mencintai batik. Sukses selalu untuk Batik Ndaru.