7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Membuat Anak Jadi Manja

Endah WijayantiDiterbitkan 21 Oktober 2025, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam keseharian, setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Sayangnya, tanpa disadari, beberapa kebiasaan kecil justru bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja. Mulai dari terlalu sering membantu, menuruti semua permintaan, hingga tidak memberikan batasan yang jelas. Padahal, dari kebiasaan sehari-hari inilah anak belajar memahami arti tanggung jawab, kerja keras, dan rasa hormat terhadap orang lain.

Yuk Moms, coba perhatikan tujuh kebiasaan yang sering terjadi tanpa kita sadari berikut ini. Berikut uraiannya yang dirangkum dari laman iMOM. Semoga ada informasi bermanfaat yang bisa diambil.

2 dari 8 halaman

1. Selalu Membersihkan Kekacauan Anak

1. Selalu Membersihkan Kekacauan Anak/copyright pexels/Helena Lopes

Rasanya jauh lebih mudah bagi Moms untuk membereskan tumpahan mainan atau kekacauan anak daripada memintanya melakukannya sendiri. Tapi, di situlah anak belajar tentang tanggung jawab.

Ajari mereka untuk merapikan kembali barang yang sudah digunakan, walau butuh waktu dan kesabaran. Untuk anak yang lebih besar, biarkan mereka menghadapi masalah sendiri, termasuk belajar meminta maaf atau menyelesaikan konflik kecil di sekolah. Dari situ, anak akan belajar bahwa setiap tindakan selalu membawa konsekuensi.

3 dari 8 halaman

2. Membiarkan Anak Memerintah atau Berbicara Tidak Sopan

2. Membiarkan Anak Memerintah atau Berbicara Tidak Sopan./copyright. pexels/

Anak yang terbiasa berbicara seenaknya tanpa batas bisa tumbuh menjadi pribadi yang sulit menghargai orang lain. Moms perlu menunjukkan batas yang jelas sejak dini.

Jelaskan dengan lembut tapi tegas bahwa dalam keluarga, setiap orang memiliki peran, dan orang tua tetap memegang tanggung jawab utama untuk membimbing dan menjaga keseimbangan di rumah.

4 dari 8 halaman

3. Menuruti Semua Keinginannya

3. Menuruti Semua Keinginannya./Copyright depositphotos.com/geargodz

Memberikan semua yang diinginkan anak memang terasa lebih mudah daripada mendengar rengekan atau tangisan. Akan tetapi, jika semua permintaan selalu dituruti, anak akan sulit belajar menahan diri.

Batasan tetap dibutuhkan, baik dalam hal makanan, tontonan, permainan, maupun pergaulan. Moms dan pasangan bisa menetapkan aturan bersama, lalu menyesuaikannya seiring anak tumbuh. Dari batasan inilah anak belajar bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi, dan kebahagiaan sejati datang dari rasa cukup.

5 dari 8 halaman

4. Membiarkan Anak Mudah Menyerah

4. Membiarkan Anak Mudah Menyerah (sumber foto: pexels.com/Ron Lach)

Saat anak mulai bosan atau ingin berhenti dari kegiatan tertentu, Moms mungkin ingin mengizinkan agar mereka tak kecewa. Tapi sebelum itu, coba pahami dulu alasannya.

Apakah karena memang tidak cocok, atau hanya karena malas berusaha? Anak yang belajar bertahan dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh. Aktivitas seperti kursus musik, olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler justru bisa membantu anak memahami nilai dari komitmen dan kerja keras.

6 dari 8 halaman

5. Mengabaikan Perilaku Kasar tanpa Konsekuensi

5. Mengabaikan Perilaku Kasar tanpa Konsekuensi. (foto: pvproductions/freepik)

Kadang kita menganggap perilaku tidak sopan sebagai hal kecil, apalagi jika anak masih kecil. Tapi Moms, pembiaran justru bisa menjadi kebiasaan. Ungkapan seperti “namanya juga anak-anak” sebaiknya dihindari.

Anak tetap perlu tahu batasan perilaku yang pantas. Dengan begitu, mereka belajar menghargai orang lain dan memahami pentingnya sikap sopan dalam setiap interaksi.

7 dari 8 halaman

6. Tidak Konsisten dalam Mendisiplinkan Anak

6. Tidak Konsisten dalam Mendisiplinkan Anak./Copyright depositphotos.com/zanuckcalilus

Konsistensi adalah kunci utama dalam membentuk karakter anak. Jika Moms mengatakan akan ada konsekuensi atas perilaku tertentu, pastikan itu benar-benar dijalankan.

Anak akan belajar bahwa kata-kata orang tua memiliki arti. Dengan disiplin yang konsisten, mereka akan memahami bahwa setiap keputusan membawa tanggung jawab, dan setiap pilihan memiliki dampak.

8 dari 8 halaman

7. Melakukan Segalanya untuk Anak

7. Melakukan Segalanya untuk Anak. (Foto/Dok: freepik.com)

Moms tentu ingin membantu anak agar segalanya terasa mudah. Tapi jika semua hal dilakukan untuk mereka, anak akan kehilangan kesempatan untuk belajar mandiri. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti membiarkan mereka menyiapkan seragam sendiri atau membantu membersihkan meja makan.

Jika anak menolak, Moms bisa menerapkan aturan sederhana, misalnya waktu bermain hanya diberikan setelah tugas rumah selesai. Dengan begitu, mereka belajar menghargai proses dan hasil dari usaha sendiri.

Anak belajar dari apa yang mereka lihat dan rasakan setiap hari. Saat Moms menunjukkan disiplin, tanggung jawab, dan ketegasan penuh kasih, anak pun akan meniru hal yang sama.

Menghindari tujuh kebiasaan tadi bukan berarti Moms harus keras, tetapi membantu anak menemukan keseimbangan antara kasih sayang dan kemandirian.

Dengan bimbingan yang hangat dan konsisten, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, rendah hati, dan tahu cara menghargai setiap hal dalam hidupnya.