Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menjaga kebugaran tubuh selama masa kehamilan adalah hal yang sangat penting. Olahraga yang tepat dapat membantu ibu hamil tetap sehat, mengurangi keluhan umum kehamilan, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Namun, tidak semua jenis aktivitas fisik aman untuk dilakukan oleh ibu hamil. Beberapa olahraga justru berpotensi menimbulkan risiko cedera serius, baik bagi ibu maupun janin yang sedang berkembang.
Penting bagi setiap ibu hamil untuk memahami jenis olahraga apa saja yang sebaiknya dihindari. Artikel ini akan mengulas daftar olahraga yang tidak baik untuk ibu hamil, lengkap dengan alasan mengapa aktivitas tersebut berisiko, agar Sahabat Fimela dapat membuat pilihan yang tepat untuk kesehatan.
What's On Fimela
powered by
Olahraga Berisiko Tinggi Gegar Otak dan Cedera Kepala
Beberapa jenis olahraga memiliki tingkat risiko gegar otak dan cedera kepala yang sangat signifikan. Risiko ini meningkat berkali-kali lipat bagi ibu hamil karena perubahan keseimbangan tubuh dan ligamen yang melonggar, membuat mereka lebih rentan terhadap jatuh dan benturan.
Olahraga kontak fisik atau aktivitas dengan kecepatan tinggi sangat berbahaya. Contohnya termasuk Mixed Martial Arts (MMA) yang memiliki tingkat gegar otak tertinggi, Australian Rules Football, dan Rugby. American Football juga dikenal dengan insiden cedera kepala yang tinggi, bahkan di tingkat sekolah menengah.
Selain itu, Hoki Es, Sepak Bola (Soccer) dengan risiko benturan kepala, Cheerleading yang rentan terhadap jatuh saat melakukan stunt, serta Berkuda yang berisiko tinggi cedera otak traumatis akibat jatuh, juga harus dihindari. Bahkan, aktivitas seperti Snowboarding dan Skiing, Tinju, dan Gulat dengan potensi benturan dan kuncian, tidak termasuk olahraga yang baik untuk ibu hamil.
Waspada Cedera Umum: Olahraga yang Membebani Tubuh
Tidak hanya cedera kepala, beberapa olahraga juga memiliki tingkat cedera fisik umum yang tinggi, yang bisa sangat merugikan ibu hamil. Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan, termasuk peningkatan berat badan dan pergeseran pusat gravitasi, yang membuat mereka lebih rentan terhadap keseleo, terkilir, atau patah tulang.
Basket, misalnya, menyebabkan puluhan ribu cedera setiap tahun, mulai dari keseleo pergelangan kaki hingga cedera lutut. Sepak Bola juga mengirim lebih dari 231.000 orang ke unit gawat darurat setiap tahun karena keseleo pergelangan kaki, lutut, atau patah tulang.
Bersepeda, terutama di jalan raya, memiliki risiko tinggi kecelakaan dan cedera kepala. Lari jarak jauh, Senam dengan gerakan akrobatik, serta Angkat Beban Berat yang memberikan tekanan signifikan pada otot dan persendian, juga sebaiknya dihindari. Olahraga ekstrem seperti Motocross, Balap Motor, dan Skateboarding dengan risiko jatuh dan cedera parah, jelas tidak direkomendasikan.
Perhatikan Sendi dan Jantung: Olahraga yang Harus Dihindari
Perubahan hormon selama kehamilan dapat melonggarkan ligamen, membuat sendi menjadi kurang stabil dan lebih rentan terhadap cedera. Selain itu, sistem kardiovaskular ibu hamil bekerja lebih keras untuk mendukung pertumbuhan janin, sehingga olahraga yang membebani jantung perlu dihindari.
Risiko pada Sendi
Olahraga dengan beban kejut intensif seperti Tenis dan Sepak Bola dapat memberikan tekanan berlebihan pada sendi lutut dan pergelangan kaki. Basket dengan gerakan berhenti mendadak dan melompat juga sangat membebani lutut, meningkatkan risiko osteoarthritis di kemudian hari. Squash, Ski, Lari berdampak tinggi, Hoki, dan bahkan Menari dengan gerakan kuat, dapat memperburuk kondisi sendi yang sudah rentan.
Risiko pada Jantung
Bagi ibu hamil, olahraga intensif yang membutuhkan usaha mendadak dapat menimbulkan risiko bagi jantung. Ini termasuk Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) yang dapat membuat jantung bekerja ekstra keras, serta Angkat Beban Berat yang meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Lari Jangka Panjang juga dapat menyebabkan jantung berkontraksi terlalu cepat, sementara Olahraga Statis seperti Push-up dapat meningkatkan tekanan darah dan membatasi oksigen dalam darah. Ini semua bukan olahraga yang baik untuk ibu hamil.
Olahraga Ekstrem dengan Risiko Kematian Tinggi: Jauhi Sepenuhnya
Beberapa olahraga ekstrem memiliki risiko cedera serius atau bahkan kematian yang sangat tinggi, dan sama sekali tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Risiko ini tidak sebanding dengan manfaat apapun yang mungkin ditawarkan.
BASE Jumping, Bull Riding, Big Wave Surfing, Street Luging, Cave Diving, Heli-Skiing, Wingsuit Flying, Bull Running, dan Highlining adalah contoh olahraga yang sangat berbahaya. Aktivitas-aktivitas ini melibatkan ketinggian ekstrem, kecepatan tinggi, lingkungan berbahaya, dan potensi kecelakaan fatal yang tidak dapat ditoleransi selama kehamilan.
Sahabat Fimela, kesehatan dan keselamatan ibu serta janin adalah prioritas utama. Sebelum memulai aktivitas fisik apa pun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis. Mereka dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kesehatan dan kondisi kehamilan Anda, memastikan Anda memilih olahraga yang benar-benar baik untuk ibu hamil dan aman.