5 Ide Playdate saat Cuaca Sedang Tidak Bersahabat

Endah WijayantiDiterbitkan 19 November 2025, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kadang, cuaca yang tak mendukung justru membuka pintu bagi momen hangat yang sulit muncul saat hari cerah. Ada ruang tenang di rumah yang bisa dijadikan tempat untuk bermain dan berkreasi sembari belajar.

Di saat cuaca sedang tidak bersahabat, playdate di dalam rumah bisa menjadi kesempatan menghadirkan pola bermain yang lebih intim dan menenangkan. Melalui lima ide berikut, Moms dapat memberikan anak pengalaman kebersamaan yang lebih sehat, lebih kolaboratif, dan terasa baru dibanding kegiatan luar ruang.

2 dari 6 halaman

1. Laboratorium Rasa yang Mengundang Anak Bereksperimen

1. Laboratorium Rasa yang Mengundang Anak Bereksperimen./Copyright freepik.com/author/freepik

Playdate ini mengubah dapur menjadi ruang eksplorasi yang sederhana namun mengasyikkan. Anak-anak dapat meracik makanan ringan menggunakan bahan aman seperti roti, buah potong, atau selai, sambil Moms mendampingi dari dekat tanpa mengambil alih proses kreatif mereka.

Pengalaman ini memantik rasa ingin tahu sensorik tanpa membuat anak kewalahan. Mereka belajar mengenali tekstur, memilih rasa, dan berdiskusi ringan mengenai kreasi teman. Dari interaksi kecil inilah kemampuan negosiasi dan empati tumbuh alami.

Moms bisa menyesuaikan tingkat tantangan sesuai usia anak, dari merangkai skewers buah hingga membuat mini sandwich dekoratif. Aktivitas seperti ini memberi pesan bahwa kreativitas tidak selalu identik dengan hal-hal yang berisik, kadang justru hadir melalui momen kecil yang mereka ciptakan bersama.

3 dari 6 halaman

2. Studio Cerita Bergerak yang Mendorong Imajinasi tanpa Batas

2. Studio Cerita Bergerak yang Mendorong Imajinasi tanpa Batas./Copyright depositphotos.com/geargodz

Ruang keluarga dapat berubah menjadi studio cerita yang hidup. Anak-anak memilih karakter sederhana, seperti hewan, benda, atau profesi, lalu membuat kisah singkat yang langsung mereka pentaskan melalui gerakan tubuh. Tidak ada panggung, hanya alur yang mengalir sesuai ide mereka.

Moms bisa menjadi fasilitator dengan memberi isyarat ringan, seperti meminta alur bergerak lebih cepat atau mengajak karakter bekerja sama. Dukungan halus semacam ini menjaga spontanitas anak tetap terjaga sambil membantu mereka menyusun cerita yang lebih runtut.

Aktivitas ini menciptakan ruang aman untuk berekspresi. Anak yang aktif dapat menyalurkan energinya melalui gerak, sementara anak pemalu menemukan cara tampil tanpa tekanan. Semua anak mendapat kesempatan menemukan ritme yang nyaman bagi dirinya.

4 dari 6 halaman

3. Pusat Rancang Mini yang Mengasah Fokus Bersama

3. Pusat Rancang Mini yang Mengasah Fokus Bersama./Copyright depositphotos.com/bongkarngraphic

Ide ini menempatkan anak-anak sebagai “perancang” yang membangun struktur dari balok kayu, kardus kecil, atau lego tanpa petunjuk khusus. Tantangannya sederhana: ciptakan sesuatu yang hanya dapat berdiri jika semua ide digabungkan. Moms cukup menyediakan bahan dan memberi batas waktu lembut.

Saat mencari cara agar struktur tetap seimbang, anak belajar problem-solving secara alami. Diskusi muncul dengan sendirinya, siapa menempatkan bagian tertentu, bagaimana bentuknya, dan apakah konstruksinya cukup kokoh. Kesepakatan-kesepakatan kecil ini membantu anak memahami pentingnya mendengarkan.

Aktivitas ini juga meningkatkan rasa percaya diri. Anak yang biasanya diam berani menyampaikan ide, sementara anak yang cenderung dominan belajar memberi ruang. Fokusnya bukan menang atau kalah, tetapi bagaimana kerja sama menciptakan sesuatu yang kokoh.

5 dari 6 halaman

4. Klub Eksperimen Emosi dengan Permainan tanpa Tekanan

4. Klub Eksperimen Emosi dengan Permainan tanpa Tekanan./Copyright depositphotos.com/yamasan  

Moms bisa menghidupkan suasana rumah dengan permainan kartu ekspresi yang dirancang sederhana, wajah dengan emosi berbeda, aktivitas yang memicu perasaan tertentu, atau situasi simbolis. Anak mengambil satu kartu dan menunjukkan emosi itu melalui suara atau gerakan.

Emosi menjadi bagian alami permainan, bukan pembahasan berat. Anak belajar merespons tanpa mengoreksi, hanya mengamati dan ikut memerankan. Mereka berada dalam posisi saling melihat dan memahami tanpa rasa dihakimi.

Saat cuaca membuat anak mudah bosan atau sensitif, permainan semacam ini membantu mereka menyalurkan energi dengan cara yang lembut. Moms dapat melihat bagaimana anak memahami perubahan perasaan dan bagaimana mereka menerima emosi teman sebagai hal yang wajar.

6 dari 6 halaman

5. Zona Kolaborasi Tenang dengan Proyek Kreatif Bersama

5. Zona Kolaborasi Tenang dengan Proyek Kreatif Bersama./Copyright depositphotos.com/serezniy

Jika Moms menginginkan playdate yang lembut namun tetap produktif, proyek seni kolaboratif bisa menjadi pilihan. Anak-anak bekerja pada satu kanvas besar, kertas gulung panjang, atau puzzle gambar buatan mereka sendiri. Prosesnya perlahan, tetapi menenangkan.

Saat menambahkan warna atau bentuk, anak belajar menjaga batas ruang dan menghormati karya teman. Aktivitas ini bukan hanya menggambar, tetapi juga latihan mengenai keseimbangan, pengamatan, dan penghargaan terhadap proses.

Ketika karya selesai dan dilihat bersama, anak-anak akan merasa bangga pada kontribusi masing-masing. Moms dapat menyimpannya sebagai pengingat bahwa kolaborasi dapat berjalan tanpa riuh, namun tetap meninggalkan makna yang bertahan lama.

Cuaca yang tak bersahabat justru bisa menjadi undangan halus untuk memperlambat langkah bersama anak.

Melalui playdate indoor yang hangat, Moms memberi ruang bagi mereka untuk mengenal diri, mencoba hal baru, dan membangun hubungan yang erat.

Setiap momen kecil dalam kegiatan ini akan menjadi bagian dari memori yang berkesan, yaitu sesuatu yang menguatkan mereka dan menghangatkan suasana di dalam rumah.