4 Kebiasaan Positif yang Bisa Membantu Keluar dari Zona Quarter Life Crisis

Nikki AletaDiterbitkan 20 Desember 2025, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Quarter life crisis sering datang secara tiba-tiba. Seseorang bisa merasa tersesat, kehilangan arah, atau mempertanyakan hampir semua aspek dalam hidupnya. Pada fase ini, tekanan dari karier, hubungan, dan ekspektasi sosial membuat pikiran terasa penuh dan sulit diajak bekerja sama. Meski tidak terlihat dari luar, pergolakan emosional ini bisa cukup melelahkan bagi siapa pun yang mengalaminya.

Fase ini seringkali melibatkan penilaian ulang tujuan pribadi dalam hidup, baik dalam dunia profesional, hubungan, atau masa depan secara keseluruhan. Ketika menghadapi fenomena ini, banyak orang cenderung menyibukkan diri untuk melupakan perasaan itu, padahal quarter life crisis bukanlah sesuatu yang harus dilawan habis-habisan. Fase ini dapat dihadapi dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, sehingga seseorang bisa mengembalikan kejelasan pikiran serta menemukan ritme hidup yang lebih positif

Penasaran apa saja kebiasaan positif yang dapat diterapkan untuk keluar dari quarter life crisis? Berikut ini FIMELA merangkumnya. Yuk, simak sahabat FIMELA!

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Berlatih Refleksi Diri

menulis jurnal atau berbicara dengan orang terpercaya./copyright. pexels/

Ketika sahabat FIMELA menghadapi quarter life crisis, ini saat yang tepat untuk merenungkan kembali nilai-nilai, tujuan, dan apa yang benar-benar diinginkan dalam hidup. Sahabat FIMELA dapat menulis jurnal atau berbicara dengan teman terpercaya untuk membantu memperjelas pikiran. Dengan menuliskan atau membicarakan apa yang seseorang rasakan, mereka akan lebih bisa memahami pola pikir dan hal-hal yang memicu kecemasan. 

3 dari 5 halaman

Tetapkan Tujuan yang Realistis

urai tujuan besar menjadi tujuan kecil./copyright. pexels/

Tidak perlu tujuan hidup yang besar, sahabat FIMELA dapat memulainya dari tujuan-tujuan kecil. Sahabat FIMELA dapat menguraikan impian jangka panjang menjadi tujuan jangka pendek yang lebih mudah dikelola, sehingga dapat mendorong kemajuan yang lebih mudah tercapai dan terarah. Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang karena berhasil mencapai tujuan-tujuan tertentu. 

4 dari 5 halaman

Membatasi Konsumsi Media Sosial

kurangi penggunaan sosial media./copyright. pexels/

Media sosial sering menjadi pemicu perasaan tertinggal dan menjadi sarana utama untuk membandingkan diri dengan orang lain. Mengurangi penggunaannya sedikit demi sedikit dapat membuat mental seseorang lebih stabil dan fokus ke kehidupan nyata, bukan standar pencapaian orang lain. 

5 dari 5 halaman

Berani Mencoba Aktivitas Baru

coba pelajari skill baru atau mengunjungi tempat baru./copyright. pexels/

Terkadang perasaan buntu dan tertekan muncul karena hidup terlalu monoton. Oleh karena itu, mencoba hal-hal baru dapat membuat hidup seseorang lebih menarik serta membuka perspektif berbeda. Tidak harus hal besar, hanya dengan belajar skill baru atau mengunjungi tempat baru, sudah bisa mengubah hidup sahabat FIMELA. Kebiasaan ini membantu mengingatkan bahwa hidup terus bergerak dan selalu ada ruang untuk bertumbuh. 

Keluar dari quarter life crisis memang tidak bisa terjadi secara instan, melainkan perlu membangun kebiasaan-kebiasaan kecil yang positif. Dengan empat kebiasaan di atas, seseorang bisa menghadapi fase ini dengan lebih santai dan bijaksana. Jadi, gunakan kesempatan ini untuk berhenti sejenak dan menata ulang langkahmu, sahabat FIMELA!