Pentingnya Mengajarkan Anak Menabung Sejak Usia Dini

Anisya FandiniDiterbitkan 28 Desember 2025, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengajarkan anak menabung sejak dini bukan hanya soal menyimpan uang, tetapi juga membentuk kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa. Hal sederhana seperti menyisihkan uang jajan ternyata memberi dampak besar bagi cara anak memandang uang dan usaha. Dari kebiasaan kecil ini, anak belajar bahwa setiap keinginan membutuhkan proses dan pengorbanan. Orang tua pun memegang peran penting dalam menanamkan pemahaman ini dengan cara yang menyenangkan dan konsisten.

Di era serba instan seperti sekarang, anak-anak cenderung terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan dengan cepat. Jika tidak dibekali kebiasaan menabung, anak bisa tumbuh dengan pola pikir konsumtif dan kurang menghargai proses. Padahal, kemampuan mengelola uang merupakan bekal hidup yang sangat penting. Dengan belajar menabung sejak kecil, anak akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Menabung juga tidak harus selalu tentang jumlah besar. Justru dari nominal kecil yang dilakukan rutin, anak belajar arti disiplin, kesabaran, dan perencanaan. Kebiasaan ini perlahan membentuk karakter anak menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan keuangan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Menanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab Sejak Kecil

Ilustrasi Anak Belajar Menabung / Freepik by jcomp

Saat anak dibiasakan menabung, mereka secara tidak langsung sedang belajar tentang disiplin. Anak belajar untuk menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya, bukan menghabiskannya sekaligus. Dari sini, muncul pemahaman bahwa ada tujuan yang ingin dicapai dan perlu usaha untuk mewujudkannya. Proses ini melatih anak untuk menunda kesenangan demi hasil yang lebih besar di kemudian hari.

Rasa tanggung jawab juga tumbuh ketika anak diberi kepercayaan mengelola uangnya sendiri. Anak belajar bahwa keputusan yang mereka ambil memiliki konsekuensi. Jika uang ditabung, maka tujuan kecil seperti membeli mainan atau buku bisa tercapai. Sebaliknya, jika digunakan tanpa perhitungan, maka keinginan tersebut harus ditunda lebih lama.

Kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa. Anak yang terbiasa bertanggung jawab terhadap uang sejak kecil cenderung lebih terkontrol dalam pengeluaran dan tidak mudah tergoda untuk boros. Mereka juga lebih siap menghadapi kebutuhan mendesak karena sudah terbiasa berpikir ke depan.

3 dari 4 halaman

Mengajarkan Perbedaan Keinginan dan Kebutuhan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/A3pfamily

Salah satu pelajaran penting dari menabung adalah anak belajar membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan. Anak akan mulai berpikir apakah suatu barang benar-benar diperlukan atau hanya diinginkan sementara. Dari pertanyaan sederhana ini, anak dilatih untuk tidak selalu mengikuti dorongan sesaat.

Pemahaman ini sangat penting untuk membentuk pola pikir yang sehat tentang uang. Anak jadi tidak mudah terjebak dalam perilaku konsumtif yang berlebihan. Mereka mulai memahami bahwa tidak semua yang diinginkan harus langsung dimiliki, dan ada prioritas yang harus didahulukan.

Dengan pendampingan orang tua, anak juga bisa belajar membuat tujuan menabung yang lebih bermakna. Tidak hanya untuk membeli mainan, tetapi juga untuk hal positif lainnya, seperti membantu orang tua, berbagi dengan teman, atau menyumbang untuk kegiatan sosial sederhana. Dari sini, anak belajar bahwa uang tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bisa membawa manfaat bagi orang lain.

4 dari 4 halaman

Membekali Anak dengan Pemahaman Keuangan Dasar

Ilustrasi sebuah keluarga menabung bersama sang anak. (Tomwang/Depositphotos.com)

Mengajarkan menabung sejak dini juga berarti mengenalkan anak pada dasar-dasar pengelolaan keuangan. Anak mulai mengenal istilah sederhana seperti pemasukan, pengeluaran, dan sisa uang. Pemahaman ini membantu anak melihat hubungan antara usaha yang dilakukan dengan uang yang diperoleh dan digunakan.

Anak yang dibekali pemahaman keuangan sejak kecil akan lebih siap menghadapi realita kehidupan dewasa. Mereka tidak hanya tahu cara menabung, tetapi juga belajar merencanakan pengeluaran, mengatur prioritas, dan menghindari keputusan impulsif. Semua ini menjadi dasar penting dalam membangun keuangan yang sehat di masa depan.

Lebih dari itu, anak juga belajar bahwa uang bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Ada usaha, kerja keras, dan proses di baliknya. Dengan memahami hal ini, anak akan lebih menghargai jerih payah orang tua serta lebih bijak dalam menggunakan uang yang dimilikinya.

Mengajarkan anak menabung sejak usia dini bukan hanya tentang mengelola uang, tetapi juga tentang membentuk karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan bijak dalam mengambil keputusan. Kebiasaan kecil ini akan menjadi bekal besar bagi anak dalam menghadapi kehidupan di masa depan dengan lebih percaya diri dan terarah.