Mengolah Popok Bekas Pakai Menjadi Bahan Bakar

Anisha Saktian PutriDiterbitkan 04 Desember 2025, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta - Saat memilih produk untuk bayi, para Ibu pun kini tidak hanya mengutamakan kualitas, tetapi juga menaruh perhatian pada aspek keberlanjutan dan bagaimana dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan. Apalagi popok menjadi limbah yang sulit terurai, sehingga harus dikelola dengan cara yang benar untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Cara membuang yang tepat adalah dengan membuang kotoran padat ke toilet, menggulung popok hingga rapat, lalu membungkusnya dan membuangnya ke tempat sampah biasa (non-daur ulang). Untuk solusi jangka panjang, popok bekas dapat diolah menjadi produk lain seperti media tanam, bahan bakar, atau bahan baku bangunan melalui program daur ulang khusus

Untuk itu, program konversi popok bekas pakai menjadi bahan bakar alternatif resmi diluncurkan melalui kerja sama Merries Senyumkan Lingkungan (MSL) dan Kertabumi Recycling Center, yang memanfaatkan teknologi pirolisis untuk mengolah popok bekas menjadi sumber energi terbarukan.

Sebelumnya, MSL juga mengolah popok bekas pakai MERRIES menjadi pot tanaman, pemanfaatan gel MERRIES menjadi media tanam sampai pemanfaatan kembali kemasan MERRIES menjadi tote bag, pouch, dan meja lipat untuk Posyandu. Sedangkan, Kertabumi Recycling Center, sebuah organisasi berizin dan berpengalaman dalam pengolahan sampah melalui Teknologi Pirolisis, terobosan yang mampu mengubah popok bekas pakai menjadi Bahan Bakar Merries (BBM), sebuah energi alternatif terbarukan yang dihasilkan dari popok bekas pakai.

Teknologi ini bekerja dengan memecah material tanpa oksigen di suhu tinggi, untuk menghasilkan bahan bakar cair yang memiliki manfaat dan nilai guna. Peluncuran ini bertepatan dengan dengan hari Pencegahan Polusi Sedunia pada 2 Desember 2025.

 

2 dari 2 halaman

Pembentukan Ekosistem Pengolahan Popok

Ilustrasi Popok bayi/unsplash the honest

Program Bahan Bakar Merries (BBM) dimulai dengan pembentukan ekosistem pengolahan popok bekas pakai berbasis Masyarakat, edukasi serta sosialisasi untuk peningkatan kesadaran perubahan perilaku pengolahan popok bekas pakai khususnya kepada Masyarakat RW 04 dan Posyandu Pondok Kacang Barat.

Peran aktif Masyarakat juga dibutuhkan sejak awal dari mulai pembersihan popok bekas pakai dan pengeringan sampai membawanya ke MERRIES Drop Point yang tersedia di Kertabumi Recycling Center dan beberapa titik Posyandu kerja sama. Untuk selanjutnya, Kertabumi Recycling Center akan mengolah popok bekas pakai yang diterima dari Masyarakat melalui mesin teknologi pirolisis untuk nantinya akan menjadi bahan bakar berupa diesel/solar dan gasoline/bensin yang bermanfaat untuk Masyarakat sekitar dan Posyandu; gas untuk kebutuhan operasional mesin daur ulang Kertabumi Recycling Center; serta residu yang dapat dimanfaatkan menjadi media tanam dan urban farming yang dikelola Kertabumi Recycling Center dan Masyarakat sekitar.

“Informasi ini sangat bermanfaat dan mudah untuk dilakukan mulai dari rumah dan kami Masyarakat sekitar juga dapat merasakan manfaat nya kembali dari hasil daur ulang tersebut”, tutur Sri Kusmiati, Ketua Bidang 4 Perkumpulan Bank Sampah (PERBAS) Tangerang Selatan.

Yunita, S.Sos. selaku Lurah Pondok Kacang Barat mengatakan program ini bukan hanya membantu mengurangi permasalahan popok bekas pakai yang selama ini menjadi tantangan di tingkat rumah tangga, tetapi juga memberikan edukasi penting kepada Masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.

Melalui edukasi dan inovasi teknologi pirolisis yang mengolah popok bekas pakai menjadi Bahan Bakar Merries (BBM), program ini menjadi bagian dari wujud nyata Perusahaan dalam menghadirkan solusi berkelanjutan dan membawa manfaat untuk peningkatan kualitas hidup Masyarakat dan lingkungan.