Sukses

FimelaMom

Di Usia Berapa Anak Sebaiknya Tidak Lagi Pakai Popok?

Fimela.com, Jakarta Bagi banyak orang tua, momen anak lepas dari popok adalah hal penting dalam perkembangan anak. Tanda bahwa si kecil mulai mandiri, berhenti memakai popok juga berkaitan dengan kesiapan anak menjalani toilet training. Proses ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga melibatkan perasaan anak yang perlu dipahami dengan penuh kesabaran.

Namun, pertanyaan yang kerap muncul ialah “di usia berapa anak sebaiknya tidak lagi memakai popok?” Jawabannya tidak selalu sama untuk setiap anak. Meski ada usia ideal untuk melepas popok, sebaiknya didasarkan pada tanda-tanda kesiapan anak. Orang tua perlu jeli mengenali tanda-tanda agar proses toilet training berjalan lancar dan menyenangkan.

Kapan Waktu yang Tepat?

Tidak ada usia pasti kapan anak harus berhenti memakai popok. Namun, banyak para ahli menyarankan waktu yang tepat memulai toilet training adalah antara usia 18 hingga 24 bulan. Biasanya anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan, seperti mampu duduk dengan stabil di toilet dan merasa tidak nyaman saat popoknya basah.

Penting bagi orang tua untuk tidak memaksakan proses ini hanya karena anak lain seusianya sudah lepas popok. Setiap anak memiliki waktu perkembangan yang berbeda. Ada yang sebelum usia 2 tahun, dan ada pula yang baru siap setelah usia 3 tahun.

Beberapa tanda anak siap untuk mulai toilet training antara lain:

  • Popok tetap kering selama beberapa jam,
  • Anak mulai tertarik dengan aktivitas di toilet,
  • Bisa menyampaikan keinginan buang air,
  • Menunjukkan tidak nyaman saat popoknya kotor.

Jika anak menunjukkan beberapa tanda-tanda di atas, itu bisa menjadi waktu untuk mulai proses melatih. Memulai toilet training saat anak benar-benar siap akan membuat prosesnya lebih lancar dan minim stres. Sebaliknya, jika dilakukan terlalu dini anak bisa merasa tertekan dan justru menolak belajar.

Risiko Jika Terlalu Lama Pakai Popok

Memakai popok terlalu lama dapat menghambat proses anak untuk buang air secara mandiri. Ketika anak terbiasa merasa nyaman dengan popok, ia cenderung tidak memiliki dorongan untuk kenal tubuhnya sendiri. Hal ini bisa membuat anak lebih sulit beradaptasi saat akhirnya harus lepas dari popok.

Dari sisi kesehatan, penggunaan popok dalam jangka panjang juga meningkatkan risiko iritasi kulit, ruam popok, hingga infeksi saluran kemih, terutama jika popok tidak diganti secara rutin. Kulit anak yang masih sensitif sangat rentan pada kelembapan dan paparan bakteri dari urine dan tinja karena terlalu lama di dalam popok.

Secara psikologis, anak yang belum lepas popok saat usia prasekolah bisa mengalami rasa  minder ketika melihat temannya sudah menggunakan toilet sendiri. Hal ini dapat memengaruhi rasa percaya diri anak. Penting bagi orang tua untuk mulai memperhatikan kesiapan anak dan tidak menunda proses toilet training terlalu lama.

Sahabat Fimela, melepas popok bukan sekadar soal usia, tapi tentang kesiapan anak yang perlu kita pahami dengan penuh kesabaran. Setiap anak punya waktu tumbuh kembang yang unik, dan tugas kita sebagai orang tua adalah mendampingi mereka dengan dukungan.

Moms, jangan terburu-buru atau membandingkan si kecil dengan anak lain. Percayalah, dengan pendekatan yang konsisten lepas popok akan menjadi pengalaman berharga antara orang tua dan anak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading