6 Manfaat Positif dari Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga bagi Anak dan Remaja Sedini Mungkin

Adinda Tri WardhaniDiterbitkan 21 Desember 2025, 01:13 WIB

ringkasan

  • Pekerjaan rumah tangga secara signifikan meningkatkan fungsi eksekutif, memori kerja, dan kemampuan perencanaan anak, yang krusial untuk perkembangan kognitif.
  • Melibatkan anak dalam tugas rumah menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, serta keterampilan sosial dan emosional seperti empati dan kerja sama.
  • Anak yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah cenderung menunjukkan kinerja akademik yang lebih baik, etos kerja kuat, dan kesiapan hidup yang lebih tinggi di masa depan.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, pekerjaan rumah tangga (PRT) seringkali dianggap sebagai kewajiban semata, namun tahukah kamu bahwa aktivitas ini menyimpan segudang manfaat perkembangan yang signifikan bagi anak-anak dan remaja? Keterlibatan mereka dalam tugas-tugas rumah tangga sejak usia dini bukan hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk kesuksesan di masa depan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Penelitian telah menunjukkan korelasi kuat antara partisipasi anak dalam pekerjaan rumah tangga dengan berbagai indikator positif. Anak-anak yang terbiasa membantu di rumah cenderung memiliki kinerja akademik yang lebih baik, menunjukkan tingkat kemandirian yang lebih tinggi, dan merasakan kepuasan hidup yang lebih mendalam seiring bertambahnya usia. Ini bukan sekadar teori, melainkan hasil dari berbagai keterampilan hidup yang diasah melalui rutinitas sederhana di rumah.

Mulai dari merapikan kamar hingga membantu menyiapkan makanan, setiap tugas rumah tangga adalah sebuah pelajaran berharga. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai manfaat perkembangan yang bisa didapatkan anak-anak dan remaja dari kebiasaan melakukan pekerjaan rumah tangga, mempersiapkan mereka menjadi individu yang lebih kompeten dan tangguh.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Kemampuan Eksekutif

Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga secara teratur adalah cara efektif untuk mengasah fungsi eksekutif mereka. (Foto: Unsplash/No Revisions)

Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga secara teratur adalah cara efektif untuk mengasah fungsi eksekutif mereka. Fungsi eksekutif merupakan kemampuan otak untuk merencanakan, fokus, beralih antar tugas, dan mengelola waktu dengan efisien. Keterampilan ini sangat vital untuk keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari sekolah hingga karir di masa depan.

Anak-anak yang lebih sering terlibat dalam tugas rumah tangga menunjukkan memori kerja yang lebih baik dan kontrol inhibisi yang kuat. Ini berarti mereka lebih mampu menahan impuls dan membuat keputusan yang lebih tepat, baik saat mengurus diri sendiri seperti menyiapkan makan siang, maupun saat membantu keluarga menyiapkan makan malam. Tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti mengatur jadwal membersihkan rumah, juga melatih kemampuan perencanaan dan pengorganisasian mereka secara signifikan.

Selain itu, pekerjaan rumah tangga juga membantu meningkatkan perhatian dan konsentrasi anak, memungkinkan mereka tetap fokus pada tugas sampai selesai. Ketika dihadapkan pada tantangan, seperti mesin pemotong rumput yang tidak berfungsi atau tidak tahu cara mengubah siklus mesin cuci, mereka akan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif. Ini adalah pelajaran praktis yang tidak bisa didapatkan di bangku sekolah.

3 dari 8 halaman

Menumbuhkan Tanggung Jawab dan Kemandirian Diri

Pekerjaan rumah tangga adalah sekolah terbaik untuk mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian, dua kualitas esensial untuk kehidupan dewasa. Dengan berkontribusi pada rumah tangga, remaja belajar akuntabilitas, memahami bahwa komitmen dan keandalan sangat penting, bahkan saat tugas terasa tidak nyaman.

Anak-anak yang terbiasa dilibatkan dalam mengurus pekerjaan rumah akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, tidak selalu menuntut untuk dilayani. Mereka belajar bagaimana merawat diri sendiri, menjaga kebersihan rumah, dan berkontribusi pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Kemandirian ini menjadi bekal berharga saat mereka harus hidup sendiri di kemudian hari.

Keterampilan hidup yang diperoleh dari pekerjaan rumah tangga, seperti mengelola tugas tanpa bantuan orang tua, membuat remaja lebih siap menghadapi berbagai situasi sulit dalam hidup. Mereka akan lebih percaya diri dalam mengatasi tantangan dan membuat keputusan, karena sudah terbiasa bertanggung jawab atas tindakan dan tugas mereka.

4 dari 8 halaman

Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional

Partisipasi dalam pekerjaan rumah tangga juga berkontribusi besar pada perkembangan sosial dan emosional anak, termasuk empati, kerja sama, dan harga diri. Menyelesaikan tugas dengan baik dapat memberikan rasa puas dan bangga, yang secara langsung meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Ketika anak-anak memahami upaya yang diperlukan untuk menjaga rumah tetap bersih dan rapi, mereka menjadi lebih sadar dan menghargai kontribusi orang lain. Berbagi tugas rumah dapat menumbuhkan empati, membuat mereka lebih menghargai anggota keluarga lain. Ini juga mengajarkan pentingnya kerja sama dan kerja tim, keterampilan yang krusial dalam interaksi sosial.

Melalui pekerjaan rumah tangga, anak-anak belajar keterampilan hubungan seperti komunikasi, negosiasi, dan kompromi. Mereka juga dapat mengembangkan regulasi diri, terutama bagi mereka yang mungkin kesulitan mempertahankan perhatian atau mencari masukan sensorik. Rutinitas dan tanggung jawab yang jelas dapat memberikan struktur yang membantu dalam hal ini.

5 dari 8 halaman

Mendorong Kinerja Akademik dan Kesuksesan Masa Depan

Ada hubungan yang kuat antara melakukan pekerjaan rumah tangga dengan kesuksesan akademik dan kebahagiaan di kemudian hari. Anak-anak yang rutin membantu di rumah cenderung menunjukkan kinerja akademik yang lebih baik di sekolah.

Sebuah studi menarik menemukan bahwa anak-anak yang melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga di taman kanak-kanak memiliki skor yang jauh lebih tinggi dalam kemampuan akademik, hubungan sebaya, dan kepuasan hidup secara keseluruhan di kelas tiga. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan positif sejak dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

Pekerjaan rumah tangga membantu anak-anak mengembangkan etos kerja yang kuat, yang merupakan prediktor kuat kesuksesan di kemudian hari. Selain itu, remaja dengan kondisi medis kronis yang rutin melakukan pekerjaan rumah tangga menunjukkan kesiapan yang lebih baik dalam mengelola kondisi kesehatan mereka secara mandiri dan berkomunikasi lebih efektif dengan penyedia layanan kesehatan.

6 dari 8 halaman

Membekali dengan Keterampilan Hidup Praktis

Pekerjaan rumah tangga adalah wadah pembelajaran yang sempurna untuk keterampilan hidup praktis yang penting bagi kehidupan dewasa. Remaja belajar manajemen waktu yang tak ternilai harganya dengan menyesuaikan pekerjaan rumah tangga ke dalam jadwal sibuk mereka.

Mereka belajar menganggarkan waktu, menetapkan prioritas, menjadwalkan tugas secara efisien, dan menyeimbangkan berbagai kewajiban. Tugas-tugas seperti memasak, membersihkan, mencuci pakaian, berkebun, merawat hewan peliharaan, dan berbelanja bahan makanan adalah keterampilan dasar yang mempersiapkan mereka untuk hidup mandiri di masa depan.

Bahkan, tugas seperti berbelanja bahan makanan dapat mengajarkan literasi keuangan. Remaja akan belajar menghargai uang, memahami pentingnya menabung, serta belajar tentang perencanaan dan anggaran sejak usia dini. Ini adalah bekal berharga untuk mengelola keuangan pribadi mereka kelak.

7 dari 8 halaman

Dampak Positif pada Kesehatan Mental Anak

Tidak hanya fisik dan kognitif, pekerjaan rumah tangga juga dapat mendukung kesehatan mental anak-anak dan remaja. Rutinitas yang teratur dan tanggung jawab yang dapat dikelola dapat memberikan struktur yang membantu anak-anak yang menghadapi kecemasan atau depresi.

Melakukan sesuatu yang nyata dan produktif dapat meredakan pikiran yang mengganggu dan memberikan pengaturan ulang mental yang positif. Rasa pencapaian setelah menyelesaikan tugas dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan negatif. Pekerjaan rumah tangga juga membangun resiliensi.

Anak-anak yang terbiasa membantu di rumah mungkin lebih siap menghadapi frustrasi dan kesulitan, membantu mereka membangun ketekunan dan kemampuan untuk bangkit kembali dari tantangan. Ini adalah keterampilan emosional yang sangat penting untuk kesejahteraan mental jangka panjang.

8 dari 8 halaman

Panduan untuk Orang Tua: Memulai Kebiasaan Baik

Sahabat Fimela, untuk memaksimalkan The Developmental Benefits of Doing House Chores for Kids & Teens, ada beberapa rekomendasi yang bisa diterapkan. Mulailah sejak dini, bahkan anak usia 2 atau 3 tahun sudah bisa membantu dengan tugas sederhana seperti merapikan mainan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa memulai kebiasaan ini sejak kecil memiliki dampak yang lebih besar hingga dewasa.

Konsistenlah dalam menerapkan rutinitas agar anak tahu apa yang diharapkan. Penting untuk tidak mengharapkan kesempurnaan; berikan banyak pujian dan dorongan, fokus pada usaha dan kontribusi mereka, bukan hanya hasil akhir. Berikan instruksi yang spesifik, alih-alih hanya mengatakan “bersihkan kamarmu,” lebih baik katakan “tolong masukkan semua mainan ke dalam kotak dan rapikan buku di rak.”

Sesuaikan tugas dengan usia dan kemampuan anak, dan libatkan mereka dalam pemilihan tugas untuk meningkatkan partisipasi. Terakhir, modelkan perilaku yang baik; anak-anak akan lebih mudah belajar jika mereka melihat orang dewasa di rumah melakukan hal yang sama. Pertimbangkan juga sistem ekonomi keluarga, namun ingatlah untuk tidak selalu mengaitkan pekerjaan rumah tangga dengan uang, karena ini dapat mengurangi motivasi intrinsik mereka.