Penyebab Bunga Cabai Sering Gugur, Lengkap dengan Tips untuk Panen Optimal

MirantiDiterbitkan 23 Desember 2025, 17:47 WIB

Fimela.com, Jakarta - Masalah kerontokan bunga pada tanaman cabai adalah hal yang umum terjadi dan dapat menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan. Banyak pembudidaya cabai, baik yang menanam di lahan luas maupun dalam pot atau polybag, sering mengalami fenomena ini, yang berujung pada kegagalan panen. Gugurnya bunga cabai merupakan reaksi alami tanaman terhadap stres, namun jika terjadi dalam jumlah yang berlebihan, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan panen yang serius.

Kerugian yang dialami bisa sangat besar karena tanaman tidak dapat berbuah secara optimal. Sering kali, harapan untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah harus pupus akibat masalah kerontokan bunga ini. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah gugur bunga cabai guna meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas hasil panen. Kehilangan bunga berarti hilangnya potensi buah, sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan jumlah buah yang dapat dihasilkan.

Tanaman yang sehat dan tidak mengalami stres berlebihan biasanya mampu menghasilkan buah dengan kualitas yang lebih baik, sehingga upaya budidaya yang dilakukan tidak sia-sia. Memahami penyebab serta cara penanganan kerontokan bunga sangat penting untuk memastikan tanaman cabai dapat berbuah lebat dan produktif. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/12), berikut ini adalah ulasan informasinya yang dapat Anda simak.

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

1. Faktor Lingkungan: Suhu, Kelembaban, dan Cahaya Matahari

Desain Kebun Sayur Mini yang Efektif untuk Tanaman Cabai dan Tomat. Gemini

Lingkungan memiliki dampak yang sangat penting terhadap kerontokan bunga pada tanaman cabai. Kondisi suhu yang ekstrem, baik itu terlalu panas maupun terlalu dingin, dapat mengakibatkan bunga cabai menjadi rontok. Tanaman cabai seharusnya tumbuh dengan baik pada suhu yang berkisar antara 24°C hingga 29°C, dengan suhu ideal bagi cabai merah berada di antara 24°C hingga 28°C. Jika suhu turun di bawah 15°C atau naik di atas 32°C, pertumbuhan cabai akan terhambat dan kualitas buah yang dihasilkan pun akan menurun.

Untuk menghindari masalah akibat suhu yang ekstrem, penempatan tanaman cabai sangat penting. Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung secara berlebihan atau menggunakan paranet untuk melindungi dari panas yang berlebihan. Selain suhu, kelembaban juga berperan penting; kelembaban yang terlalu rendah (kekeringan) maupun terlalu tinggi dapat menyebabkan kerontokan bunga. Kelembaban tanah yang ideal untuk cabai rawit berkisar antara 60% hingga 80%, sedangkan kelembaban udara yang optimal adalah sekitar 75%. Penyiraman yang terlalu sering dapat menyebabkan bunga jatuh.

Tanaman cabai sangat memerlukan sinar matahari penuh, idealnya antara 6 hingga 8 jam setiap hari, untuk memastikan proses fotosintesis yang optimal, pertumbuhan yang kuat, dan hasil buah yang melimpah. Tanpa pencahayaan yang memadai, cabai akan tumbuh dengan bentuk yang kurus dan memanjang, berwarna pucat, lambat berbunga, atau bahkan tidak menghasilkan buah sama sekali. Namun, terlalu banyak paparan sinar matahari yang intens dan panas juga dapat menyebabkan bunga rontok. Oleh karena itu, penempatan tanaman di kebun harus memastikan sinar matahari yang cukup, tetapi juga harus menghindari lokasi yang terlalu panas tanpa adanya naungan yang memadai.

3 dari 7 halaman

2. Kekurangan Nutrisi dan Ketidakseimbangan Hara

Gambar Tanaman Cabai. (Unsplash/Haerul Am)

Keseimbangan nutrisi sangat penting untuk mencegah kerontokan bunga serta memastikan hasil buah yang melimpah. Ketika tanaman mengalami kelebihan nitrogen pada masa pembungaan, bunga bisa rontok karena tanaman sudah memasuki fase generatif di mana kebutuhan nitrogen mulai menurun. "Nitrogen berlebih membuat tanaman rajin berdaun tetapi malas berbuah," dan hal ini juga dapat menurunkan pH tanah, sehingga tanaman menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Selain nitrogen, kekurangan fosfor (P) dan kalium (K) juga dapat menyebabkan bunga rontok. Fosfor memiliki peranan vital dalam pembentukan buah cabai karena fungsinya dalam membawa air ke sel-sel, mendukung proses fotosintesis, respirasi, dan sintesis protein. Di sisi lain, kalium berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tanaman serta membantu dalam proses fotosintesis, transfer energi, dan pembentukan karbohidrat. Kekurangan kalium dapat menyebabkan batang dan daun menjadi lemah, yang berdampak pada kualitas serta kuantitas bunga yang dihasilkan.

Untuk merangsang proses pembungaan dan pembuahan, penting untuk meningkatkan asupan fosfor dan kalium. Di samping itu, kalsium juga berperan penting dalam memperkuat tangkai bunga dan dapat diberikan baik sebagai pupuk dasar maupun melalui penyemprotan. Meskipun unsur mikro diperlukan dalam jumlah yang sedikit, kekurangan unsur-unsur ini dapat menyebabkan kerontokan bunga. Nutrisi mikro ini sebaiknya diberikan melalui penyemprotan pada bagian daun untuk memastikan tanaman tetap sehat dan produktif.

4 dari 7 halaman

3. Manajemen Air dan Irigasi yang Tepat

Pengelolaan air yang efektif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan hasil panen cabai. Kekurangan air atau kondisi kekeringan pada saat pembentukan bunga bisa mengakibatkan kerontokan bunga, serta menghambat perkembangan cabang dan daun, bahkan dapat menyebabkan daun menjadi layu, mengering, dan rontok. Pada fase berbunga, tanaman cabai memerlukan air dalam jumlah yang paling banyak. Di sisi lain, penyiraman yang terlalu sering atau berlebihan juga dapat mengakibatkan bunga gugur. "Asupan air yang berlebih dapat menyebabkan tekanan pada tanaman dan kerontokan bunga, bahkan menyebabkan akar membusuk, daun layu, dan meningkatkan risiko serangan patogen seperti jamur dan bakteri."

Oleh karena itu, penyiraman sebaiknya dilakukan ketika bagian tanah sedalam 7 cm sudah mengering. Pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur, terutama pada saat cuaca panas, tetapi hindari penyiraman yang berlebihan agar tanah tidak tergenang. Penting juga untuk memperhatikan debit air yang digunakan; sebaiknya jangan menyiram dengan debit yang terlalu tinggi dari atas karena dapat menggoyahkan tangkai bunga. Penyiraman setiap hari dapat dilakukan saat hujan jarang turun, hingga tanah terlihat basah, namun saat musim hujan, penyiraman harus dikurangi untuk mencegah terjadinya busuk akar.

5 dari 7 halaman

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ilustrasi Tanaman Cabai Credit: unsplash.com/Jorge

Kerontokan bunga dapat disebabkan oleh serangan hama dan penyakit yang serius. Hama seperti trips, tungau, dan kutu sering kali menyerang bagian daun muda serta bunga cabai. Hama trips, misalnya, menghisap cairan pada daun dan bunga, yang mengakibatkan kerontokan bunga. Di sisi lain, tungau mengkonsumsi nutrisi dari tanaman cabai, sehingga menghambat pertumbuhannya dan menyebabkan bunga rontok.

Untuk mengatasi masalah hama ini, penting untuk menggunakan pestisida dengan dosis yang tepat. Selain itu, penanaman mulsa plastik berwarna perak juga dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi penyebaran hama. Di samping hama, serangan penyakit seperti Cucumber Mosaic Virus (CMV) dan Virus Gemini juga turut berkontribusi terhadap kerontokan bunga. Penyakit antraknosa pun menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan bunga rontok.

Pencegahan terhadap virus dapat dilakukan dengan cara mengendalikan hama penyebab serta melakukan penyemprotan secara rutin. Semprotkan fungisida sejak dini untuk menanggulangi penyakit antraknosa karena sulit ditanggulangi jika sudah parah. Selain itu, rotasi tanaman juga merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kerontokan bunga dapat diminimalisir dan kesehatan tanaman tetap terjaga.

6 dari 7 halaman

5. Pemangkasan dan Penjarangan

Ilustrasi Tanaman Cabai/Photo by Vrlibs Studio on Unsplash

Tanaman cabai yang terlalu rimbun membuat sirkulasi udara buruk dan cahaya sulit menembus daun. Kondisi ini memicu gugurnya bunga.

Lakukan pemangkasan daun tua dan ranting yang menghalangi cahaya. Penjarangan bunga atau buah terlalu rapat juga membantu nutrisi fokus ke bunga yang tersisa.

Pemangkasan dan penjarangan meningkatkan sirkulasi udara, mengurangi risiko penyakit, dan membuat bunga lebih kuat menahan gugur.

7 dari 7 halaman

Rekomendasi untuk Buah Cabai Lebat

Ilustrasi Tanaman Cabai Credit: unsplash.com/Christina

Untuk mencapai hasil panen cabai yang melimpah, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting.

a. Pilih Benih Cabai Berkualitas

Pertama, pilih benih cabai berkualitas yang sudah tua, berwarna merah menyala, segar, tidak keriput, dan tangkainya hijau segar. 

b. Gunakan Media Tanam yang Gembur

Kedua, gunakan media tanam yang gembur, kaya unsur hara, dan memiliki drainase yang baik, seperti campuran pupuk, sekam, dan tanah humus dengan perbandingan 2:1:3.

c. Gunakan Pupuk yang Berimbang

Pemupukan berimbang juga krusial; gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, dan untuk pemupukan susulan, gunakan pupuk NPK setiap 2-3 minggu sekali. Pada fase vegetatif, berikan pupuk dengan kandungan nitrogen lebih tinggi, namun saat tanaman mulai berbunga, kurangi nitrogen dan tingkatkan fosfor serta kalium. Pupuk NPK 16-16-16 disarankan saat tanaman mulai berbunga. Tambahkan kalsium dan unsur mikro untuk memperkuat tangkai bunga dan memenuhi kebutuhan nutrisi esensial.

d. Manajemen Air yang Konsisten

Manajemen air yang konsisten sangat penting; siram tanaman secara rutin dan secukupnya, hindari kekeringan maupun kelebihan air. Penyiraman di pagi hari dengan air cucian beras dapat memberikan nutrisi tambahan. 

e. Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan rutin dan gunakan pestisida alami atau pestisida dengan dosis tepat jika diperlukan untuk pengendalian hama dan penyakit terpadu, serta terapkan rotasi tanaman untuk mencegah penyebaran penyakit.

f. Pastikan Dapat Sinar Matahari Langsung

Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari langsung setidaknya 6-8 jam sehari dan lindungi dari suhu ekstrem dengan naungan atau mulsa untuk lingkungan tumbuh yang ideal. 

g. Pemangkasan Daun

Perawatan tambahan seperti pemangkasan daun yang tidak produktif dan penggunaan penyangga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara komprehensif, petani dapat meminimalkan kerontokan bunga dan memaksimalkan hasil panen cabai yang lebat.