Cara Memotong Kuku Bayi dengan Aman

Adinda Tri WardhaniDiterbitkan 29 Desember 2025, 11:26 WIB

ringkasan

  • Memotong kuku bayi secara teratur sangat penting untuk mencegah goresan, infeksi, dan masalah kuku lainnya pada si kecil.
  • Waktu terbaik untuk memotong kuku bayi adalah saat mereka tenang atau tidur, menggunakan alat khusus bayi seperti gunting berujung bulat atau kikir kuku.
  • Ikuti panduan langkah demi langkah dengan pencahayaan yang baik dan pegangan yang tepat, serta selalu siapkan kikir untuk menghaluskan tepian kuku.

Fimela.com, Jakarta - Memotong kuku bayi mungkin terasa menakutkan bagi banyak orang tua baru. Namun, tugas penting ini harus dilakukan secara rutin untuk mencegah si kecil menggaruk dirinya sendiri atau orang lain.

Meskipun kuku bayi terlihat lembut, ujungnya bisa sangat tajam dan berpotensi melukai kulit sensitif mereka. Oleh karena itu, menjaga kuku bayi tetap pendek adalah langkah krusial dalam perawatan harian.

Sahabat Fimela tidak perlu khawatir, karena dengan panduan yang tepat, proses memotong kuku akan menjadi lebih mudah. Artikel ini akan membahas kapan dan bagaimana melakukannya dengan aman.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Mengapa Kuku Bayi Wajib Dipotong?

Kuku bayi yang panjang bukan hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan keamanan. /Copyright unsplash/Kelly Sikkema.

Kuku bayi yang panjang bukan hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan keamanan. Bayi kecil belum memiliki kontrol penuh atas gerakan tangan dan kakinya, sehingga kuku yang tajam dapat dengan mudah melukai kulit mereka sendiri.

Selain goresan, kuku yang panjang juga berisiko menjadi sarang kuman. Kotoran dan bakteri dapat menumpuk di bawah kuku, meningkatkan kemungkinan infeksi jika bayi memasukkan tangan ke mulut atau menggosok mata.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa memotong kuku bayi secara teratur sangat penting:

  • Kuku bayi yang panjang dapat menyebabkan goresan pada wajah atau tubuh bayi, terutama karena mereka belum bisa mengontrol gerakan lengan atau kakinya.
  • Risiko infeksi dari kotoran atau kuman yang terperangkap di bawah kuku.
  • Penyebaran cacing kremi, yang dapat terjadi ketika bayi menyentuh area anusnya lalu memasukkan tangan ke mulutnya.
  • Kuku kaki yang tumbuh ke dalam, yang bisa terasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.
  • Kuku atau kutikula yang robek, yang tidak hanya menyakitkan tetapi juga rentan terhadap infeksi.
3 dari 5 halaman

Waktu Terbaik dan Alat Tepat untuk Memotong Kuku Bayi

Menentukan waktu yang tepat adalah kunci untuk proses memotong kuku yang lancar dan aman. Kuku jari tangan bayi tumbuh dengan sangat cepat, seringkali memerlukan pemotongan setidaknya seminggu sekali, sementara kuku jari kaki tumbuh lebih lambat dan mungkin hanya perlu dipotong setiap dua minggu atau sebulan sekali.

Waktu yang paling ideal untuk melakukan tugas ini adalah saat bayi sedang tidur nyenyak atau sangat tenang. Kondisi ini meminimalkan gerakan mendadak yang bisa menyebabkan kecelakaan. Setelah mandi juga merupakan momen yang baik, karena kuku bayi akan menjadi lebih lunak dan lebih mudah dipotong, serta bayi cenderung lebih rileks.

Pemilihan alat yang tepat juga sangat krusial. Hindari menggunakan gunting kuku dewasa yang terlalu besar dan tajam untuk jari-jari kecil bayi. Sebaliknya, pilihlah alat yang dirancang khusus untuk bayi, yang lebih aman dan mudah digunakan.

  • Gunting kuku bayi atau gunting kuku khusus bayi dengan ujung bulat: Dirancang untuk keamanan dan presisi.
  • Kikir kuku atau papan ampelas (emery board) yang lembut: Metode teraman, terutama untuk bayi baru lahir yang kukunya masih sangat lunak.
  • Beberapa gunting kuku bayi bahkan dilengkapi dengan kaca pembesar untuk membantu Sahabat Fimela melihat lebih jelas.
4 dari 5 halaman

Panduan Langkah Demi Langkah

Dengan persiapan yang matang dan mengikuti langkah-langkah yang benar, memotong kuku bayi akan menjadi tugas yang tidak lagi menakutkan. Kunci utamanya adalah ketenangan dan fokus pada setiap detail.

Pertama, pastikan Sahabat Fimela berada di area dengan pencahayaan yang memadai. Pencahayaan yang baik memungkinkan Anda melihat dengan jelas setiap kuku dan menghindari kesalahan. Selanjutnya, posisikan bayi dengan nyaman. Anda bisa memangku bayi atau duduk bersamanya di kursi goyang. Jika bayi terjaga, mintalah bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk memegang dan menenangkan bayi.

Saat memegang jari bayi, tekan bantalan jari ke bawah dan menjauh dari kuku. Langkah ini sangat penting untuk menghindari memotong kulit bayi secara tidak sengaja. Untuk kuku jari tangan, guntinglah mengikuti lengkungan alami kuku. Sementara itu, untuk kuku jari kaki, guntinglah lurus ke depan untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam.

Setelah proses pemotongan selesai, jangan lupa untuk menghaluskan setiap tepi yang tajam atau kasar menggunakan kikir kuku. Ini akan memastikan kuku bayi tidak melukai dirinya sendiri atau orang lain, serta mencegah kuku tersangkut.

5 dari 5 halaman

Tips Tambahan dan Penanganan Kecelakaan Saat Memotong Kuku Bayi

Terkadang, meskipun sudah berhati-hati, insiden kecil bisa saja terjadi. Namun, ada beberapa tips tambahan yang bisa membantu Sahabat Fimela agar prosesnya berjalan lebih mulus.

Jika bayi Anda terjaga dan cenderung rewel, cobalah alihkan perhatiannya dengan mainan favorit, bernyanyi lagu kesukaan, atau berbicara dengan suara yang menenangkan. Menggigit kuku bayi adalah hal yang harus dihindari sama sekali; praktik ini dapat menyebarkan kuman dari mulut Anda dan berisiko menyebabkan infeksi serius seperti herpetic whitlow.

Sebagai solusi sementara untuk mencegah goresan, Sahabat Fimela bisa memakaikan sarung tangan atau kaus kaki pada tangan bayi. Namun, jangan biarkan terlalu lama karena bayi perlu menggunakan tangannya untuk menjelajahi dunia sekitarnya.

Apabila tidak sengaja memotong kulit bayi dan terjadi pendarahan, jangan panik. Tekan lembut kain bersih atau bantalan kasa steril pada luka sampai pendarahan berhenti. Hindari menempelkan plester pada luka kecil karena bayi mungkin akan menghisapnya dan berisiko tersedak. Jika Anda merasa khawatir tentang luka tersebut, segera konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.