Sukses

Beauty

Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Rambut Mudah Rapuh

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernah nggak sih kamu merasa rambut sudah dirawat dengan berbagai produk, tapi tetap saja tampak kusam, gampang patah, atau rontok? Banyak orang mengira masalah rambut hanya soal genetik atau kurangnya perawatan. Padahal, sering kali penyebab utamanya justru ada pada kebiasaan kecil sehari-hari yang tanpa sadar kita lakukan. Kalau dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bisa menumpuk efek buruk dan membuat rambut semakin sulit diperbaiki.

Melansir laman ai-care.id rambut sehat, kuat, dan berkilau memang impian banyak orang. Namun, kenyataannya, rutinitas harian yang tampak sepele bisa diam-diam merusak struktur rambut. Dari cara mencuci, mengeringkan, hingga menata rambut, semua itu berpengaruh pada kondisinya. Rambut sebenarnya cukup sensitif, sehingga salah langkah sedikit saja bisa membuatnya rapuh. Itulah mengapa penting untuk menyadari kebiasaan buruk sejak dini agar kerusakan rambut tidak semakin parah.

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah memakai sampo ke seluruh bagian rambut. Padahal, sebenarnya sampo hanya ditujukan untuk membersihkan kulit kepala. Menggosokkan sampo terlalu banyak hingga ke batang rambut justru bisa membuat bagian tengah hingga ujung rambut kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, rambut jadi kering, kusam, dan mudah patah. Lebih baik, fokuskan sampo hanya di kulit kepala, lalu biarkan busanya mengalir ke ujung rambut saat dibilas.

Mengeringkan rambut dengan lembut untuk mencegah kerusakan berlebih

Cara mengeringkan rambut juga sering jadi masalah. Banyak orang terbiasa menggosok rambut dengan handuk secara kasar. Gesekan berlebihan ini bisa merusak kutikula rambut, membuat helaian jadi lebih rapuh, kusut, bahkan bercabang. Cara yang lebih aman adalah cukup menepuk-nepuk lembut rambut dengan handuk agar air terserap tanpa merusak serat rambut. Kalau mau lebih aman lagi, gunakan handuk microfiber atau biarkan rambut kering secara alami.

Kesalahan lain yang sering dianggap remeh adalah melewatkan penggunaan kondisioner. Sampo memang penting untuk membersihkan minyak dan kotoran, tapi efek sampingnya bisa menghilangkan minyak alami rambut. Kondisioner berfungsi menutup kutikula rambut yang terbuka setelah keramas, sekaligus memberi kelembapan agar rambut tetap halus dan tidak mudah patah. Jadi, jangan sampai skip langkah ini, ya! Pilih kondisioner sesuai jenis rambut, misalnya untuk rambut kering, berminyak, atau diwarnai.

Mengikat rambut terlalu kencang juga bisa menjadi penyebab rambut rapuh. Gaya ponytail atau sanggul ketat memang praktis, tapi jika terlalu sering dilakukan bisa memberi tekanan berlebih pada akar rambut. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan rambut patah bahkan kerontokan permanen yang disebut traction alopecia. Untuk mencegahnya, sesekali biarkan rambut terurai atau gunakan ikat rambut yang lebih lembut agar tidak memberi tekanan berlebihan.

Perhatikan kandungan bahan kimia dalam produk rambut

Selain itu, kandungan bahan kimia seperti pada cat rambut, pelurus rambut, atau pengeriting rambut memang bisa membuat penampilan lebih menarik. Sayangnya, bahan kimia dalam proses tersebut dapat merusak struktur alami rambut dan mengurangi kelembapannya. Akibatnya, rambut jadi lebih kering, rapuh, dan mudah patah jika tidak diimbangi dengan perawatan ekstra. Jika ingin tetap melakukan perawatan dengan produk berbahan kimia, beri jeda waktu cukup panjang antar prosedur dan pastikan memakai produk perawatan rambut khusus.

Bukan hanya perawatan kimia, penggunaan wig atau hair extension juga bisa memengaruhi kesehatan rambut. Jika dipasang terlalu ketat, tekanan dan tarikan dari sambungan rambut dapat melukai kulit kepala, merusak folikel rambut, hingga menyebabkan kerontokan. Karena itu, penggunaannya harus benar-benar hati-hati dan tidak terlalu sering. Pastikan juga melepas wig atau extension dengan cara yang tepat agar rambut asli tetap terlindungi.

Terakhir, kebiasaan menyisir rambut dalam keadaan basah juga sering menjadi penyebab rambut rapuh. Rambut yang masih basah lebih rentan patah karena kondisinya sangat lemah. Untuk menghindarinya, sebaiknya tunggu hingga rambut setengah kering sebelum disisir, dan gunakan sisir bergigi agar lebih lembut dalam menguraikan helaian. Selain itu, mulai menyisir dari ujung rambut dulu, baru perlahan ke bagian atas agar tidak membuat rambut mudah patah. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan kecil ini, rambut bisa tetap kuat, berkilau, dan sehat dalam jangka panjang.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading