Sukses

Entertainment

Eksklusif, Yayan Ruhian Tak Bisa Satukan Akting dan Silat

Fimela.com, Jakarta Setelah membintangi film The Raid, nama Yayan Ruhian langsung melejit. Tak cuma di Indonesia, kesuksesan film yang dibintangi Iko Uwais  di luar negeri juga membawa Yayan yang berperan sebagai Mad Dog mendunia. Kepiawaiannya dalam seni beladiri silat, memudahkannya untuk berlaga. 

Seperti Jackie Chan, Bruce Lee, dan Donnie Yen, Yayan adalah aktor laga yang lebih dulu mengenal bela diri sebelum akting di depan kamera.  Berbeda dengan sederet aktris dan aktor yang baru mulai mempelajari keahlian bela diri demi menghayati peran, Yayan punya pandangan yang berbeda antara bela diri dengan akting. Baginya, kedua bidang ini sama sekali tidak bisa disatukan.

Berakting di film drama merupakan tantangan bagi Yayan Ruhian. Namun di film drama terbarunya ia bertemu dengan Tio Pakusadewo yang betul-betul mengajari Yayan tentang akting. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Awal mula Yayan masuk ke dunia akting adalah film Merantau (2009). Tapi film perdana sutradara Gareth Evans di Indonesia itu tak meraup sukses. Roda hidupnya berubah drastis sejak membintangi film The Raid. Jawara dari Tasikmalaya, Jawa Barat ini kebanjiran tawaran akting. Akting bela diri Yayan Ruhian memang sangat mumpuni di film The Raid. Tak semua orang mampu melakukan akting bela diri yang menyatu dengan hati seperti halnya Yayan.

Aktor kelahiran Tasikmalaya 46 tahun silam ini sejatinya tak ada gambaran untuk berakting. Dibesarkan di lingkungan pesantren yang mewajibkannya belajar silat, Yayan memulai karir sebagai pesilat. Dalam dunia pencak silat, dia juga dikenal sebagai pelatih di salah satu perguruan pencak silat bernama, Pencak Silat Tenaga Dasar atau biasa disebut PSTD Indonesia. Yang merupakan salah satu dari enam perguruan besar pencak silat di Indonesia.

Baca Juga: Yayan Ruhian Beberkan Soal Isu Keterlibatannya di Film Star Wars

Silat mengantarkannya pada dunia akting. Dan bapak dua anak ini mensyukuri kenyataan yang didapatkannya. Bahkan menurutnya, film memberikan banyak kesempatan yang tak terduga. Keliling berbagai negara untuk promo film The Raid adalah bonus istimewa untuknya. Bonus lain adalah produser film Jepang, Yakuza Apocalpyse mendapuknya sebagai salah satu pemain. 

Kemampuan bela diri telah menghantarkan Yayan ke gerbang kesuksesan sebagai aktor ternamaan negeri. Namun aktor asal Tasikmalaya ini tetap rendah hati. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Belakangan, beredar rumor santer Yayan juga bermain dalam film Star Wars Episode VII: The Force Awakens. Keseriusan Yayan mendalami akting yang beriringan dengan bela diri rupanya berbuah manis. Beberapa sineas Hollywood telah meliriknya untuk terlibat di sebuah produksi layar lebar.

Sudah menjadi bintang terkenal, Yayan pun tak ingin kacang lupa pada kulitnya. Kepada Regina Novanda, Puput Puji Lestari, dan Febio Hernanto dari Bintang.com membagi pengalamannya selama menjajaki dunia akting saat ditemui di kantor redaksi Bintang.com, SCTV Tower, Jumat (4/9/2015). Inilah petikan selengkapnya.

 

Beda Akting dan Silat di Mata Yayan Ruhian

Bagaimana silat mempengaruhi akting Kang Yayan?

Menurut saya, orang yang bisa bela diri belum tentu bisa akting. Begitupun dengan orang yang bisa akting belum tentu bisa bela diri. Bahkan, sepintar apapun aktingnya, belum tentu mahir bela diri. Karena ini dua keahlian yang berbeda. Meski dicoba-coba, kalau di mata orang bisa bela diri, mereka tetap dianggap enggak bisa bela diri. Apalagi dalam silat ada yang namanya, irama, gerak dan rasa. Ketiga unsur harus ada pada orang yang bisa bela diri. 

Silat jadi terkenal karena Kang Yayan, menurut Anda?

Buat saya biasa saja. Alhamdulilah saya lebih punya kesempatan untuk memperkenalkan pencak silat di nuansa yang berbeda dari sebelumnya. Biasanya kami dari forum pencak silat memperkenalkan silat pada suatu perfom biasa. Tapi itu kan hanya untuk pecinta pencak silat saja. Sekarang, saya punya kesepatan memperkenalkan pencak silat lewat dunia lain seperti akting. Banyak orang yang tadinya enggak suka, bisa suka. 

Sebagai aktor yang piawai dalam seni bela diri silat, Yayan Ruhian punya pandangan yang berbeda antara bela diri dengan akting. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Setelah lama melalang buana di kancah dunia, Kang Yayan kembali ke tanah air. Tampil di film action Gangster besutan Fajar Nugros. Bisa ceritakan tentang film Gangster?

Gangster itu film yang lengkap. Karena sejak awal premier sampai sekarang saya enak banget buat nonton itu berulang-ulang. Film ini enggak basi. Apalagi saat lihat aksi Dwi Sasono dan Agus Kuncoro itu kocak abis disini. Ini film yang lengkap, karena para pecinta film action bisa menikmati adegan fightingnya, mereka yang suka komedi bisa ketawa ngakak di film ini, kemudian yang suka drama dan romance bisa dapat di sini. Semua itu dijahit apik oleh seorang Fajar Nugros. Sangat keren.

Bagaimana perasaan Kang Yayan saat tahu beradu akting dengan Dian Sastrowardoyo?

Saya baru tahunya itu sehari sebelumnya. Itupun sudah jam 7 malam diminta datang. Besoknya langsung ketemu Dian Sastro di set, latihan sebentar dan langsung take. Senang sekali bisa adu akting dengan Dian.

Baca Juga: Jadi Pacar Dian Sastro, Yayan Ruhian: Rejeki Anak Sholeh

Susah enggak melatih Dian Sastrowardoyo?

Saya enggak melatih, saya hanya mencoba koreo yang telah dibuat oleh tim koreografer. Lalu saya cocokan dengan karakter saya. Lalu dicoba dan take dari jam 8 hingga 03.30 pagi. Alhamdulilah segar semua. Apa karena ada Dian, ya? Hahaha.

Saat wawancara di kantor redaksi Bintang.com, SCTV Tower, Jumat (4/9/2015) Yayan berpendapat jika orang yang bisa bela diri belum tentu bisa akting. Begitupun dengan orang yang bisa akting belum tentu bisa bela diri. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Bagaimana rasanya adu akting dengan pemain muda di film Gangster?

Saya tidak terlalu banyak dapat scene disini, hanya beradu akting dengan Hamish Daud, Dian Sastrowardoyo, dan Kelly Tandiono. Tapi walaupun gitu, Alhamdulilah saya bisa memberikan warna untuk film Gangster.

Bedanya film The Raid dengan Gangster?

Beda banget. Kalau The Raid itu full action. Action-nya juga kita persiapkan betul koreografinya dengan matang. Kita juga dilatih oleh fighter. Kalau ini enggak, sangat senderhana. Ada scene dimana Mbah Jangkung, yaitu saya, melerai dua bidadari (Dian dan Kelly).

Kabar Kang Yayan main di film Star Wars Episode VII: The Force Awakens, benar atau salah?

Nah, itu dia saya juga belum tahu. Ya, saya amin-kan saja, mudah-mudahan benar rumornya. Apalagi ini rumor yang positif. Siapa sih yang enggak mau terlibat di film sebesar Star Wars ini. Jadi ya, doakan saja. Semoga romor itu jadi reality. 

 

Yayan Cicipi Film Drama

Melihat Yayan Ruhian di film begenre action sudah biasa. Namun bagaimana jika Yayan berakting di film bergenre drama? Hal itu lah yang tengah dicoba Yayan. Bersama Tio Pakusadewo, Yayan melatih kemampuan akting dramanya.

Punya rencana buat main film bergenre drama?

Alhamdulilah sudah, Insyaallah dalam waktu dekat akan keluar. Setelah film Gangster ini akan rilis film drama saya. Buat perannya, nanti saja saya beritahukan setelah Gangster ini merajelala di bioskop-bioskop.

Apakah benar film tersebut berjudul Iseng? Bagaimana karakter Anda di film itu?

Yang jelas, saya tidak melakukan adegan bertengkar seperti di film sebelumnya. Ya, kita tunggu saja nanti. Namanya juga Iseng. Tapi dari iseng itu menjadi sesuatu yang serius banget.

“Alhamdulilah saya lebih punya kesempatan untuk memperkenalkan pencak silat di nuansa yang berbeda dari sebelumnya. Biasanya kami dari forum pencak silat memperkenalkan silat pada suatu perfom biasa.” ungkap Yayan. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Bagaimana rasanya akting drama dengan action?

Buat saya, drama itu sebuah tantangan. Apalagi sejak pertama kali tampil, saya selalu main di film bergenre action seperti Merantau, lalu The Raid. Saat ada adegan drama, saya dan Iko Uwais harus melakukan pemanasan yang lebih lama. Tapi di film Iseng itu, saya bertemu dengan Tio Pakusadewo yang akting dramanya bagus. Tio betul-betul mengajari saya tentang akting.

Jika semua genre sudah dijajal, Kang Yayan tak ingin terlibat di balik layar?

Hingga saat ini, saya enggak pernah punya suatu perencanaan. Tapi kalau nanti bisa kesana, kenapa enggak? Buat saya sih, saya menjalaninya ya mengalir saja. Sekarang saja, saat menerima tawaran saya takut mengecewakan orang.

Baca Juga: Yayan Ruhian: Gangster Film yang Komplit

Lantas selain film apa kesibukannya?

Saya tidak bisa meninggalkan silat. Kalau tidak sibuk syuting, saya di Tanah Abang. Ada padepokan silat disana. Disana saya belajar besama dengan pecinta silat yang lain. 

Bukannya mengajar?

Buat saya di padepokan kami belajar bersama. Tidak ada mengajari. Bela diri itu tidak cuma melatih fisik, tapi juga mental kita. 

Yayan Ruhian terkenal akan aksinya di film laga, namun dalam waktu dekat pemeran Mad Dog di film ‘The Raid’ ini akan rilis film genre drama pertamanya. (Febio Hernanto/Bintang.com)

Contoh riilnya bagaimana?

Kalau berlatih silat cuma untuk jadi jagoan, Anda pasti gagal saya jamin itu. Karena jagoan hanya mencari lawan. Bagaimana kalau Anda diserang dari belakang? Anda akan ketakutan. Tapi kalau secara mental, silat akan membuat kita bisa bergaul dengan siapa saja. Seni bela diri membuat kita berani bergaul dengan siapa saja. Bahkan penjahat sekalipun akan merasa aman bersama kita. Karena silat bukan untuk mencari musuh. 

Kapan waktu yang tepat untuk mulai belajar silat?

Tidak ada kata terlambat untuk belajar silat. Berapapun usia Anda, selalu cukup untuk memulai langkah baru. 

Ya, kami membenarkan perkataan terakhir Yayan Ruhian. Karena aktor laga itu memulai akting di usia 40 tahun, usia yang tak lagi muda. Yayan Ruhian berhasil membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia juga mampu bersaing. Kemampuan bela diri telah menghantarkannya ke gerbang kesuksesan sebagai aktor ternamaan negeri. Meski demikian, Yayan tetaplah Yayan dengan segala kerendahan hatinya. Semoga sukses terus Kang Yayan Ruhian.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading