Sukses

Entertainment

16 Tahun Vakum, Ini Cerita Lucu Lingua Saat Rekaman

Fimela.com, Jakarta Perkembangan teknologi memang berjalan sangat cepat. Di industri musik pun terkena imbas yang sangat besar. Jika pada era 80-90an banyak musisi dan penyanyi yang masih menggunakan cara-cara analog, namun di era digital sekarang sudah sangat berubah.

Begitulah yang dirasakan oleh Lingua. Mereka yang sudah 16 tahun tak pernah berkarya lagi, sempat terkaget dengan sistem rekaman yang ada saat ini. Menurut Lingua, proses rekaman yang ada saat ini sangat menggampangkan seorang penyanyi atau musisi.

"Kami kaget sekarang metode rekaman lebih gampang dibanding dulu. Kami pernah masuk di era di mana mau rekaman tuh susah, pakai analog kan," kata Frans Mohede di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Minggu (24/7) malam.

Lingua (Galih W Satria/Bintang.com)

Jaman keemasan Lingua, mereka selalu mempersiapkan diri sebelum proses rekaman atau masuk ke studio. Biasanya beberapa kali workshop dilakukan oleh penyanyi atau musisi yang akan merekam karyanya.

"Dulu kalau mau masuk rekaman persiapannya gila-gilaan. Karena di studio kami gak bisa buang waktu. Kalau gak persiapan matang itu akan bengkak dari segi biaya, ngulang-ngulang," imbuhnya.

"Kebiasaan dulu, sebandel-bandelnya tetap disiplin. Dulu dikejar karena teknologi belum maju. Kalau molor pita mahal, satu pita harganya sekitar 3 juta. Jadinya sekitar 3 lagu. Kalau molor ngulang terus bisa hanya dua lagu aja. Produser yang cuap-cuap," kata Frans.

Lingua rasakan perbedaan rekaman era dulu dan sekarang (Adrian Putra/Bintang.com)

Lingua awalnya sempat khawatir karena beberapa musisi yang terlibat dan masih wara-wiri di dapur rekaman seolah menggampangkan apa yang menjadi kebiasaan Lingua dahulu. Seperti Doddy Is (Kahitna) yang tak mewajibkan workshop, juga Tohpati yang tak bisa hadir langsung di studio.

"Awalnya sempet khawatir ya. kami masih didukung oleh music director Doddy Is (Kahitna) yang memang menjadi music director kami saat pertama muncul di tahun 96. Dia bilang gak perlu workshop lagi. Dia santai banget karena memang ada tekhnologi," ucap Frans.

"Lalu Bontot (Tohpati) yang super sibuk, ga bisa ke studio, dia bilang kirim datanya aja. Jadi lucunya ya yang gitu-gitu, sempet amaze ama teknologi saat ini. Sekarang semua disimpan di cd, dalam bentuk data. Tapi kami gak mau terlena dengan itu, kami harus terap disiplin," tandas FransĀ Lingua.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading