Sukses

Entertainment

Tayang di Netflix, 'The Apprentice: ONE Championship Edition' Suguhkan 3 Tantangan Berat

Fimela.com, Jakarta Sukses di layar kaca, 'The Apprentice: ONE Championship Edition' pun menyusul tayang di Netflix per Selasa (1/2/2022). Realitas televisi tanpa naskah ini bisa dinikmati di lebih dari 150 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Berbeda dari acara 'The Apprentice' pendahulunya, edisi unik versi ONE Championship ini menggabungkan ujian fisik serta tugas bisnis dalam setiap episode. Hal ini jelas menambah berat tantangan yang harus dilewati 16 kandidat terpilih.

Selama 13 episode, para kandidat, termasuk Paulina Purnomowati dari Indonesia, harus menghadapi ujian fisik yang diberikan oleh para atlet dan juara seni bela diri. Mereka digembleng lewat berbagai aktivitas yang menguji ketahanan tubuh dan juga karakter.

Pemenangnya akan diganjar kontrak kerja senilai 250.000 dolar AS (sekitar Rp 4 miliar) dan menjadi anak didik dari CEO dan Chairman ONE Championship, Chatri Sityodtong, selama setahun di Singapura. Sang juara juga akan belajar tentang bagaimana Chatri membangun ONE Championship dari nol hingga menjadi salah satu properti media olahraga terbesar di dunia saat ini.

Dan berikut adalah tiga contoh tantangan fisik berat yang harus kandidat 'The Apprentice: ONE Championship Edition' hadapi demi lolos dari jurang eliminasi.

Hadapi Ketinggian dengan Panjat Tali

Pada salah satu episode, ada tantangan yang mewajibkan para kandidat untuk menuruni dan lanjut memanjat tali dari ketinggian sekitar empat meter.Mereka akan dibagi ke dalam dua tim, dan masing-masing anggota diwajibkan menuruni dan memanjat tali.

Tim yang berhasil menyelesaikan tantangan paling cepat akan dianggap sebagai pemenang. Meski dilengkapi alat keselamatan mumpuni, tantangan ini tentu bukan sesuatu yang mudah dilewati apalagi bagi kandidat yang takut akan ketinggian.

Terlebih, adrenalin mereka semakin terpompa karena dituntut untuk bisa lebih cepat dari tim lawan. Anggota tim yang tidak berhasil menyelesaikan tugas tentu akan mendapat rapor merah.

Simulasi Kecelakaan Helikopter

Tantangan fisik lain yang harus dijalani kandidat adalah saat mereka harus melepaskan diri dalam situasi ekstrem. Mereka berada dalam simulasi kecelakaan helikopter dan bisa tenggelam jika tidak berhasil meloloskan diri pada waktu yang telah ditentukan.

Di sini, keberanian dan ketenangan sangat dibutuhkan, juga insting mereka dalam menyelamatkan diri bakal diuji. Selain itu, kemampuan berenang pun akan jadi sangat krusial.

Setelah mampu melepaskan diri dari puing, kecepatan mereka dalam menyelam di air akan diuji karena bisa saja tabung oksigen yang mereka kenakan keburu habis sebelum sampai di permukaan darat.

Duel Grappling

Tantangan fisik ini mungkin tidak seekstrem dua tantangan lain. Namun, tetap saja kemampuan fisik akan menentukan nasib mereka. Grappling dikenal sebagai olahraga lembut karena lebih banyak mengandalkan kemampuan membelit dan mengunci dibandingkan disiplin bela diri lain yang membutuhkan banyak tenaga.

Namun, ini juga jadi olahraga berbahaya karena bisa mematahkan anggota tubuh lawan bahkan membuat mereka kesulitan bernafas. Terlebih, lawan yang mereka hadapi adalah sesama kandidat yang mungkin masih hijau dalam olahraga ini.

Hal ini jadi semakin menarik sekaligus menantang karena meski sudah menjalani latihan dan persiapan sebelumnya, adrenalin serta tekanan saat berlaga akan terasa berbeda. Pemenangnya pun akan ditentukan dari bagaimana mereka menguasai teknik, bukan semerta-merta dari cara seberapa besar mereka mengeluarkan tenaga.

Selain tiga tantangan ini, ada ujian fisik ekstrem lain yang bakal memaksa kandidat untuk mengerahkan kemampuan terbaik mereka sekaligus menguji kecerdasan dalam memecahkan setiap tantangan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading