Sukses

Entertainment

Pendewasaan Bermusik Ala for Revenge di Album Keempat

Fimela.com, Jakarta Grup musik emo asal Bandung, for Revenge memenuhi janji pada penikmat musiknya untuk memberikan suguhan spesial di tahun 2022 ini. Setelah merilis beberapa single pasca kembalinya Boniex, band yang beranggotakan empat orang personel itu secara resmi meluncurkan album keempat mereka. Menariknya, perilisan album tersebut dibagi dalam dua babak.

Saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2022), Boniex menjelaskan jika album Perayaan Patah Hati secara keseluruhan merupakan konsep dasar dari cerita-cerita lagu yang diusung. Mengenai alasan album keempat mereka dibagi menjadi dua babak, hal itu tak terlepas dari strategi yang diusung bersama Didi Music selaku label yang menaungi sebagai tanda kembalinya for Revenge pada formasi awal.

"Album ke-4 ini seperti kembali menegaskan benang merah yang kami bangun sejak dua tahun lalu, bahwa patah hati sepatutnya dirayakan jika tak mampu disembuhkan," kata Boniex.

Sudah Rampung

Total, ada 9 lagu yang disuguhkan for Revenge di album Perayaan Patah Hati - Babak 1. Sebagian besar lagu yang dimuat di album ini merupakan lagu-lagu for Revenge yang sudah dirilis sejak kembalinya Boniex selaku vokalis pada 2020 kemarin. Meski terbagi dalam dua sesi, namun Boniex memastikan seluruh materi lagu untuk album keempat mereka sudah rampung.

"Tadinya pengin kita langsung jadi satu (album), tapi kayaknya sayang. Jadi kita bikin babak 2, terus nanti ada babak final-nya lah," ujar Boniex.

Pendewasaan

Secara keseluruhan, Boniex menyebut jika album Perayaan Patah Hati baik di babak 1 maupun babak 2 merupakan rangkuman cerita-cerita tentang patah hati, namun tidak berada di ranah yang biasa. Turunan-turunan patah hati seperti kehilangan, pengorbanan dan keikhlasan coba disampaikan pada pendengarnya tanpa meninggalkan kesan berat.

Satu hal lain yang bisa dinikmati oleh pendengar di album keempatnya ini ialah pemilihan diksi dari lagu-lagu for Revenge yang terdengar lebih dewasa. Pendewasaan itu juga nyatanya berlaku dari sisi aransemen musik, pendekatan visual dari musik video yang sudah dan akan disajikan ke depannya, sampai penampilan para personelnya di atas panggung.

"Pastinya beda sih sama album pertama, kedua dan ketiga. Album pertama ya kayak anak SMA yang baru nge-band, album kedua mulai mengerti market, album ketiga idealis lagi, yang ini jadi lebih matang aja sih," pungkas Boniex.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading