Santai Soal Penikahan, Prilly Latuconsina: Bukan Kompetisi

Lebih lanjut, pemain film Danur itu menegaskan tak peduli dengan tuntutan sosial yang masih kerap menganggap jika pencapaian tertinggi seorang perempuan ialah menikah. Ia berpendapat jika perempuan pun punya hak untuk menentukan jalan hidupnya, termasuk soal pernikahan.

"Perempuan harus punya suara untuk menentukan jalan hidupnya, bukan ditentukan society atau standar sosial bahwa umur 25 perempuan harus sudah nikah," ucapnya.

"Kalau misalnya perempuan tersebut kemudian melihat bahwa dia nggak siap (menikah) di usia itu, dia pengin jadi wanita karier dulu, nikahnya nanti saja di umur 30-an, atau misal dia mau child free atau cuma punya anak satu, ya terserah dia, gitu. Jangan menjalani hidup berdasar standar sosial," tutur Prilly menyambung. 

Bagi Prilly, pernikahan bukanlah sebuah kompetisi yang harus disegerakan. Terlebih, orangtuanya pun sama sekali tak menuntut untuk segera berumah tangga.

"Menikah itu bukan kompetisi. Jangan pas tahu teman-teman kita nikah terus buru-buru cari jodoh, apalagi cuma untuk nunjukin kalau kita bisa jalanin hidup yang ideal gitu," paparnya.

"Papa aku juga bilang, 'jangan cepat-cepat nak, menikah itu pasti kok. Papa nggak peduli umurnya berapa, yang penting kamu siap dan bahagia. Jangan sampai dipaksa, terus nggak cocok, terus pisah'," pungkas Prilly.