Sukses

Entertainment

Jalan Panjang Nani Wijaya di Dunia Seni Peran, dari Torehan Tinta Emas Sampai Peran Ikonik di Penghujung Karier

Fimela.com, Jakarta Aktris senior Nani Wijaya meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan akibat penyakit paru yang diderita. Meninggal dunia di usia 78 tahun, Kamis (16/3/2023) pukul 03.28 WIb dini hari tadi menjadi ujung dari perjalanan panjang Nani Wijaya menghiasi industri hiburan Tanah Air.

Ya, perempuan kelahiran 10 November 1944 itu memang terbilang lama terjun ke dunia hiburan. Dikutip dari laman wikipedia, Nani Wijaya memulai perjalanannya di seni peran dengan terlibat dalam film berjudul Darah Tinggi yang dirilis pada tahun 1960, ketika usianya masih 16 tahun. Sejak saat itu, kariernya terbilang moncer dan awet sampai akhir hayatnya.

Lantas, seperti apa perjalanan panjang Nani Wijaya menjalani kariernya di dunia seni peran? Berikut FIMELA merangkum beberapa hal menarik dalam perjalanannya, termasuk torehan tinta emas yang pernah di ukir serta peran ikonik yang melekat sampai ujung usianya di Kamis (16/3/2023) pagi tadi.

115 Film Layar Lebar

Semasa hidupnya, Nani Wijaya terlibat dalam 115 judul film layar lebar. Dilihat dari laman wikipedia, film-film tersebut dimainkan Nani Wijaya dalam kurun waktu 52 tahun sejak debutnya di tahun 1960 sampai terakhir bermain di judul Mama Cake pada 2012 lalu.

26 Tahun di Layar Kaca

Tak cuma di layar lebar, eksistensi ibu enam orang anak itu di dunia seni peran juga bisa dilihat dari kiprahnya menghibur masyarakat di serial televisi. Total, Nani Wijaya wara-wiri di televisi selama 26 tahun, sejak tahun 1995 lewat judul Pondokan, sampai yang terakhir membintangi sineteon Cinta Mulia bersama sederet bintang muda di stasiun televisi SCTV tahun 2021 kemarin.

Peran Ikonik

Dari ratusan karakter yang dimainkan, sosok Nani Wijaya memiliki satu karakter yang amat ikonik dan amat melekat di hati masyarakat. Dalam kurun waktu 5 tahun antara 2002 sampai 2007, Nani Wijaya jadi salah satu ikon di layar kaca berkat keterlibatannya dalam sitkom berjudul Bajaj Bajuri.

Dalam sitkom yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta itu, Nani Wijaya berperan sebagai Emak Eti, ibu dari Oneng (Rieke Diah Pitaloka) yang merupakan istri dari Bajuri (Mat Solar). Saking melekatnya, peran tersebut juga mengantarkan Nani Wijaya meraih penghargaan Aktris Pembantu Sinetron Terpuji pada Festival Film Bandung tahun 2005.

Koleksi Piala Citra

Karier panjang yang dimiliki Nani Wijaya di dunia seni peran lantas berbanding lurus dengan torehan prestasi yang didapat. Jika Piala Citra dijadikan tolak ukur kesuksesan seorang aktris, Ibu dari mendiang Sukma Ayu itu bisa dianggap sebagai 'kolektor'.

Di masa jayanya, dalam catatan wikipedia, Nani Wijaya terhitung sukses mendapat dua Piala Citra yakni pada tahun 1978 sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik lewat film Yang Muda Yang Bercinta dan tahun 1983. Selain itu, ia juga tiga kali masuk nominasi FFI pada tahun 1981, 1984 dan 1988, lagi-lagi sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. 

Dedikasi pada Seni Peran

Dedikasi Nani Wijaya untuk dunia seni peran pada akhirnya tak perlu diragukan lagi. Sebelum jatuh sakit, ia pun masih terlibat dalam beberapa judul sinetron di layar kaca. Atas dedikasinya itu, ia pun mendapat apresiasi Lifetime Achievment Award dari dua ajang penghargaan sekaligus, yakni Festival Film Bandung di 2010, IMAA di tahun 2021 dan Indonesian Drama Series Awards pada 2022 kemarin. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading