Mengalami Kekerasan Verbal dan Fisik, Brisia Jodie Ungkap Pengamlamannya Menjalani Hubungan Toxic

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini, Brisia Jodie mengungkapkan soal pengalamannya saat menjalani hubungan toxic. Menurut perempuan kelahiran 30 Maret 1996 ini hubungan yang tak sehat itu membuat seseorang yang terlihat di dalamnya sulit untuk keluar dari situasi tersebut.

Diketahui hubungan toxic merupakan hubungan yang tak sehat yang membuat seseorang tidak bahagia, mengalami ketidakadilan, kerap jadi sasaran amarah, dan berakhir pada kekerasan verbal hingga fisik.

"Empat setengah tahun, dua tahun juga ada. Pokonya memang kita harus ngalamin itu dulu sih, baru bisa nilai orang itu seperti apa. Yang pasti direndahkan gitu biasa, dikatain, main tangan juga pernah. Kadang juga kita mikir, 'Apa kita yang salah? Apa sebenernya kita yang nggak bener ya?' Parah deh," ujar Brisia Jodie di kawasan Senayan, 12 Oktober 2023.

TERKAIT: Pesona Perempuan Jogja, Brisia Jodie Tampil Anggun dalam Cheongsam di Momen Sangjit Pernikahannya dengan Jonathan Alden

TERKAIT: Usai Tampil ala Kate Middleton, Brisia Jodie Berubah Jadi Modern Princess dengan Halter Mermaid Dress dan Tiara Berkilau di Momen Resepsi

TERKAIT: Penampilan Para Alumni Indonesian Idol Hadir di Pemberkatan Pernikahan Brisia Jodie, dari Lyodra hingga Ghea Indrawari

Mempertahankan Hubungan

Brisia Jodie mengaku tak tahu pasti bagaimana caranya keluar dari hubunga yang toxic. Apalagi ia merupakan tipe orang yang akan mempertahankan sebuah hubungan.

"Aku nggak tahu, sih. Tuhan maha besar. Setiap aku jalanin hubungan yang kayak gitu, karena aku tuh orangnya toleransi banget. Aku nggak mungkin putus kalau nggak nol persen cintaku sama dia. Kalau udah nol persen, aku udah muak bener, baru aku cabut," ungkapnya.

Rasa Cinta Musnah

Brisia Jodie mengatakan biasanya hubungan yang toxic akan berakhir ketika perasaan cinta benar-benar hilang. Ia bersyukur mempunyai keluarga dan sahabat yang selalu mendukungnya.

"Jadi pas pacaran aku rada buta nggak mau denger. Tapi aku udah ngalamin, 'Oh bener juga nih cowok nggak bener kata keluarga aku.' Nah dari situ, sama Tuhan dihilangin aja rasaku jadi nol, dicabut terus aku nggak ada rasa. Jadi aku kalau putus udah blas nggak ada rasa," tuturnya.