Google Year in Search 2025 dari Padel Booming, Budaya Timur Bersinar, hingga AI Kuasai Mesin Pencarian

Google Year in Search 2025: Padel Booming, Budaya Timur Bersinar, hingga AI Kuasai Mesin Pencarian — Google Year in Search kembali merangkum jutaan pertanyaan yang diketik masyarakat sepanjang tahun, memperlihatkan apa saja yang membentuk rasa ingin tahu publik—mulai dari budaya, olahraga, teknologi, hingga hiburan. (foto/dok: google indonesia)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta - Tahun 2025 menjadi salah satu tahun paling dinamis dalam lanskap digital Indonesia. Google Year in Search kembali merangkum jutaan pertanyaan yang diketik masyarakat sepanjang tahun, memperlihatkan apa saja yang membentuk rasa ingin tahu publik—mulai dari budaya, olahraga, teknologi, hingga hiburan. Jika tahun-tahun sebelumnya tren cenderung terpusat pada satu tema besar, tahun ini masyarakat Indonesia tampak bergerak ke lebih banyak arah sekaligus, menandai perubahan kebiasaan digital yang jauh lebih kompleks.

Ragam pencarian publik memperlihatkan bahwa masyarakat tidak hanya mencari informasi secara spontan, tetapi benar-benar mencoba memahami hal-hal baru yang tengah berkembang di lingkungan mereka. Mulai dari istilah gaul seperti “yapping”, pertanyaan praktis seperti “cara isi token listrik”, hingga topik budaya seperti “apa itu stecu”, semuanya mencerminkan masyarakat yang semakin ingin menguasai konteks dari fenomena yang mereka temui sehari-hari. Google Indonesia menyebut bahwa pola ini adalah tanda bahwa publik kini “lebih mendalami topik yang mereka sukai, bukan hanya mengikuti tren lalu lewat.”

Di sisi lain, tren ini juga memperlihatkan meningkatnya kepercayaan diri masyarakat dalam mengeksplorasi identitas budaya, mencoba olahraga baru, hingga menggali teknologi mutakhir seperti AI. Dari padel yang melonjak sebagai olahraga paling dicari, hingga budaya musik Indonesia Timur yang naik kelas ke panggung nasional, Year in Search 2025 menjadi potret bagaimana publik Indonesia terus bergerak, beradaptasi, dan merayakan keunikan dirinya sendiri.

Budaya Indonesia Timur Mendominasi Perhatian Nasional

Budaya Indonesia Timur menjadi pusat perhatian besar dalam pencarian tahun ini. Kata kunci seperti “apa itu stecu” dan lirik lagu “Pica-pica” hingga “Tabola Bale” mengalami peningkatan yang signifikan. Lonjakan ini menunjukkan bahwa musik dan istilah budaya daerah tidak lagi hanya populer di wilayah asalnya, tetapi kini diapresiasi secara nasional. Google menyampaikan bahwa fenomena ini adalah bukti kuat bahwa kebanggaan kedaerahan berkembang menjadi bagian penting dari identitas populer Indonesia.

Tidak hanya lagu, munculnya istilah dan budaya lokal dalam tren pencarian juga menunjukkan tumbuhnya rasa ingin tahu publik terhadap keragaman nusantara. Representasi budaya dari Indonesia Timur semakin sering ditemui dalam media sosial, konten kreatif, dan percakapan daring, membuat masyarakat ingin memahami lebih dalam setiap istilah yang sedang viral. Google menilai tren ini sebagai bentuk “Indonesia jatuh cinta dengan dirinya sendiri,” mengacu pada meningkatnya penghargaan publik terhadap warisan budaya lokal.

Padel Menjadi Olahraga Paling Hits di Mesin Pencarian 2025

Salah satu kejutan terbesar dalam Year in Search 2025 adalah munculnya padel sebagai olahraga yang meroket popularitasnya. Mulai dari “apa itu padel”, “cara mulai main padel”, hingga outfit dan peralatan padel menjadi beberapa pencarian olahraga paling tinggi tahun ini. Pihak Google Indonesia menyebut bahwa antusiasme tersebut memperlihatkan keseriusan masyarakat dalam mempelajari olahraga yang sedang naik daun ini, bukan sekadar mengikuti tren sesaat.

Fenomena ini juga mendorong Google membuat subkategori Padel secara khusus untuk pertama kalinya. Data menunjukkan bahwa masyarakat ingin memahami perbedaan padel dengan tenis, cara bermain, biaya sewa lapangan, hingga perlengkapan yang tepat. Menurut Google Indonesia, masyarakat kini “benar-benar mengulik olahraga pilihan mereka,” dan padel menjadi salah satu simbol gaya hidup aktif yang modern.

Tren ini juga mencerminkan minat masyarakat terhadap aktivitas yang terasa baru, accessible, dan komunitatif. Padel berkembang pesat sebagai olahraga sosial, membuat banyak orang tertarik mencobanya bersama teman atau kolega. Tidak heran jika topik seputar padel mendominasi pencarian sepanjang tahun.

Masyarakat Semakin Melek Finansial dan Teknologi

Selain budaya dan olahraga, teknologi finansial juga menjadi salah satu fokus pencarian tertinggi. Berbagai pertanyaan praktis seperti “cara baca QRIS”, “cara isi token listrik”, dan “apa itu Coretax” menunjukkan bahwa masyarakat semakin ingin memahami alat-alat digital yang mereka gunakan setiap hari. Hal ini memperlihatkan perubahan perilaku pengguna yang lebih proaktif dalam menguasai aspek keuangan pribadi.

Nama tokoh seperti Purbaya Yudhi Sadewa juga masuk dalam daftar pencarian populer, menandakan meningkatnya ketertarikan publik terhadap figur yang berperan dalam kebijakan keuangan negara. Google menjelaskan bahwa tren ini menunjukkan keinginan masyarakat untuk “lebih mengontrol keputusan finansial mereka,” serta memahami hal-hal yang berdampak langsung pada ekonomi rumah tangga.

Ketertarikan ini juga sejalan dengan meningkatnya adopsi layanan digital oleh pemerintah dan sektor perbankan. Masyarakat merasa perlu memahami sistem baru agar tidak tertinggal. Hal ini menjadikan kategori finansial sebagai salah satu yang paling stabil dan terus tumbuh dalam Year in Search 2025.

AI Menjadi Teman Kreatif Baru Pengguna Indonesia

Kecerdasan buatan adalah salah satu kategori yang terus naik sejak 2023, tetapi tahun ini AI mencapai puncak baru. Yang menarik, fokus pencarian masyarakat bukan lagi tentang teori dasar AI, melainkan cara menggunakannya untuk aktivitas kreatif. Kata kunci seperti “cara bikin foto AI” dan “cara mengedit foto” menjadi pusat perhatian, terutama dengan meningkatnya penggunaan alat seperti Gemini AI.

Google menjelaskan bahwa masyarakat kini melihat AI bukan sebagai teknologi rumit, melainkan alat kreatif yang membantu mereka menghasilkan karya secara cepat dan efisien. AI menjadi pendamping baru bagi siswa, kreator, pebisnis kecil, hingga pekerja profesional untuk memvisualisasikan ide dalam hitungan detik. Google menggambarkan fenomena ini sebagai “AI yang turun langsung ke tangan pengguna,” dan bukan lagi sekadar teknologi untuk para ahli.

Tren ini memperlihatkan transformasi besar dalam cara masyarakat berinteraksi dengan teknologi. AI tidak hanya menjadi solusi kerja, tetapi juga sarana bermain, berekspresi, dan berkreasi dalam keseharian pengguna digital Indonesia.

Penulis: Siti Nur Arisha