Sindiran Gaya Hidup Via Gangnam Style

Oleh: Somya Samita

Apa sih Gangnam Style itu..? Sebagian besar orang akan mendapatkan sebuah video klip dengan seruan pembuka 'Oppaa's.. Gangggnaaammm Style!' sebagai jawaban ketimbang serangkaian kalimat deskripsi. Setelah menonton video tersebut, tanpa ada yang menjelaskan saya yakin para penanya akan kompak menyimpulkan Gangnam Style adalah judul lagu yang dibawakan oleh PSY dengan gaya dance yang kocak dan unik.  Tidak banyak yang berpikir dari sisi yang berbeda, kelucuan itu adalah sindiran, sebuah pesan.

Mengumpulkan informasi tentang Gangnam Style dan perkembangannya, saya menemukan beberapa blog atau situs menyebutkan Gangnam Style adalah sindiran terhadap distrik Gangnam di Korea Selatan. Distrik tersebut adalah area elit, tempat tinggal para selebritis, petinggi negara dan orang-orang penting lainnya. Tidak hanya itu, di distrik ini juga ditunjang fasilitas untuk tampil sempurna (secara fisik), di mana terdapat kurang lebih 300 klinik kecantikan yang siap 'mereparasi' wajah Anda.

Dalam Guardian, Arwa Mahdawi menulis lagu Gangnam Style membawa pesan anti-kapitalis dan menyentil konsumerisme di Beverly Hills-nya Korea. Termasuk juga menyindir Korea yang terkenal dengan reparasi tubuh demi tampil cantik dan ganteng, terutama untuk di dunia entertainment. Sindiran tersebut hebatnya tidak diungkapkan secara gamblang dengan kata-kata pedas, melainkan dengan lirik-lirik manis menggambarkan gaya hidup pria dan wanita di Gangnam serta penampilan, dandanan dan tarian kocak PSY.

Dalam video klipnya PSY menari ala boyband dengan tubuh subur dan gaya dance aneh yang disebut 'horse dance'. Tentu saja dua hal ini tidak ada dalam dunia boyband atau K-Pop yang sedang marak itu. Anda harus ganteng, bertubuh indah dan jago ngedance untuk bisa menjadi anggota boyband. Namun PSY bisa meroket sukses dalam waktu singkat ke kancah internasional dan telah menandatangani sejumlah kontrak dengan orang-orang ternama di dunia hiburan. Salah satunya adalah kontrak dengan manajemen artis Justin Bieber dan juga Jill Stuart untuk fashion line.

Pesan inilah yang bisa ditangkap oleh semua kalangan di seluruh dunia. Walaupun tidak memahami bahasa Korea untuk memahami liriknya, penonton video-video Gangnam Style dengan mudah menangkap pesan simpel yang disajikan, 'pria tambun yang ingin bergaya keren namun tubuh pas-pasan dan konyol'. Ditambah dengan sedikit pemikiran yang lebih dalam, setiap orang bisa menangkap maksud sindiran ini.

So, di tengah demam K-Pop yang semakin memuncak dan seakan tidak ada habisnya ini, akankah Gangnam Style membuat orang sadar untuk tidak memuja kesempurnaan palsu dan menyurutkan upgrade penampilan mengejar Korean wave di bidang fashion dan style?