Sukses

Fashion

[Vemale's Review] Novel Korea ''The Last 2%'' Karya Kim Rang

Judul: The Last 2%
Penulis: Kim Rang
Penerjemah: Sitta Hapsari
Penyunting: Esther Tanuadji
Proofreader: Dini Novita Sari
Ditebitkan pertama kali oleh Penerbit Haru
Cetakan Pertama, Juli 2016

Jeongha, si ratu pemenang undian, memang selalu beruntung. Kali ini ia mendapatkan hadiah menginap di Arizona, hotel bintang lima yang sangat terkenal. Sayangnya, keberuntungan sepertinya tidak menyertai wanita ini dalam percintaan. Jeongha melihat sendiri pacarnya Minsu, bermesraan dengan seorang wanita berpakaian merah layaknya cabai!

Saking kesalnya, saat Minsu meneleponnya, Jeongha malah berpura-pura sedang menikmati malam yang menyenangkan di Hotel Arizona bersama pria lain. Saat Jeongha sedang mengeluarkan suara-suranya yang dipenuhi kenikmatan palsu, priayang tinggal persis di sebelah kamar Jeongha memergokinya.

Alih-alih menertawakan, pria itu justru membantunya memberi pelajaran bagi Minsu.

Mencurigakan!

Apakah pria itu benar-benar tulus?


Menang hadiah undian menginap di Hotel Arizona, Jeongha berencana untuk mengajak kekasihnya Minsu. Sayangnya, ketika Jeongha menjemput Minsu di bandara ia melihat kemesraan Minsu dengan wanita lain. Saat Jeongha sengaja meneleponnya, Minsu tertangkap basah sedang berbohong. Apa yang dilihat Jeongha jauh berbeda dengan yang dikatakan Minsu lewat telepon.

Foto: copyright Vemale/nda



Akhirnya, Jeongha memutuskan untuk sendirian saja menginap di Hotel Arizona. Hanya saja Minsu kemudian sering menelepon dan mengganggunya. Berniat balas dendam, Jeongha dalam teleponnya dengan Minsu pura-pura mengeluarkan suara desahan yang penuh gairah seakan-akan sedang bercinta. Tak disangka, suara Jeongha yang penuh gairah dan desahan itu didengar oleh seorang pria yang menginap di kamar sebelah. Jeongha yang mengetahui hal itu jelas malu.

Pria yang menginap di kamar sebelah Jeongha itu adalah Seongwoo. Ia adalah Direktur Walden Pictures yang sedang berada di Korea untuk mengadakan sayembara mencari naskah film yang bakal jadi produksi pertama mereka. Sosok Jeongha pun memancing rasa penasaran Seongwoo. Seiring waktu hubungan mereka pun makin dekat. Hanya saja Seongwoo sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai Direktur Walden Pictures karena suatu alasan.

Novel ini memang berfokus pada kisah dan hubungan Jeongha dan Seongwoo. Jeongha yang berkepribadian polos tapi juga agak keras kepala. Sementara Seongwoo merupakan sosok pria matang yang berkomitmen kalau ia akan menikah atas dasar cinta sejati. Oh ya, novel ini berlabel novel dewasa jadi memang ada adegan-adegan yang kadar romantisnya terlalu intim.

Ada sejumlah konflik yang sungguh mengaduk-aduk perasaan di novel ini.  Mulai dari konflik antara Jeongha dan Inyeoung yang sakit hatinya karena kelakuan Inyeoung yang pernah mencuri karyanya. Belum lagi dengan Inyeoung yang dengan genitnya pdkt sama Seongwoo. Juga ada sosok Kangho, teman Jeongha yang memiliki sebuah dilema. Juga Ibu Jeongha yang sebenarnya agak keberatan kalau Jeongha menikah dengan pria yang jadi anak sulung dalam keluarganya (Seongwoo di sini adalah anak sulung di keluarganya). Semua permasalahan tersebut bikin gregetan, nyesek, sampai terharu sendiri.

Foto: copyright Vemale/nda

Satu lagi yang cukup menarik dari novel ini adalah kita jadi diajak lebih tahu tentang profesi penulis. Jeongha yang tadinya ingin menulis skenario film akhirnya menerima tawaran untuk menulis buku cerita bergambar. Ia pun tetap berusaha keras membuat skenario film untuk dilombakan. Saat menginap di Hotel Arizona pun ia manfaatkan waktunya untuk terus menulis. Membuat sebuah karya memang tak mudah. Ada perjalanan panjang dan cukup melelahkan sebelum mendapatkan hasil akhirnya.

Awalnya dia belajar menulis untuk membuat skenario film atau drama, tapi yang datang malah permintaan untuk menulis cerita buku bergambar. Ironis memang, apalagi untuk Jeongha yang tidak terlalu paham sejarah. Ada tiga alasan kenapa Jeongha menerima pekerjaan yang sebenarnya dia kurang suka itu. Satu, ada benang merah antara penulisan skenario atau naskah drama dengan penulisan cerita buku bergambar. Dua, Jeongha bisa menjadikannya sebagai pembelajaran. Alasan terakhir adalah karena Jeongha membutuhkan uang. Karena bisa memenuhi ketiga alasannya itu, dia pun menerimanya. (hlm. 139)


Overall, The Last 2% memang novel percintaan dewasa yang romantis. Akhir ceritanya pun saya rasa tak bakal mengecewakan siapa saja yang membacanya. Kalau penasaran, langsung saja temukan novelnya di toko buku kesayanganmu, ya Ladies!



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading