Sukses

Fashion

Kaleidoskop 2020: Kenzo Takada, Desainer Jepang Pertama Penakluk Fashion Paris Meninggal

Fimela.com, Jakarta Kenzo Takada, desainer fashion asal Jepang meninggal karena komplikasi Covid-19 di usia 81 tahun pada 4 Oktober 2020. Desainer Jepang pertama yang pindah ke Paris dengan mendirikan label eponimnya Kenzo pada tahun 70-an itu mengawali dan menutup karier hingga akhir hayatnya di Paris.

Federasi Haute Couture menyebut Kenzo merupakan desainer fashion yang mempertemukan Timur dan Barat. Pria kelahiran 1939 ini dikenal dengan motif floral yang menjadi signature-nya di seantero jagad.

 

"Optimisme, semangat hidup dan kemurahan hatinya terus menjadi pilar di Maison (Rumah) kami. Dia akan sangat dirindukan dan selalu diingat," tulis rumah mode Kenzo yang ia dirikan lewat Twitter sebagai salah satu tribut baginya yang mengalir deras di media sosial saat kabar Kenzo tutup usia.

Ya, Kenzo Takada memang sudah pensiun dari dunia mode yang membesarkan namanya pada tahun 1999. Enam tahun setelah menjual mereknya ke konglomerat barang mewah LVMH dan kematiannya terjadi setelah 50 tahun ia meluncurkan koleksi pertamanya di Paris yang menjadi rumahnya.

"Setiap tembok, setiap langit, setiap orang yang lewat, membantu saya membangun koleksi ini," kata Kenzo tentang kota impiannya melansir dari channelnewasia.com.

 

 

Mimpi Paris

Kenzo dibesarkan oleh keluarga dengan latar belakang bisnis bidang perhotelan. Namun ia lebih memilih untuk belajar seni bukan juru masak atau bisnis. 

Sadar memiliki passion dan bakat, ia pun menjadi mahasiswa berprestasi di perguruan tinggi Bunka Gauken Tokyo dan berkesempatan bekerja untuk toko fashion Sanai. Namun mimpinya bukan di sana, tapi Paris.

Olimpiade 1964 memberinya kesempatan datang ke Eropa dan membeli tiket sekali jalan kapal kargo ke Marseille. Akhirnya tiba di Paris pada musim dingin tahun 1965 tanpa kemampuan bahasa Prancis yang mumpuni dan satu-satunya pekerjaan yang didapat adalah bertahan di salon poodle.

Pada tahun 1970 ia menyewa tempat di Galerie Vivienne yang saat itu merupakan tempat perbelanjaan sederhana. "Dengan beberapa teman kami mengecat dinding dengan pemandangan hutan," kenang Kenzo.

Ia pun berhasil mengadakan show pertama dengan model amatir untuk menghemat uang. Hanya ada 20 tamu yang diundang, salah seorangnya editor-in-chief majalah Elle yang sangat menyukai koleksinya dan menjadikan busana Kenzo sebagai wardrobe sampul depan.

Saat awal 1980-an, saat desainer Jepang lainnya memasuki Paris, Takada sudah mapan di kancah mode Prancis. Ia pun merambah pada koleksi pria pertama yang dipresentasikan pada 1983 dan parfum pertamanya Kenzo Kenzo pada 1988. 

Sejak tahun itu juga, butik Kenzo dibuka di seluruh dunia. Mulai dari New York, London, Milan, Tokyo, dan Roma. Diikuti oleh Hong Kong, Munich, Venesia, Bangkok, dan Singapura.

Simak video berikut ini

#ChangeMaker 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading