Sukses

Fashion

Mengenal Konsep Circular Fashion dan Pentingnya dalam Industri Mode

Fimela.com, Jakarta Circular fashion merupakan konsep yang semakin populer di dunia mode, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan. Berbeda dari mode cepat atau fast fashion, circular fashion berfokus pada meminimalkan dampak lingkungan dan menciptakan sistem yang lebih efisien serta ramah lingkungan. Konsep ini mendorong kita untuk melihat kembali bagaimana pakaian diproduksi, digunakan, dan didaur ulang. Dalam artikel ini, kita akan memahami apa itu circular fashion, bagaimana konsep ini bekerja, dan dampaknya terhadap masa depan industri mode.

Circular fashion adalah pendekatan dalam dunia mode yang mengutamakan keberlanjutan dengan memperpanjang siklus hidup pakaian. Prinsip utama dari circular fashion adalah menghindari limbah dan memanfaatkan kembali bahan-bahan yang ada untuk menciptakan produk baru. Dalam praktiknya, ini berarti pakaian didesain agar lebih tahan lama, mudah diperbaiki, dan dapat didaur ulang setelah habis masa pakainya. Seperti yang dijelaskan di situs Weavabel, tujuan utamanya adalah mengurangi konsumsi sumber daya alam yang berlebihan dan menekan jumlah sampah tekstil yang masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir).

Circular fashion bukan hanya soal daur ulang, tetapi juga tentang menciptakan model bisnis yang lebih bertanggung jawab. Perusahaan mode yang menerapkan prinsip ini, seperti yang disebutkan dalam Good On You, sering kali menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan melibatkan proses produksi yang transparan. Dengan pendekatan ini, mereka berupaya mengurangi emisi karbon dan limbah air, serta memperpanjang umur produk melalui program perawatan dan perbaikan.

Bagaimana Circular Fashion Bekerja?

Circular fashion bekerja dengan mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular ke dalam sistem produksi dan konsumsi pakaian. Proses ini mencakup tiga tahap utama: desain, penggunaan, dan daur ulang. Pada tahap desain, produk dirancang agar lebih mudah diperbaiki, di-upgrade, dan didaur ulang. Hal ini memastikan bahwa pakaian memiliki umur panjang dan tetap relevan di pasar. Menurut Weavabel, banyak desainer yang kini mulai memikirkan penggunaan bahan yang bisa didaur ulang atau biodegradable sejak tahap awal produksi.

Tahap penggunaan menekankan pentingnya merawat dan memanfaatkan pakaian semaksimal mungkin. Circular fashion mendorong konsumen untuk memperbaiki pakaian yang rusak alih-alih membuangnya dan membeli yang baru. Hal ini tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari produksi pakaian baru. Di sisi lain, platform seperti Good On You menyarankan konsumen untuk lebih selektif dalam membeli, memilih produk berkualitas tinggi yang bisa bertahan lama.

Setelah pakaian mencapai akhir masa pakainya, tahap daur ulang menjadi kunci. Bahan-bahan pakaian dikumpulkan, diolah, dan digunakan kembali untuk menciptakan produk baru. Ini membantu mengurangi limbah tekstil yang menumpuk di TPA. Dengan menggunakan kembali material yang ada, industri mode dapat menekan eksploitasi sumber daya alam dan menciptakan siklus yang lebih berkelanjutan.

Dampak Circular Fashion pada Industri Mode

Penerapan konsep circular fashion membawa dampak positif bagi industri mode dan lingkungan. Salah satu manfaat terbesar adalah pengurangan limbah tekstil. Data dari Good On You menunjukkan bahwa setiap tahun, jutaan ton pakaian berakhir di TPA dan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai. Dengan menerapkan circular fashion, limbah ini dapat dikurangi secara signifikan.

Circular fashion juga membuka peluang baru bagi inovasi dan kreativitas. Brand-brand fashion dapat mengembangkan produk yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga berkelanjutan. Seperti yang dijelaskan oleh Weavabel, beberapa perusahaan telah mulai menggunakan teknologi modern untuk menciptakan serat tekstil dari limbah organik dan plastik daur ulang. Pendekatan ini tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga meningkatkan citra positif di mata konsumen.

Keuntungan lainnya adalah kesadaran konsumen yang semakin tinggi terhadap dampak lingkungan dari pilihan mereka. Circular fashion mengajak konsumen untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan mode yang lebih bertanggung jawab, baik dengan membeli produk berkelanjutan, merawat pakaian dengan baik, atau mendukung program daur ulang. Hal ini menciptakan ekosistem mode yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi generasi mendatang.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading