Sukses

Fashion

Keindahan Bunga Tropis Bali Hadir pada Koleksi Perhiasaan Terbaru Tulola, Cocok untuk Hadiah Spesial Akhir Tahun

Fimela.com, Jakarta Di penghujung tahun 2024, Tulola tetap produktif dengan meluncurkan koleksi perhiasan terbaru dengan tema "Alam Bunga The Garden". Seperti biasanya, brand perhiasan asal Bali ini selalu mengambil keindahan budaya dan alam sebagai inspirasi, begitupun dengan koleksi terbarunya.

Koleksi Alam Bunga The Garden terinspirasi dari aneka bunga tropis yang ada di Bali, Tulola mendesain koleksi tersebut dengan menonjolkan keunikan setiap tekstur bunga sebagai simbol alam dan kehidupan. Seperti dahan berduri atau seperti tangkai yang rapuh.

Happy Salma selaku Founder dan Concept Creative TULOLA menyampaikan koleksi kali ini masih dengan gagasan Indonesia dan alam sekitar. Dengan inspirasi pencapaian selama satu tahun, bagaimana senang dan susahnya, proses yang terjadi selama satu tahun. Semangat akhir tahun kerap dianggap sebagai ruang refleksi diri.

Maka dipilihlah desain bunga. Bunga-bunga ini adalah metafora dari keunikan pribadi setiap manusia — yang mungkin tidak sempurna tetapi memiliki ciri tersendiri.

"Koleksi kali ini memiliki makna bagaimana selama satu tahun kita berproses susah dan senang, dikabarkan oleh Bunga, kelopak salah satunya kadang mekar secara utuh atau ada yang jatuh. Koleksi ini contoh nyata melihat tanaman sekitar kita. Jadi kita fokus ke alam," papar Happy saat ditemui di The Dharmawangsa, Jakarta.

Keindahan bunga tersebut diaplikasikan pada koleksi Artwear berjumlah 24 pieces yang terdiri dari anting, kalung, bros, subeng, sirkam. Begitu juga koleksi One of a Kind yang sejumlah 20 pieces.

Berkolaborasi dengan Desa Taro

Dalam rilisan Alam Bunga The Garden, Tulola berkolaborasi dengan perajin dari desa wisata Taro, Bali. Happy Salma mengatakan pengrajin ini biasanya membuat persembahan untuk upacara di Bali.

Happy menambahkan setiap lekukan motif yang dibuat pun tentu berbeda dari pengrajin lainnya. Teknik pembuatan koleskiini berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang Tulola. Pengrajin desa Taro menggunakan teknik tatah, yang biasanya digunakan untuk ornamen-ornamen di upacara yang ada di Bali seperti untuk barong.

"Jadi setiap guratan atau lekukan pasti berbeda, dilihat dari cuaca berbeda, motif alam berbeda, kelopak bunga pun berbeda dari desa satu ke desa lain," paparnya.

Pada koleksi kali ini, Tulola pun berkolaborasi dengan BCA yang menghasilkan tiga koleksi dari dua anting-anting berukuran besar dan sedang, serta bros berukuran medium.

Sebelum koleksi terbaru hadir di toko offline, koleksi ini akan diperlihatkan selama dua hari, 28 & 29 November 2024 di Presidential Suite, The Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Acara tahunan ini juga menampilkan seluruh koleksi perhiasan sepanjang tahun 2024 baik itu koleksi Signature, Artwear, dan koleksi Kolaborasi. Adapun kolaborasi tahun ini dilakukan dengan Dian Sastrowardoyo dan Desa Wisata Taro, Bali.

Koleksi ini bisa dijadikan sebagai pilihan hadiah akhir tahun bagi saudara, sahabat, dan rekan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading