Identitas yang Dihidupkan dengan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Perayaan Kreatif TULOLA

Fimela.com, Jakarta Perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS” yang dipersembahkan TULOLA bersama BCA dan Pertamina menghadirkan sebuah ruang bagi publik untuk menyelami makna terdalam tentang jati diri. Acara yang berlangsung pada 31 Juli–1 Agustus 2025 ini mengumpulkan karya, gagasan, dan ekspresi kreatif dari berbagai pelaku seni dan jenama lokal yang berakar pada kearifan tradisi.

Di balik rangkaian program ini, terdapat dorongan kuat untuk menunjukkan bagaimana identitas berkembang dari nilai leluhur, lingkungan sosial, hingga menjadi elemen yang memperkaya karakter kolektif bangsa.

Dalam instalasi “IDENTITAS”, TULOLA mempersembahkan 12 art-wear berupa tas edisi terbatas yang diciptakan melalui kolaborasi lintas bidang. Karya busana kontemporer Garden of Solo, film pendek “Kegelisahan Sinta” oleh Garin Nugroho, hingga interpretasi ruang oleh arsitek Trianzani Sulshi menjadi bagian dari narasi visual yang menyoroti perjalanan menemukan jati diri.

Sri Luce Rusna menjelaskan bahwa setiap desain art-wear lahir dari riset panjang mengenai simbol-simbol tradisi Nusantara yang diterjemahkan kembali secara modern, menghadirkan perpaduan antara teknik perhiasan warisan dan pendekatan artistik masa kini.

Keseluruhan karya ini diwujudkan oleh tangan-tangan terampil para artisan TULOLA yang bekerja sepenuhnya secara handmade menggunakan kombinasi perak murni 92,5% dan lapisan emas 18 karat. Dengan proses pengerjaan rumit mulai dari membentuk kawat perak, menatah pola, hingga merangkai struktur, setiap produk membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk diselesaikan.

Melalui perayaan Kawan Nusantara ini, TULOLA tidak hanya menampilkan koleksi seni, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa identitas adalah perjalanan hidup berakar pada warisan, dibentuk oleh komunitas, berkembang dalam dunia baru, dan pada akhirnya diwariskan sebagai legacy bagi generasi berikutnya.

Koleksi dan filosofi “Identitas”

Koleksi art-wear “IDENTITAS” menampilkan puluhan karya mulai dari anting, bros, kalung, gelang, hingga item One of A Kind yang seluruhnya merepresentasikan empat babak penemuan diri: Warisan, Komunitas, Dunia Baru, dan Legacy. Warisan menggambarkan akar budaya melalui motif flora dan fauna; Komunitas menonjolkan anyaman sebagai simbol keterhubungan; Dunia Baru melambangkan kebebasan pribadi; sementara Legacy hadir sebagai refleksi warisan bagi masa depan melalui detail tas yang dihiasi bebatuan kristal.

Kolaborasi dengan Putri Marino semakin memperkaya interpretasi ini. Ia memandang identitas sebagai proses tumbuh bersama lingkungan, dan perspektif tersebut diterjemahkan TULOLA menjadi lima art-wear dan enam signature items yang menggambarkan dinamika antara diri pribadi dan ruang sosial. Dengan cara ini, koleksi “IDENTITAS” tidak hanya menjadi karya seni tetapi juga medium refleksi tentang perjalanan manusia dalam memahami dirinya.

Kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan

Kawan Nusantara “IDENTITAS” juga menghadirkan kolaborasi BCA melalui payung Bakti BCA bersama dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali. Karya mereka, seperti bros dengan motif patra Bali, mandala, karang daun, dan simbol-simbol upacara lainnya, memperlihatkan kedalaman nilai budaya sekaligus keahlian perajin tradisi. BCA menegaskan bahwa dukungan terhadap UMKM dan pelestarian budaya merupakan bagian penting dari komitmen perusahaan dalam menjaga relevansi budaya Indonesia.

Pertamina turut menekankan pentingnya program ini dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan serta pelaku kerajinan lokal. Melalui pameran Desa Energi Berdikari, Pertamina menunjukkan bagaimana energi dan kreativitas dapat berjalan berdampingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran berbagai UMKM binaan juga menegaskan bahwa Kawan Nusantara bukan sekadar pameran seni, melainkan ruang kolaborasi yang menyatukan sektor kreatif, budaya, dan sosial dalam kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.