Mengenal Circular Fashion, Upaya Berkelanjutan untuk Mengurangi Sampah Tekstil dan Melestarikan Lingkungan

Ilustrasi circular fashion/freepik.com/rawpixel.com — Circular fashion hadir sebagai cara baru buat tampil keren tanpa bikin bumi kewalahan. Yuk, kenalan lebih dekat sama konsep mode berkelanjutan yang satu ini! (Foto dok: Freepik/rawpixel.com).... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, berbicara tentang fashion, tentu kita tak bisa mengelak lagi bahwa dunia mode yang super glamor penuh gaya ini kian hari terus berkembang pesat, seiring dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Namun, dibalik pesonanya, ternyata industri ini menyimpan dampak lingkungan yang besar. Tren yang serba cepat dan konsumsi berlebihan meninggalkan jejak permanen di bumi, mulai dari limbah tekstil sintetis yang mencemari hingga tumpukan pakaian yang dibuang begitu saja.

Namun, di tengah permasalahan ini, hadir harapan baru yang bisa menjadi solusi pembaruan berkelanjutan masa depan, yaitu circular fashion. Konsep ini menantang model lama yang boros dan merusak, dengan menawarkan solusi berkelanjutan di mana pakaian dirancang agar bisa digunakan kembali, didaur ulang, atau diperbaiki.

Nah, apakah kamu siap menjadi bagian dari masa depan mode yang lebih ramah lingkungan? Mari kita mulai mengenal lebih dalam tentang circular fashion. Artikel ini sudah merangkum informasi dari sumber terpercaya, Yoursustainableguide.com. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Circular Fashion?

Circular fashion adalah konsep mode berkelanjutan yang dirancang untuk menciptakan pakaian dalam sistem siklus tertutup. Mulai dari desain yang mempertimbangkan daya tahan dan kemudahan untuk didaur ulang setelah rusak, tujuan utamanya adalah memaksimalkan masa pakai pakaian lebih lama, mengurangi limbah, dan mengurangi dampak lingkungan yang semakin jadi perhatian banyak orang. Mungkin salah satunya kamu, ya!

Prinsip utama dari mode sirkular meliputi keawetan, daur ulang, dan praktik regeneratif. Pakaian akan dibuat agar lebih tahan lama, dan material bekas juga diproses kembali menjadi bahan baku baru. Tentunya ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya baru, sambil mendukung ekosistem dengan praktik yang lebih ramah lingkungan.

Peralihan ke ekonomi sirkular sangat penting untuk mengurangi dampak negatif industri mode terhadap lingkungan dan masyarakat.

Perjalanan Awal Mode Sirkular: Dari Ide ke Masa Depan yang Lebih Sehat

Ilustrasi perempuan dan fashion/freepik.com/prostooleh — Dari kepedulian lingkungan hingga lemari pakaian, mode sirkular hadir sebagai jawaban untuk para perempuan pencinta fashion yang juga peduli bumi. (Foto dok: Freepik/prostooleh).... Selengkapnya

Mode sirkular berakar pada berbagai gerakan dan teori yang telah berkembang seiring berjalannya waktu. Mode ini terinspirasi dari konsep-konsep seperti daur ulang dan prinsip-prinsip desain cradle-to-cradle. Ellen MacArthur Foundation memainkan peran penting dalam memopulerkan gagasan tentang “Ekonomi Sirkular” dan penerapannya pada industri mode. Ide ini diperkenalkan pada awal tahun 2000-an dan menyediakan kerangka kerja untuk memikirkan kembali seluruh siklus hidup produk mode yang telah dibuat dengan matang. Dipengaruhi oleh gagasan tersebut, Anna Brismar menciptakan istilah “Mode Sirkular” pada bulan Juni 2014, selama acara mode berkelanjutan di Stockholm, Swedia.

Munculnya teknologi dan platform digital juga sangat berpengaruh dalam mempercepat evolusi mode sirkular. Pasar daring dan aplikasi untuk bertukar, menjual kembali, dan berbagi pakaian semakin populer, sehingga memudahkan transisi ke ekonomi yang lebih sirkular. Meningkatnya fokus industri mode pada keberlanjutan, yang didorong oleh permintaan konsumen dan masalah lingkungan, telah menghasilkan kolaborasi antara merek, organisasi, dan pemerintah untuk mempromosikan sirkularitas.

Saat ini, model mode sirkular merupakan bidang yang dinamis dan terus berkembang mengikuti tren masa kini. Model ini mencakup berbagai pendekatan, seperti sistem produksi siklus tertutup, layanan perawatan dan perbaikan, serta integrasi bahan yang dapat diperbarui dan didaur ulang. Gerakan-gerakan yang berpengaruh seperti kampanye “Revolusi Mode” telah meningkatkan kesadaran tentang dampak sosial dan lingkungan dari mode, yang menyerukan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar di seluruh rantai pasokan mode.

Komponen Penting Mode Sirkular

Ilustrasi bahan pakaian berkualitas tinggi/freepik.com/wirestock — Circular fashion hanya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas tinggi untuk menciptakan pakaian yang tak hanya trendi tapi juga tahan lama. (Foto dok: Freepik/wirestock).... Selengkapnya

1. Desain untuk Umur Panjang

Pendekatan ini melibatkan pembuatan pakaian tahan lama, tak lekang oleh waktu, dan berkualitas tinggi yang dapat bertahan dalam berbagai penggunaan dan tren yang berubah mengikuti kebutuhan masyarakat modern. Tujuannya adalah untuk mengurangi frekuensi pembuangan dan mendorong penggunaan kembali.

2. Bahan dan Praktik Berkelanjutan

Penggunaan bahan dan proses yang berkelanjutan sangat penting untuk membangun industri pakaian berdampak rendah. Hal ini mencakup ide-ide seperti memilih serat ramah lingkungan, seperti bahan organik atau kain daur ulang dan menerapkan metode produksi yang sadar lingkungan yang meminimalkan konsumsi sumber daya dan polusi.

3. Perbaikan, Perbarui, dan Daur Ulang

Praktik ini melibatkan perbaikan dan daur ulang pakaian yang sudah ada untuk memperpanjang masa pakainya alih-alih membuangnya karena kerusakan kecil yang tak seberapa.

Sahabat Fimela, memperbaiki pakaian memungkinkan kita untuk menambal sobekan, memperbaiki ritsleting yang rusak, atau mengganti kancing yang hilang, memastikan bahwa pakaian tersebut dapat dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama. Di sisi lain, memperbarui pakaian berarti memberikan kehidupan baru pada pakaian lama atau usang. Ini mungkin memerlukan pewarnaan atau pencetakan kain yang terlalu pudar, menambahkan hiasan atau tambalan untuk menyegarkan tampilan pakaian, dan sebagainya. Dan mendaur ulang adalah tentang membawa kreativitas kita ke tingkat berikutnya dengan mengubah pakaian yang tidak diinginkan menjadi pakaian yang sama sekali baru sangat disukai lagi.

4. Daur Ulang dan Penerapan Sistem Loop Tertutup

Daur ulang berfungsi sebagai komponen utama mode sirkular, karena mengurangi kebutuhan akan sumber daya baru dan meminimalkan limbah. Daur ulang melibatkan penggunaan kembali bahan dari pakaian lama atau yang dibuang dan menggabungkannya ke dalam produk mode baru. Kini, sistem siklus tertutup menjadi bagian dari praktik daur ulang dalam skenario mode sirkular. Sistem ini memastikan bahwa bahan dapat terus didaur ulang dan diintegrasikan kembali ke dalam siklus produksi, sehingga menciptakan siklus yang berkelanjutan.

5. Upaya Kolaboratif di Seluruh Rantai Pasokan

Upaya bersama di seluruh rantai pasokan adalah tentang menyatukan merek, produsen, pemasok, dan konsumen untuk bekerja sama menciptakan ekosistem mode sirkular. Kolaborasi ini melibatkan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan praktik terbaik untuk mendorong inovasi dan menciptakan industri pakaian yang lebih berkelanjutan secara keseluruhan.

Perbedaan Antara Ekonomi Linier, Daur Ulang, dan Sirkular dalam Industri Mode

Ilustrasi menjahit pakaian/freepik.com/odua — Dari beli-buang sampai menjahit ulang, yuk kita kenali perbedaan ekonomi linier, daur ulang, dan sirkular dalam industri mode. (Foto dok: Freepik/odua).... Selengkapnya

Ekonomi Linier

Ekonomi linear beroperasi berdasarkan prinsip sederhana yaitu: "Ambil, Buat, dan Buang." Sumber daya diekstraksi dari inti Bumi, diubah menjadi produk, dan akhirnya dibuang sebagai limbah. Pendekatan ini sangat praktis bagi sebagian besar industri, tetapi memiliki kekurangan yang signifikan. Pendekatan ini menyebabkan penipisan sumber daya, degradasi lingkungan, dan penumpukan limbah yang mencemari lingkungan. Pendekatan ini umumnya dipraktikkan oleh sebagian besar merek fesyen cepat dan melanggengkan siklus konsumsi yang tidak pernah berakhir tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang bagi planet kita.

Ekonomi Daur Ulang

Ekonomi ini berfokus pada pengumpulan dan transformasi bahan limbah menjadi produk baru. Ekonomi ini bertujuan untuk meminimalkan limbah, melestarikan sumber daya yang terbatas, dan mengurangi dampak lingkungan dari sistem produksi linier tradisional. Dalam ekonomi daur ulang, bahan yang seharusnya dibuang sebagai limbah dialihkan dari tempat pembuangan akhir dan dimasukkan kembali ke dalam siklus produksi. Namun, proses ini memiliki keterbatasannya sendiri, yaitu daur ulang membutuhkan sejumlah besar energi, air, dan sumber daya lainnya. Karena kendala teknologi atau kurangnya teknologi daur ulang yang canggih, tidak semua bahan dapat didaur ulang secara efektif. Selain itu, proses ini sendiri tidak mengatasi akar penyebab penipisan sumber daya atau mendorong konsumsi berkelanjutan.

Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular hadir sebagai solusi terpadu bagi setiap sektor komersial. Dalam konteks industri mode, mode sirkular dirancang berdasarkan konsep membuat pakaian yang tahan lama, memperbaiki dan menggunakannya kembali, serta menemukan cara baru untuk mendaur ulang dan menggunakannya kembali. Dengan menjaga barang-barang tetap digunakan selama mungkin, kita dapat mengurangi limbah tekstil, menghemat sumber daya, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Mode sirkular adalah tentang menjadi cerdas dan berkelanjutan. Mode ini mendorong metode produksi strategi hijau, konsumsi yang bertanggung jawab, dan penggunaan kembali, sekaligus mendorong inovasi dan pengembangan industri mode yang lebih tangguh dan sadar lingkungan.

Manfaat Lingkungan dari Mode Sirkular

Ilustrasi menjaga sumber daya alam/freepik.com/EyeEm — Nggak cuma bikin lemari lebih rapi, mode sirkular juga bisa membantu menjaga bumi! Lewat penggunaan ulang dan bahan ramah lingkungan, kita bisa hemat sumber daya alam dan kurangi limbah tekstil. (Foto dok: Freepik/EyeEm).... Selengkapnya

1. Pengurangan Limbah Tekstil

Pendekatan sirkular dibangun berdasarkan tujuan mengurangi limbah tekstil dengan menggunakan kembali bahan dan mengubah pakaian lama menjadi baru dan super trendi, sehingga mengurangi kebutuhan pembuangan di tempat pembuangan sampah atau pembakaran yang mencemari udara.

2. Konservasi Sumber Daya Alam

Ini mendorong penggunaan sumber daya secara efisien dengan mendorong praktik-praktik seperti memanfaatkan bahan daur ulang, teknik hemat air, dan sebagainya, dalam proses produksi dan hemat energi. Hal Ini dapat membantu menjaga sumber daya yang berharga dan mengurangi dampak lingkungan dari industri mode.

3. Pengurangan Emisi Karbon

Pendekatan mode sirkular membantu mengurangi perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon yang terkait dengan produksi, transportasi, dan pembuangan pakaian. Penggunaan kembali bahan-bahan memerlukan proses yang lebih hemat energi, sehingga jejak karbon menjadi lebih kecil.

4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Hal ini mendorong penggunaan bahan dan metode produksi berkelanjutan yang berdampak minimal pada ekosistem. Hal ini membantu melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan kesehatan jangka panjang sumber daya alam planet kita.

5. Promosi Pertanian Berkelanjutan dan Praktik Etis

Merek yang telah menerapkan sistem mode sirkular mendukung penggunaan bahan-bahan organik dan perdagangan yang adil, mempromosikan praktik pertanian regeneratif yang memprioritaskan pengelolaan lingkungan dan perlakuan yang adil terhadap pekerja.

6. Mengurangi Polusi

Bisnis mode sirkular menggunakan bahan-bahan yang tidak beracun dan ramah lingkungan, sehingga meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam produksi dan pemrosesan pakaian. Dengan cara ini, mereka dapat menghilangkan kontribusi terhadap polusi udara, air, dan tanah, yang merupakan aspek penting untuk melindungi kesehatan.