Fimela.com, Jakarta Nama Inka Williams mungkin belum terlalu familiar di telinga publik Indonesia, namun model asal Australia yang dibesarkan di Bali ini kini tengah mencuri perhatian dunia setelah kabar hubungannya dengan aktor Hollywood Channing Tatum terungkap.
Keduanya diketahui memiliki selisih usia yang cukup jauh, yaitu 20 tahun. Selain itu, Inka Williams merupakan representasi generasi muda yang berhasil memadukan kecantikan visual, warisan budaya, dan kesadaran lingkungan dalam satu paket yang memikat.
Advertisement
Dibentuk oleh Bali, Dikenal Dunia
Inka Williams lahir di Melbourne, namun besar di Pulau Dewata. Dari sinilah karakter uniknya terbentuk. Bali bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga sumber inspirasi yang meresap dalam gaya hidup dan kariernya. Keindahan tropis, spiritualitas, hingga kesederhanaan hidup masyarakat Bali menjadi fondasi nilai-nilai yang ia bawa dalam karier internasionalnya.
Dengan visual eksotis dan aura alami, Inka sering dijuluki “Gigi Hadid versi Bali”, bukan karena meniru, tapi karena memiliki pesona model kelas dunia dengan sentuhan lokal yang khas. Karier modelingnya dimulai saat usia 15 tahun dan kini ia sudah bekerja untuk brand ternama seperti H&M, Calvin Klein, hingga Fendi.
Fashion yang Berakar pada Warisan dan Alam
Namun, Inka bukan sekadar wajah cantik di balik lensa kamera. Ia juga dikenal karena dedikasinya terhadap fashion berkelanjutan. Lewat label miliknya, She Is I, Inka mempersembahkan koleksi yang tak hanya stylish tetapi juga ramah lingkungan.
Menariknya, label ini lahir dari inspirasi ibunya sendiri yang merupakan seorang desainer pada era ’80-an dan ’90-an. Inka menggali arsip desain sang ibu, lalu menghidupkannya kembali dengan pendekatan kontemporer yang menyatu dengan nilai-nilai keberlanjutan. Semua produksi She Is I dilakukan secara etis, dalam skala kecil, dan memanfaatkan bahan-bahan alami maupun daur ulang.
Bagi Inka, fashion bukan soal tren semata, melainkan bentuk ekspresi diri yang juga harus bertanggung jawab terhadap bumi.