Fimela.com, Jakarta Setelah euforia pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier mereda, sang maestro di balik kebaya akad ikonik itu kembali menorehkan cahaya lewat koleksi terbarunya. Bertajuk “Luminescense” atau "Pendar", Eddy Betty menyalakan kemilau di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada (15/5) malam dengan pertunjukan mode yang begitu magis.
Seperti namanya, Pendar, menjadi perayaan akan cahaya sumber energi kehidupan yang dipantulkan oleh laut, biota, hingga manusia di sekitarnya. Panggung dibuka dengan gaun dengan detail salur panjang yang “menari” seiring model berjalan di catwalk. Dilanjutkan, dengan gaun futuristik penuh kilau logam dan pecahan sequin menyerupai potongan cermin.
Gaun ini bukan sekadar busana, melainkan sebuah instalasi hidup yang memantulkan cahaya ke segala arah, menjadikan sang pemakai sebagai pusat perhatian absolut. Dilengkapi dengan aksesori dramatis dan headpiece menyerupai makhluk laut fantasi, gaun ini menyuarakan kekuatan feminin yang fierce dan tak terhentikan.
Advertisement
Advertisement
Ombre Matahari Tenggelam
Lalu tampil gaun bernuansa ombre keemasan yang lembut, seolah menangkap momen sakral ketika matahari menyentuh permukaan laut.
Tekstur dan detailnya menyerupai anyaman jaring nelayan yang penuh filosofi, memberi siluet anggun dengan efek teatrikal dari sayap kain yang terurai seperti tirai cahaya. Sentuhan penutupnya datang dari topi besar nan struktural, membawa kesan etnik dan regal dalam satu helaan napas.
Kebaya dalam Imajinasi
Sebagai penutup yang dreamy, Eddy Betty menghadirkan gaun bersiluet kebaya dengan kerah khas pengantin Nusantara. Lace putih berpadu dengan bahan berkilau menyerupai pasir laut yang disinari rembulan.
Hiasan kepala berbentuk kerucut dari mutiara sintetis menyempurnakan ilusi mempelai dari alam mimpi. Gaun ini seperti undangan menuju dunia lain, tempat di mana tradisi, kemewahan, dan seni berjalan berdampingan.
Didukung oleh Hotel Mulia Senayan Jakarta dan Brani Water, serta kolaborasi apik bersama Rinaldy A. Yunardi (aksesori), Donny Liem (makeup), dan DJAFAR (fashion show director), pertunjukan ini menjadi puncak dari sebuah narasi visual tentang cinta, alam, dan cahaya. Sepatu rancangan 1001 by Kiki Siantar Huillet & Uma Hapsari ikut melengkapi langkah para model dengan keanggunan.
Malam itu, bukan hanya busana yang berpendar, tapi juga rasa kagum seluruh penonton yang terpukau oleh mahakarya Eddy Betty.