Tak Hanya Stylish, Ini 5 Brand Sepatu yang Ramah Lingkungan

VIVAIA merupakan brand sepatu pendatang baru yang membuat alas kaki paling nyaman dan trendy terbuat dari material ramah lingkungan. Robin Maxwell Wu mengatakan VIVAIA memiliki misi menciptakan alas kaki bergaya, ramah lingkungan, dan nyaman. VIVAIA telah mendaur ulang 18 juta botol plastik dan akan terus bertambah.

"Jutaan botol plastik yang dibuang dari tempat pembuangan sampah telah dikumpulkan, dibersihkan, dipotong, dan diekstrusi menjadi benang, yang digunakan untuk membuat sepatu rajut khas kami," ucap Robin dalam meluncurkan independent store yang ke-5 di Ground Floor, TSM Bandung.

Rajutan ini digunakan bersama-sama dengan bahan wol, karet, dan tanaman herbal yang dipanen secara berkelanjutan untuk menciptakan alas kaki ramah lingkungan yang berkualitas tinggi dan sangat nyaman.

VIVAIA bermitra dengan pemasok bersertifikat yang mendaur ulang botol plastik yang dibuang. Setelah botol dikumpulkan dan dibersihkan, botol-botol tersebut kemudian dipotong menjadi serpihan, diekstrusi, dan diubah menjadi benang.

Benang tersebut dirajut menjadi bagian atas sepatu menggunakan mesin rajut digital canggih. Melalui teknik rajut, proses ini dapat mengurangi limbah material karena menghilangkan langkah pemotongan kain tradisional, secara signifikan demi kombinasi kenyamanan dan fungsi terbaik.

"Desainer kami selalu mengikuti tren terbaru untuk memastikan VIVAIA selalu mengikuti mode terkini. Desain unik kami menggunakan teknologi rajutan 3D canggih, yang memintal benang plastik dari daur ulang menjadi potongan-potongan yang nyaman, kokoh, berkualitas, dan tahan lama," ujar Robin.

Tak hanya itu saja, kesadaran akan lingkungan diterapkan juga pada produk kemasan VIVAIA, yang terbuat dari 90 persen kardus daur ulang. Inovasi ini terus digalakkan demi menjaga keberlangsungan bumi.

Brand asal Brasil, Melissa, terkenal dengan model sepatu jelly-nya yang unik dan ikonik—namun tahukah kamu bahwa di balik gayanya yang playful, Melissa juga menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama.

Semua sepatu Melissa dibuat dari Melflex®, PVC khusus yang dapat sepenuhnya didaur ulang dan bebas hewani (vegan‑certified sejak 2019) . Melflex® mengandung sekitar 25–30 % bahan berbasis nabati dan limbah pabrik (sumber USDA)

PVC tipe ini dapat disusun kembali dalam sirkuit tertutup (closed-loop)—sepatu lama bisa dilelehkan dan dicetak ulang jadi sepatu baru.

Pabrik Melissa di Brasil (oleh Grendene) menerapkan penggunaan 100 % energi terbarukan sejak 2018, termasuk panel surya besar-besaran. Limbah produksi didaur ulang—90 % sisa plastik kembali ke produksi, dan limbah organik diubah menjadi kompos atau biogas. Semua limbah cair diproses di fasilitas pengolahan internal, sebagian digunakan kembali dalam siklus produksi.

Brand sepatu asal Prancis, Veja, menjadi pelopor dalam industri fashion berkelanjutan. Dengan filosofi “transparansi, keadilan, dan keberlanjutan”, Veja tidak hanya dikenal karena desain minimalisnya yang stylish, tetapi juga karena komitmennya terhadap lingkungan dan etika sosial.

Veja menggunakan berbagai bahan yang eco-friendly seperti karet alami dari Amazon – Dibeli langsung dari petani lokal, mendukung konservasi hutan hujan dan mencegah deforestasi.

Katun organik – Ditanam tanpa pestisida kimia oleh petani kecil di Brasil dan Peru, dibeli dengan harga fair trade. B-Mesh (Botol daur ulang) – Lapisan sepatu Veja terbuat dari 3 botol plastik PET daur ulang per pasang sepatu.

CWL (Cotton Worked as Leather) – Alternatif kulit vegan berbasis jagung yang biodegradable.

Veja memproduksi sepatunya di Brasil di pabrik dengan kondisi kerja yang adil dan terstandar tinggi. Tidak menggunakan iklan besar-besaran. Dana tersebut dialihkan untuk membayar harga yang lebih adil kepada produsen bahan baku.

Veja juga mengembangkan program perbaikan dan daur ulang sepatu lama di beberapa negara Eropa, mendukung konsep circular fashion.

Veja sangat transparan dengan proses produksinya. Mereka menyampaikan secara terbuka kelemahan dan tantangan mereka dalam mewujudkan sepatu yang sepenuhnya netral karbon. Mereka tidak sekadar memakai label “eco-friendly” sebagai tren, tapi benar-benar menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap langkahnya.

Model seperti Campo, V-10, dan Esplar dari Veja sudah menjadi favorit di kalangan pecinta fashion dan aktivis lingkungan. Banyak selebriti dunia, termasuk Emma Watson, Meghan Markle, dan Emily Ratajkowski, pernah terlihat mengenakan sepatu Veja—membuktikan bahwa etika dan estetika bisa berjalan berdampingan.

Pijak Bumi adalah perusahaan alas kaki yang berdampak dan merupakan lambang dari konsep desain inovatif, berkelanjutan, dan unik. Dimulai pada tahun 2016, telah mengembangkan kerajinan sepatu Indonesia melalui pengadaan yang bertanggung jawab dan rantai pasokan yang berkelanjutan.

Tampil sebagai pelopor merek alas kaki berkelanjutan di Indonesia, Pijak Bumi memadukan pendekatan kreatif dengan Desain Berkelanjutan, Material Berkelanjutan, dan Sirkularitas. Alas kaki terbuat dari material yang berasal dari alam dan didaur ulang. Melalui program Re:Bumi, secara bertanggung jawab mengatur dan mengelola limbah yang dihasilkan dari awal siklus hidup suatu produk hingga akhir masa pakainya.

KEEN menggunakan benang PET daur ulang dari botol plastik untuk membuat bagian upper (bagian atas sepatu atau sandal). Rata-rata, satu pasang sandal KEEN model UNEEK menggunakan sekitar 3–4 botol plastik PET.

Teknologi ini mengurangi ketergantungan pada serat sintetis baru dan mengurangi limbah plastik global. Sol beberapa model dibuat dengan bahan berbasis tumbuhan atau dari limbah industri, seperti sekam padi atau karet daur ulang.

KEEN mengembangkan sistem KEEN.FUSION di mana upper dan sol disatukan tanpa lem kimia—mengurangi bahan toksik dan membuat sepatu lebih tahan lama. Dibuat dari probiotik alami (bukan bahan kimia berbahaya), untuk mengurangi bau tak sedap secara alami.