Sukses

Fashion

Kembalinya Tren Tas Ikonik Luxury Brand Era 2000-an

Fimela.com, Jakarta Dunia mode memang berputar cepat, namun selalu menemukan caranya untuk kembali ke masa lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu fenomena paling mencolok adalah bangkitnya kembali tas-tas ikonik dari era 2000-an yang kini kembali diburu para fashion enthusiast. Nostalgia, estetika Y2K, serta keinginan untuk memiliki barang yang memiliki heritage membuat tas-tas klasik ini kembali mendominasi runway hingga street style.

1. Nostalgia Y2K dan Dominasi “Quiet Luxury”

Era 2000-an dikenal dengan gaya yang playful, eksperimental, dan sering kali mencolok. Tetapi berbeda dengan tren sebelumnya yang terkesan glam berlebihan, kebangkitan tas era ini justru berpadu dengan arus quiet luxury—perpaduan yang menggabungkan siluet klasik dengan sentuhan minimalis dan timeless. Keadaan ini membuat banyak orang ingin memiliki tas lawas yang tak hanya stylish, tetapi juga kaya makna sejarah.

2. Model Tas Ikonik yang Kembali Populer

Beberapa tas yang kembali berada di puncak popularitas antara lain:

• Fendi Baguette

Tas kecil dengan desain memanjang ini pertama kali dipopulerkan oleh serial Sex and The City. Kini, Baguette muncul dalam berbagai versi baru—dengan warna pastel, embellishment modern, hingga versi vintage yang semakin dicari kolektor.

• Dior Saddle Bag

Dengan bentuk setengah bulan yang unik, Saddle Bag menjadi simbol fashion era milenium. Dior menghadirkannya kembali dalam desain monogram klasik hingga versi kulit polos yang elegan, sehingga cocok untuk gaya modern maupun retro.

• Louis Vuitton Pochette

Tas kecil yang praktis dan versatile ini mengalami lonjakan popularitas di kalangan Gen Z. Ukuran compact dan desain monogram membuatnya mudah dipadukan dengan outfit kasual hingga semi-formal.

• Prada Re-Edition Nylon Series

Tas bahu nylon Prada dari awal 2000-an menjadi fenomena tersendiri sejak Prada merilis versi Re-Edition. Sederhana, ringan, dan effortlessly chic—hampir semua influencer pernah terlihat mengenakannya.

3. Faktor yang Mendorong Kembalinya Tren

• Media Sosial & Influencer Culture

TikTok dan Instagram berperan besar dalam mempopulerkan kembali tas-tas vintage melalui gaya Y2K yang kini menjadi tren global.

• Sustainability & Minat pada Barang Vintage

Kesadaran masyarakat terhadap sustainability memicu peningkatan minat pada barang pre-loved. Tas luxury vintage tidak hanya dianggap lebih ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai investasi.

• Reissue oleh Brand Besar

Banyak rumah mode merilis ulang model klasik dengan sentuhan modern. Strategi ini membangkitkan nostalgia sekaligus menarik konsumen muda.

 

Cara mengadaptasi tas era 2000-an

 

Menggunakan tas ikonik dari era tersebut sebenarnya sangat fleksibel. Beberapa tips yang bisa dicoba:

Padukan dengan outfit monokrom untuk tampilan dewasa dan elegan. Gunakan bersama celana low-rise atau mini skirt untuk gaya Y2K autentik. Kombinasikan dengan blazer oversized agar terlihat modern dan chic. Pilih tas versi vintage untuk tampilan otentik, atau reissue jika ingin kualitas terbaru.

5. Tas Ikonik Sebagai Investasi Fashion

Tas vintage dari luxury brand sering kali memiliki nilai jual kembali yang stabil, bahkan meningkat. Model seperti Baguette atau Saddle bag dikenal memiliki demand yang konsisten karena statusnya sebagai heritage item. Faktor ini menjadikan tas era 2000-an tidak hanya aspek mode, tetapi juga investasi jangka panjang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading