Sukses

FimelaMom

Ini Trik Jitu Cara Mengatasi Temper Tantrums dari Balita

ringkasan

  • Amukan balita adalah ekspresi frustrasi normal akibat keterbatasan bahasa dan keinginan mandiri, sering terjadi antara usia 1-3 tahun.
  • Pencegahan amukan melibatkan konsistensi, rutinitas, memberikan pilihan, dan memuji perilaku baik, serta menghindari pemicu yang diketahui.
  • Saat amukan terjadi, penting untuk tetap tenang, mengabaikan amukan ringan, mengalihkan perhatian, atau memindahkan anak jika berbahaya, tanpa menyerah pada tuntutan.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, mengelola amukan balita adalah bagian normal dari tumbuh kembang anak yang kerap membuat orang tua kewalahan. Amukan ini biasanya terjadi antara usia 1 hingga 3 tahun, dan merupakan cara balita mengekspresikan frustrasi mereka. Balita belum memiliki kosakata yang cukup untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka, sehingga pengalaman yang membuat frustrasi dapat memicu amukan.

Sebagai orang tua atau pengasuh, penting untuk memahami bahwa amukan adalah fase perkembangan yang wajar. Dengan strategi yang tepat, kita dapat membantu si kecil melewati masa ini dengan lebih tenang. Artikel ini akan membahas berbagai cara efektif untuk mengatasi temper tantrums pada balita , mulai dari pencegahan hingga penanganan saat amukan terjadi.

Memahami penyebab di balik amukan balita adalah langkah pertama untuk menanganinya secara bijak. Dengan bekal pengetahuan dan kesabaran, Sahabat Fimela dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung tumbuh kembang emosi anak. Mari kita selami lebih dalam strategi terbaik untuk menghadapi tantrum si kecil.

Mengapa Balita Sering Mengalami Amukan?

Amukan pada balita seringkali merupakan ekspresi frustrasi atau kemarahan karena keterbatasan mereka atau tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Ada beberapa alasan umum mengapa balita mengalami amukan yang perlu Sahabat Fimela ketahui.

Salah satu pemicu utama adalah keterampilan bahasa yang terbatas; balita belum memiliki kosakata yang cukup untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka secara verbal. Selain itu, keinginan untuk mandiri juga berperan besar, di mana balita ingin mengendalikan lingkungan mereka lebih dari yang bisa mereka tangani, yang dapat menyebabkan perebutan kekuasaan.

Kebutuhan fisik seperti kelelahan, kelaparan, sakit, atau ketidaknyamanan juga dapat menurunkan ambang batas frustrasi anak, membuat mereka lebih mudah tantrum. Perubahan rutinitas atau stres di rumah juga bisa menjadi pemicu, serta terkadang amukan terjadi untuk mendapatkan perhatian dari orang tua. Memahami faktor-faktor ini adalah kunci untuk mengatasi temper tantrums pada balita.

Strategi Jitu Mencegah Amukan Balita Sejak Dini

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah semua amukan, ada banyak hal yang dapat Sahabat Fimela lakukan untuk mendorong perilaku baik dan mengurangi frekuensi amukan. Konsistensi adalah kuncinya; penting untuk konsisten dalam menanggapi perilaku anak dan tidak mengubah aturan yang telah ditetapkan.

Menerapkan rutinitas harian untuk tidur dan makan sangat membantu, karena anak-anak yang cukup istirahat dan waktu tenang cenderung tidak mudah marah. Rencanakan ke depan saat melakukan tugas, misalnya bawakan mainan kecil atau camilan jika mengantisipasi menunggu dalam antrean. Berikan pilihan yang sesuai untuk anak agar mereka merasa memiliki kendali, seperti, "Apakah kamu ingin memakai baju merah atau biru?"

Puji perilaku baik dan berikan perhatian ekstra saat anak berperilaku positif. Hindari pemicu yang diketahui, seperti memberikan mainan yang terlalu canggih atau pergi ke tempat yang penuh godaan jika anak sering meminta barang. Terakhir, ajarkan kosa kata emosional dengan membantu anak memahami perasaan mereka, seperti "marah," "sedih," "lelah," atau "lapar," untuk membantu mereka mengomunikasikan kebutuhan.

How To Manage Toddler Temper Tantrums: Langkah Tepat Saat Amukan Terjadi

Saat amukan terjadi, penting untuk tetap tenang dan menerapkan strategi yang efektif. Respon terbaik adalah tetap tenang, karena berteriak atau menjadi marah kemungkinan akan memperburuk keadaan. Menurut Mayo Clinic, "Jika Anda merespons dengan ledakan keras dan marah, anak Anda mungkin meniru perilaku Anda. Berteriak pada anak untuk tenang kemungkinan besar akan memperburuk keadaan."

Untuk amukan ringan seperti menangis, berteriak, atau menendang, seringkali yang terbaik adalah mengabaikannya. Nemours KidsHealth menyatakan, "Jika amukan terjadi untuk mendapatkan perhatian dari orang tua, salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku ini adalah dengan mengabaikannya." Sahabat Fimela juga bisa mengalihkan fokus anak ke hal lain yang menarik minat mereka, karena mengarahkan kembali perhatian dapat mencegah amukan meningkat, seperti disarankan oleh Cheers Child Care.

Jika amukan menjadi destruktif atau berbahaya (misalnya, memukul, menendang, atau membanting barang), pindahkan anak dari situasi tersebut ke tempat yang aman dan tenang. Mayo Clinic menyarankan, "Jika amukan meningkat, pindahkan anak Anda dari situasi tersebut dan terapkan waktu istirahat." American Academy of Pediatrics merekomendasikan "time-out" 1 menit untuk setiap tahun usia anak. Yang terpenting, jangan menyerah pada tuntutan anak hanya untuk menghentikan amukan, karena ini akan memperkuat perilaku yang tidak diinginkan, seperti yang diungkapkan StatPearls. Setelah amukan mereda, validasi perasaan anak dan bantu mereka memproses situasi.

Mengenali Batas: Kapan Amukan Balita Perlu Perhatian Lebih?

Amukan adalah bagian normal dari perkembangan, tetapi ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Sahabat Fimela mungkin perlu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Perhatikan jika amukan terjadi sangat sering, intens, atau berlangsung lebih lama dari yang diharapkan untuk usia anak.

Kekhawatiran juga muncul jika anak melukai diri sendiri atau orang lain selama amukan, atau jika anak menahan napas dan pingsan. Jika amukan memburuk setelah usia 4 tahun, ini juga merupakan indikasi untuk mencari saran profesional. Terkadang, anak dengan masalah bahasa atau autisme mungkin mengalami amukan yang lebih sering dan agresif.

Memahami kapan amukan balita melebihi batas normal adalah krusial untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter anak atau psikolog jika Sahabat Fimela merasa kesulitan dalam How To Manage Toddler Temper Tantrums atau jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Dukungan profesional dapat memberikan panduan lebih lanjut dan strategi yang disesuaikan untuk kebutuhan spesifik anak Anda.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading