Sukses

FimelaMom

Berapa Usia Anak Perlu Vitamin D? Ini Sumber Vitamin D Alami yang Baik untuk Anak

ringkasan

  • Vitamin D esensial untuk tulang, gigi, otot, dan sistem imun anak, dengan kekurangan dapat menyebabkan rakitis dan masalah kesehatan lainnya.
  • Kebutuhan vitamin D bervariasi sesuai usia, mulai dari 400 IU/hari untuk bayi hingga 600 IU/hari untuk anak yang lebih tua, dan dapat diperoleh dari sinar matahari, makanan, atau suplemen.
  • Penting untuk memperhatikan dosis aman vitamin D dan mempertimbangkan suplemen bagi anak berisiko tinggi seperti bayi yang disusui, anak berkulit gelap, atau yang jarang terpapar sinar matahari.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, memastikan tumbuh kembang optimal anak adalah prioritas utama setiap orang tua. Salah satu nutrisi krusial yang sering luput dari perhatian adalah vitamin D. Nutrisi ini berperan vital dalam menjaga kekuatan tulang, gigi, dan otot, serta mendukung sistem imun tubuh si kecil.

Kekurangan vitamin D pada anak dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kelainan tulang seperti rakitis. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan dan membuat anak lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, memahami kebutuhan vitamin D anak menjadi sangat penting.

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai usia anak yang membutuhkan vitamin D, dosis yang direkomendasikan, serta sumber vitamin D alami yang baik untuk anak. Mari kita pahami bersama bagaimana memastikan asupan vitamin D yang cukup bagi buah hati kita.

Mengapa Vitamin D Sangat Penting untuk Tumbuh Kembang Anak?

Vitamin D adalah nutrisi esensial yang memiliki peran multifungsi dalam tubuh anak. Fungsi utamanya adalah membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfat, dua mineral penting untuk pembentukan serta pemeliharaan tulang, gigi, dan otot yang kuat. Tanpa vitamin D yang cukup, kalsium tidak dapat diserap secara efektif, sehingga berdampak langsung pada struktur tulang.

Kekurangan vitamin D pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan kondisi serius seperti rakitis, yaitu kelainan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi lunak dan lemah. Selain itu, defisiensi vitamin D juga dapat memicu kejang dan kesulitan bernapas pada bayi, serta nyeri tulang pada anak yang lebih besar. Nutrisi ini juga krusial untuk mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu anak melawan infeksi.

Mengingat peran vitalnya, memastikan asupan vitamin D yang memadai sejak dini adalah investasi penting untuk kesehatan jangka panjang anak. Sumber vitamin D alami yang baik untuk anak perlu dipahami agar kebutuhan ini dapat terpenuhi secara optimal.

Panduan Usia dan Dosis Ideal Vitamin D untuk Anak

Kebutuhan vitamin D pada anak bervariasi tergantung usia dan cara pemberian makan. Untuk bayi usia 0-12 bulan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan 400 International Units (IU) atau 10 mikrogram (mcg) vitamin D setiap hari, dimulai beberapa hari setelah lahir. Rekomendasi ini berlaku terutama untuk bayi yang disusui secara eksklusif atau sebagian, dan suplementasi harus dilanjutkan hingga bayi mengonsumsi setidaknya 1 liter susu formula atau susu sapi yang diperkaya vitamin D per hari.

Bayi yang diberi susu formula tidak selalu memerlukan suplemen vitamin D tambahan jika mereka mengonsumsi lebih dari 500ml susu formula yang sudah diperkaya vitamin D setiap hari. Namun, jika asupan susu formula kurang dari jumlah tersebut, suplementasi 400 IU (10 mcg) per hari tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Untuk anak usia 1-4 tahun, disarankan untuk mendapatkan suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram (400 IU) vitamin D sepanjang tahun. Sementara itu, anak-anak yang lebih tua dan remaja membutuhkan sekitar 600 IU vitamin D setiap hari. Jika asupan dari makanan yang diperkaya atau paparan sinar matahari tidak mencukupi, suplemen mungkin diperlukan untuk kelompok usia ini.

Penting untuk diingat bahwa ada batas atas aman dalam pemberian vitamin D. Bayi di bawah 12 bulan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 25 mikrogram (1.000 IU) per hari. Anak usia 1-8 tahun tidak boleh melebihi 2.500-3.000 IU per hari, dan anak usia 9 tahun ke atas tidak lebih dari 4.000 IU per hari. Dosis berlebihan dapat berbahaya, menyebabkan penumpukan kalsium yang merusak ginjal dan jantung.

Sumber Vitamin D Alami yang Baik untuk Anak: Sinar Matahari dan Makanan

Sumber vitamin D alami yang baik untuk anak dapat diperoleh dari paparan sinar matahari dan beberapa jenis makanan. Tubuh secara alami memproduksi vitamin D saat kulit terpapar sinar matahari langsung. Pada hari cerah, bermain di luar selama 15-30 menit dengan tangan dan wajah terbuka dapat menghasilkan jumlah vitamin D yang signifikan. Namun, produksi ini bervariasi tergantung waktu, musim, lokasi geografis, dan warna kulit. Penting untuk melindungi kulit anak dari sengatan matahari.

Meskipun sinar matahari adalah sumber utama, antara bulan Oktober hingga awal Maret, produksi vitamin D dari sinar matahari cenderung tidak cukup di beberapa wilayah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan sumber lain. Beberapa makanan secara alami mengandung vitamin D, seperti ikan berlemak (salmon, sarden, makarel), kuning telur, dan hati sapi. Ada juga makanan yang diperkaya vitamin D, seperti susu, sereal sarapan, dan beberapa jus.

Meskipun demikian, sulit untuk memenuhi kebutuhan vitamin D hanya dari makanan saja, terutama jika anak memiliki pola makan yang selektif. Oleh karena itu, kombinasi paparan sinar matahari yang aman dan asupan makanan bergizi adalah kunci. Jika kedua sumber ini belum mencukupi, suplemen vitamin D dapat menjadi pilihan yang bijak untuk memastikan anak mendapatkan asupan yang memadai.

Faktor Risiko dan Kapan Suplemen Vitamin D Diperlukan?

Beberapa anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D dan mungkin memerlukan perhatian khusus atau suplementasi sepanjang tahun. Kelompok ini termasuk bayi yang disusui, karena ASI memiliki kadar vitamin D yang rendah. Anak-anak dengan kulit gelap juga berisiko lebih tinggi karena pigmen melanin pada kulit mengurangi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari.

Selain itu, anak-anak yang jarang beraktivitas di luar rumah atau yang kulitnya tertutup sebagian besar waktu karena alasan budaya atau lainnya, cenderung memiliki paparan sinar matahari yang minim. Anak-anak dengan obesitas dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu yang memengaruhi penyerapan lemak, seperti cystic fibrosis atau penyakit Crohn, juga berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin D.

Untuk kelompok anak-anak dengan faktor risiko ini, suplemen vitamin D seringkali sangat diperlukan untuk memastikan mereka mendapatkan dosis yang cukup. Konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi dapat membantu menentukan dosis yang tepat dan apakah suplementasi rutin diperlukan. Memahami kapan dan mengapa suplemen dibutuhkan adalah bagian penting dari memastikan anak mendapatkan vitamin D alami yang baik untuk anak, baik dari sumber alami maupun bantuan suplemen.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading