Sukses

FimelaMom

Intip Segala Hal yang Ingin Anda Ketahui Tentang Menyendawakan Bayi

ringkasan

  • Membuang gas atau sendawa penting untuk bayi guna melepaskan udara tertelan saat menyusui, mencegah ketidaknyamanan, kembung, dan gumoh, serta mendukung pencernaan yang sehat.
  • Sendawa harus dilakukan secara teratur selama dan setelah menyusui, dengan berbagai posisi efektif seperti di atas bahu, duduk di pangkuan, atau tengkurap di pangkuan, sambil menepuk punggung bayi dengan lembut.
  • Bayi umumnya berhenti membutuhkan bantuan sendawa sekitar usia 4-6 bulan ketika mereka dapat mengeluarkan gas sendiri dan merasa nyaman setelah menyusui tanpa perlu disendawakan.

Fimela.com, Jakarta Membuang gas atau sendawa adalah rutinitas penting bagi bayi. Ini membantu melepaskan udara yang tertelan saat menyusui, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Udara terperangkap di perut bayi dapat memicu kembung, rewel, dan gumoh. Sendawa membantu mencegah bayi menangis dan mendukung pencernaan sehat.

Sahabat Fimela, kapan dan bagaimana cara menyendawakan bayi yang tepat? Mari kita selami panduan lengkap ini untuk membuat proses menyusui lebih nyaman bagi si kecil. Saat bayi makan, baik dari botol maupun payudara, mereka cenderung menelan udara. Udara yang terperangkap di perut bayi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kembung, dan membuat bayi rewel.

Membuang gas membantu mengeluarkan gelembung udara tersebut, membuat bayi merasa lebih nyaman dan mencegah gumoh. Proses ini krusial untuk kesehatan pencernaan mereka. Jika udara tidak dikeluarkan, bayi bisa menjadi rewel dan menangis tanpa henti. Sendawa juga membantu bayi berlatih pencernaan yang sehat, sebuah langkah penting dalam perkembangannya.

Kapan dan Bagaimana Cara Menyendawakan Bayi yang Tepat?

Dianjurkan untuk membuang gas pada bayi secara teratur, selama dan setelah menyusui, bahkan jika mereka tidak menunjukkan ketidaknyamanan. Untuk bayi yang diberi susu botol, sendawakan setelah mengonsumsi setiap 1 hingga 2 ons (30-60 ml) susu formula, atau beberapa sumber menyarankan setiap 2 hingga 3 ons (60-90 ml).

Bagi bayi yang disusui, sendawakan setiap kali Sahabat Fimela berpindah payudara. Jika bayi hanya menyusu satu payudara, buang gas di tengah sesi menyusui. Jika bayi tampak rewel saat menyusui, hentikan sesi, sendawakan bayi, lalu lanjutkan menyusui.

Pastikan untuk membuang gas pada bayi setelah menyusui terakhir dan sebelum menidurkannya, bahkan jika mereka tertidur di pelukan Anda. Bayi yang cenderung kembung, sering gumoh, atau memiliki refluks mungkin memerlukan buang gas lebih sering atau waktu tegak yang lebih lama setelah menyusui.

Tanda-tanda bayi perlu membuang gas meliputi:

  • Bayi tampak rewel atau gelisah.
  • Menarik diri dari payudara atau botol.
  • Menggeliat atau bergerak gelisah.
  • Menangis selama atau setelah menyusui.
  • Laju isapan melambat secara dramatis.
  • Susu keluar dari sudut mulut bayi.

Posisi Efektif dan Teknik Sendawa yang Aman

Ada beberapa posisi yang efektif untuk membuang gas pada bayi. Penting bagi Sahabat Fimela untuk mencoba berbagai posisi guna menemukan yang paling nyaman dan efektif bagi Anda dan bayi Anda. Selalu siapkan kain sendawa atau alas di bahu atau pangkuan Anda untuk mencegah kekacauan akibat gumoh.

Posisi pertama adalah Di Atas Bahu Anda. Pegang bayi tegak lurus di dada Anda dengan dagunya bersandar di bahu. Satu tangan menopang bokong bayi, dan tangan lainnya menepuk atau menggosok punggung bayi dengan lembut. Posisi ini seringkali menghasilkan sendawa yang paling produktif, dan ayunan lembut juga dapat membantu.

Posisi kedua adalah Duduk di Pangkuan Anda. Dudukkan bayi di pangkuan, menghadap sedikit ke samping atau ke depan. Satu tangan menopang dada dan kepala bayi dengan menangkup dagu di telapak tangan (pastikan tidak mencengkeram tenggorokan). Tangan lainnya menepuk atau menggosok punggung bayi dengan lembut. Tekanan lembut pada perut bayi di pangkuan Anda dapat membantu mengeluarkan gas.

Posisi ketiga adalah Tengkurap di Pangkuan Anda. Baringkan bayi tengkurap di pangkuan, dengan perutnya di salah satu kaki dan kepalanya di kaki yang lain, menghadap ke samping. Pastikan kepala bayi lebih tinggi dari dadanya. Satu tangan menopang kepala bayi dengan aman, dan tangan lainnya menepuk atau menggosok punggung bayi dengan lembut. Posisi ini dapat sangat menenangkan bagi bayi yang mengalami kolik.

Berapa Lama dan Apa yang Dilakukan Jika Bayi Tidak Sendawa?

Setiap bayi berbeda dalam berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sendawa. Terkadang sendawa akan keluar segera, di lain waktu mungkin perlu waktu lebih lama, bahkan 10, 15, atau 20 menit. Gunakan tangan yang ditangkupkan saat menepuk punggung bayi, karena ini lebih lembut daripada telapak tangan datar. Tepuk atau gosok punggung bayi di sisi kiri, tempat perut bayi berada.

Jika bayi tidak sendawa setelah beberapa menit, ubah posisi bayi dan coba lagi. Jika bayi rewel dan belum sendawa, coba sendawakan, lalu biarkan mereka berbaring di pangkuan Anda selama satu menit, lalu coba sendawakan lagi.

Jika bayi tidak sendawa dan tampak nyaman, itu mungkin berarti mereka tidak memiliki gas atau gas tersebut tidak mengganggu mereka. Udara akan keluar dengan sendirinya, baik sebagai sendawa nanti atau sebagai gas melalui anus. Jangan panik dan bersabarlah dalam proses ini.

Jika bayi rewel atau gelisah dan tidak sendawa, coba strategi lain seperti memijat perut bayi, menggerakkan kaki bayi saat terlentang, atau menghibur bayi. Jika setelah 20 menit bayi Anda masih belum sendawa, coba letakkan di bouncer yang sedikit miring, biarkan mereka beristirahat dengan tenang (terkadang mereka akan sendawa secara alami setelah bangun), periksa popok mereka, atau pantau suhu mereka.

Kapan Berhenti Menyendawakan Bayi dan Tips Tambahan

Sebagian besar bayi akan berhenti membutuhkan bantuan untuk sendawa sekitar usia 4-6 bulan. Ini lebih berkaitan dengan perkembangan fisik bayi daripada usianya. Sahabat Fimela dapat berhenti membuang gas pada bayi ketika Anda melihat sebagian besar atau semua tanda berikut: bayi Anda tidak sendawa meskipun sudah dicoba, bayi Anda merasa nyaman setelah dan di antara waktu menyusui meskipun tidak disendawakan, atau bayi Anda dapat mengeluarkan gas sendiri melalui gerakan (duduk, berguling, dll.).

Normal bagi bayi untuk gumoh sedikit susu saat sendawa; gumoh biasanya lebih tidak menyenangkan bagi orang tua daripada bagi bayi. Jika bayi memiliki riwayat gumoh atau refluks, jaga agar mereka tetap tegak selama 15 hingga 30 menit setelah menyusui.

Jika bayi sering cegukan setelah menyusui, coba tawarkan susu formula atau ASI dalam jumlah yang lebih sedikit pada satu waktu, dan tawarkan sesi menyusui tambahan. Bayi dengan kolik mungkin memiliki gas karena menelan terlalu banyak udara saat menangis; konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan obat tetes anti-gas pada bayi Anda.

Jika menyusui dengan botol, dan susu mengalir terlalu cepat, bayi mungkin menelan lebih banyak udara. Coba gunakan dot dengan aliran yang lebih lambat atau kencangkan tutup botol. Menjaga bayi tetap tegak setelah menyusui selama 10 hingga 15 menit dapat membantu mencegah susu kembali naik.

Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika bayi Anda muntah dalam jumlah besar atau muntah dengan paksa (muntah proyektil), terutama setelah setiap menyusui. Juga, jika bayi tampak tidak sehat atau demam, menolak menyusui, tidak tenang atau terus menangis dalam waktu lama, atau Anda khawatir tentang gejala refluks bayi Anda.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading