Sukses

Food

Serba Serbi Udang Windu, Komoditi Unggulan Asli Indonesia yang Terancam Punah

Fimela.com, Jakarta Bagi pecinta seafood, udang adalah sajian yang tidak bisa dilewatkan. Hewan laut yang satu ini digemari banyak orang karena rasa dagingnya yang terkenal empuk, lezat, dan gurih.

Berbicara soal udang, tahukah kamu jenis udang asli Indonesia yang sudah mendunia? Ya, udang windu merupakan komoditi ekspor perikanan nomor satu di Indonesia. Selain udang windu, ada pula udang vaname yang juga tidak kalah unggulnya di pasaran internasional. 

Siapa sangka, udang windu ternyata juga dijual di pasaran dengan harga yang lebih tinggi dari harga udang pasaran pada umumnya. Tidak heran jika udang windu masuk dalam jajaran udang spesial yang banyak diburu hingga jumlahnya kini terancam punah. 

Masih ada banyak ulasan menarik lainnya mengenai udang windu. Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas serba-serbi udang windu beserta resep olahan masakannya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah  ini. 

Seputar Udang Windu

Udang Windu (penaeus monodon) atau yang biasa dikenal dengan sebutan black tiger shrimp merupakan udang laut asli Indonesia. Udang windu memiliki kulit tubuh yang keras, berwarna hijau kebiruan, dan berloreng-loreng besar.

Untuk habitatnya, udang Windu biasa hidup di perairan dangkal tepi pantai, namun saat mencapai usia dewasa, udang windu akan mencari tempat yang dalam di tengah laut. Ukuran tubuh udang relatif kecil atau tidak terlalu besar, yakni dapat tumbuh mencapai 35 cm dengan berat sekitar 260 gram.

Udang windu memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan manusia. Satu ekor udang windu mengandung kadar protein yang tinggi, vitamin, dan mineral lainnya. Selain itu udang juga memiliki asam amino yang lengkap, baik essensial ataupun non-essensial.

Selain dari manfaatnya, udang windu juga menjadi jenis udang favorit karena banyak memiliki kelebihan. Adapun beberapa kelebihan udang windu diantaranya, memiliki ukuran panen yang lebih besar, rasa dagingnya yang manis serta gurih, serta peluang penjualannya yang besar dan laku di pasaran. 

Meskipun udang windu menjadi komoditas unggulan, namun jenis udang ini terancam punah. Pasalnya, udang windu rentan terkena wabah penyakit bercak putih (white spot) yang membuat banyak petambak udang jenis ini gulung tikar. 

Budidaya Udang Windu

Menjalankan budidaya udang windu merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Bagaimana tidak, permintaan pasar terhadap kebutuhan udang windu cukup besar. Lalu, bagaimana cara membudidayakan udang windu?

Beberapa sumber menyebutkan bahwa proses budidaya udang windu sebenarnya tidak sulit. Hanya saja potensi untuk mengalami gagal panennya cukup besar. Berikut beberapa langkah atau tahapan budidaya udang windu yang perlu kamu ketahui: 

1. Persiapan memilih tambak yang strategis

Pembudidayaan udang windu pastinya membutuhkan tambak atau tempat khusus. Saat kamu tengah menyiapkan atau memilih tambak, kamu perlu tahu bahwa udang windu berkembang biak dengan baik dalam kondisi air payau, maka lokasi yang paling cocok untuk membudidayakan udang windu adalah di dekat pantai. Dengan begitu, suplai air yang masuk dan keluar dari tambak dapat terjadi secara teratur seperti di alam.

2. Perawatan tambak secara berkala

Sama seperti pembudidayaan hewan laut pada umumnya, perawatan tambak secara rutin juga menjadi hal yang penting. Hal ini karena adanya lumpur yang menumpuk mengandung kotoran yang bersifat racun dalam membahayakan pertumbuhan udang.

Maka dari itu, disarankan agar kamu selalu memperhatikan pengolahan dan perawatan tambak, terutama pengangkatan lumpur. Keluarkan lumpur yang membahayakan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air. Selanjutnya, harus dilakukan pembalikan tanah di dasar tambak dengan cara dicangkul atau dibajak agar terbebas dari gas yang bersifat racun berupa H2S dan amoniak pada tanah. 

3. Memperhatikan pengisian air

Sebelum air dimasukkan di tambak, biarkan lahan selama 3 hari. Lalu, lakukan pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. 

Dalam tahapan ini, bisa dilakukan perlakuan saponin untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Jika ingin menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, lakukan pengisian air kapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.

4. Pemilihan dan penebaran benur yang berkualitas

Sekarang sampailah kamu di tahap pemilihan benur. Saat memilih benur, pastikan kamu hanya memilih benur dengan tingkat daya tahan yang tinggi dan tahan terhadap adaptasi perubahan lingkungan. Adapun ciri-ciri benur yang berkualitas baik diantaranya, berwarna tegas atau tidak pucat, aktif bergerak, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap. 

Setelah melakukan pemilihan benur dan menyiapkan air dalam tambak, penebaran benur pun bisa mulai dilakukan. Namun sebelum menebarkan benur, pastikan bahwa plankton sudah tumbuh, ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm.  

Saat kamu menabur benur, lakukan dengan hati-hati. Penaburan benur bisa dimulai dengan perendaman plastik wadah benur selama 15-30 menit. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.

Setelahnya, disarankan agar kamu melakukan adaptasi udara dengan membuka dan melipat bagian ujung plastik dan biarkan plastik tersebut terbuka dan terapung selama 15-30 menit agar terjadi pertukaran udara. Percikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.

5. Pemeliharaan dan pemberian pakan

Lakukan pemeliharaan tambak udang windu dengan memperhatikan kualitas air agar selalu stabil. Jangan lupa untuk melakukan penambahan atau penggantian air dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. 

Setelah udang windu berumur 39 hari, lihat perkembangan udang melalui pertambahan berat udang. Udang normal biasanya memiliki berat mencapai 250-300 jumlah udang/kg. Setelah itu, lakukan sampling tiap tujuh hari sekali. Setelah mencapai 60 hari, perhatikan kondisi air dengan melakukan manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. 

Resep Udang Windu Saus Tomat Pedas

Udang windu dapat kamu olah menjadi sajian lezat yang menggugah selera. Salah satu hidangan yang bisa kamu buat adalah udang windu saus tomat pedas. Bagaimana resepnya? Yuk, cek di bawah ini: 

Bahan-bahan:

  • 10 ekor udang windu
  • 8 cabai rawit
  • 4 tomat
  • 1 sdt saus tiram
  • 2 siung bawang putih
  • 2 butir bawang merah
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt gula
  • lada putih dan penyedap rasa secukupnya

Cara membuat udang windu saus tomat pedas: 

  1. Bersihkan udang.
  2. Blender tomat dan sedikit air.
  3. Tumis bawang putih dan merah, dan potongan cabai rawit.
  4. Tambahkan garam, gula, lada, saus tiram, dan penyedap rasa.
  5. Masukkan tomat yang sudah diblender dan masak sampai bumbu meletup-letup.
  6. Masukkan udang yang telah dibersihkan dan masak sampai berubah warna.
  7. Angkat dan udang siap disajikan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading