Sukses

Food

Survei State of Snacking 2024 Ungkap Kebiasaan Ngemil Meningkat, Kini Informasi Nilai Gizi Diterapkan pada Kemasan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, siapa di antara kalian yang suka banget nih sama ngemil sampai punya stok camilan tak terbatas di lemari atau kulkas? Kebiasaan ini memang jadi semakin umum di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan dinamis. Banyak orang mencari solusi praktis dalam mengatasi rasa lapar atau sekadar menemani aktivitas sehari-hari yang super padat dan penat, sehingga camilan menjadi pilihan utama.

Tak hanya sebagai pengganjal perut dikala lapar saja, ngemil juga sering menjadi momen relaksasi dan hiburan yang mudah diakses kapan saja disaat kita membutuhkan. Bahkan, tak jarang masyarakat cenderung menumpuk camilan dalam jumlah besar agar selalu siap sedia kapan pun dibutuhkan. Baik dalam keadaan sedih maupun senang, saat sendirian atau bersama pasangan dan teman-teman. 

Fenomena ini membuat aktivitas ngemil terus meningkat di masyarakat global, termasuk Indonesia. Menyadari hal tersebut, Mondelez Indonesia kembali memperkuat komitmennya untuk memahami kebiasaan ngemil masyarakat lewat survei tahunan “State of Snacking 2024”.

Selain memetakan tren dan pola ngemil yang semakin berkembang, Mondelez juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam ngemil agar camilan tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi tubuh dan pikiran melalui kampanye #NgemilBijak.

Marfusita Hamburgiwati selaku Head of Corporate & Government Affairs Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa survei State of Snacking bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan bagi masyarakat baik fungsional maupun emosional, pada konsumen di Indonesia dan 12 negara lainnya.

“Survei The State of Snacking ini menyoroti betapa pentingnya camilan bagi masyarakat dan sekaligus menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memahami apa yang diinginkan konsumen global, termasuk di Indonesia,” ungkap Fusi.

Temuan State of Snacking 2024 yang kini telah memasuki perjalanannya selama lebih dari setengah dekade mengungkapkan bahwa kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia setiap tahunnya terus meningkat melebihi konsumsi makanan utama, tercatat konsumsi rata-rata camilan di masyarakat mencapai 3 kali per hari, sementara makanan utama hanya 2 kali per hari saja.

Bahkan, 73% responden juga menyatakan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa camilan. Selain itu, hasil survey juga menemukan kebiasaan masyarakat yang menjadikan camilan sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain dan bisa membangkitkan nostalgia, yakni 84% responden merasa setuju bahwa berbagi camilan dengan seseorang yang disayangi, dicintai, sangat sepadan dengan kalori ekstra yang dikonsumsi dan 93% responden menyatakan salah satu kenangan masa kecil yang paling indah adalah berbagi camilan dengan orangtua.

 

Makna Emosional dan Psikologis saat Ngemil

Di tengah gaya hidup modern yang semakin cepat dengan dukungan teknologi yang terus berkembang lebih mutakhir lagi, kebiasaan ngemil tak hanya menjadi kebutuhan fisik semata, tapi juga memiliki makna emosional yang mendalam bagi banyak orang. Camilan sering menjadi momen kecil yang dapat memberikan kenyamanan dan jeda di tengah kesibukan sehari-hari. Oleh karena itu, negmil bisa jadi dopamin untuk kita senantiasa terus termotivasi dan mendapatkan kembali suasana hati yang stabil. 

Sejalan dengan temuan dari survey tersebut juga, Saskhya Aulia Prima M.Psi selaku Psikolog & Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi menjelaskan peran dan makna camilan dari sisi kebutuhan emosional.

“Aktivitas ngemil bisa memberikan jeda di tengah aktivitas sehari-hari. Sembari menikmati camilan kita bisa menjadikannya sebagai momen relaksasi dan bersantai sejenak. Lebih lanjut, aktivitas ngemil yang dilakukan dengan bijak dan penuh kesadaran juga bisa menjadi bentuk penghargaan bagi diri sendiri,” ungkap Sashkya.

Meningkatnya kebiasaan ngemil di tengah masyarakat ini tentunya harus diimbangi dengan edukasi yang tepat pula dalam mengatur pola konsumsi camilan agar terus terjaga kesehatannya dan terhindar dari berbagai penyakit serius yang timbul akibat dari banyaknya konsumsi camilan yang mengandung gula, garam, MSG berlebih atau lain sebagainya.

“Kesadaran tersebut, mendorong kami untuk kembali mengajak masyarakat lebih bijak dalam ngemil agar tetap bisa mendapatkan manfaat positif camilan bagi tubuh maupun pikiran, melalui kampanye #NgemilBijak yang telah kami gaungkan sejak 2020,” tambah Fusi.

Kampanye #NgemilBijak adalah pendekatan yang mengajak setiap orang untuk menentukan pilihan camilan yang tepat pada waktu yang tepat pula, serta bagaimana caranya menikmati camilan dengan penuh perhatian di setiap gigitannya. Sejak tahun 2020 Mondelez sangat konsisten mengedukasi dan mendorong agar masyarakat tidak terjebak pada kebiasaan ngemil berlebihan melalui kampanye #NgemilBijak. 

Manfaat Ngemil yang Bijak dan Saran dari Ahli Gizi

Nah, Sahabat Fimela pasti sudah tidak asing nih dengan pandangan buruk ngemil bagi kesehatan. Tapi Tahukah kamu, bahwa ternyata ngemil tidak selamanya buruk lho! Selama dilakukan dengan bijak dan terencana, aktivitas ngemil justru bisa sangat bermenfaat positif bagi tubuh.

Di tengah gaya hidup yang serba cepat, ngemil seringkali dapat menjadi solusi praktis dan efektif untuk mengatasi rasa lapar di antara waktu makan utama. Namun, penting juga bagi kamu untuk memilih camilan yang tepat dan mengonsumsinya dengan porsi yang seimbang agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Oleh karena itu, kampanye #NgemilBijak ini bisa jadi salah satu acuanmu dalam mengonsumsi camilan yang aman, enak, dan menyenangkan. 

 Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D selaku Ahli Gizi & Founder Komunitas Gizi Nusantara pun menjelaskan bahwa aktivitas ngemil yang dilakukan dengan bijak juga memberikan pengalaman dan dampak yang positif bagi tubuh.

“Ngemil sebenarnya diperlukan sebagai salah satu sumber energi tambahan di sela waktu makan utama. Selain itu, ngemil juga bisa membantu tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama jika pilihan dan caranya tepat. Jadi, ngemil bukan sesuatu yang harus dihindari, selama dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai anjuran,”jelas Esti.

Senada dengan Esti, Sashkya pun turut mengingatkan bahwa tentunya kampanye #NgemilBijak ini bisa menjadi pengingat bagi kita agar bisa memahami bahwa ngemil memiliki sisi positif jika dilakukan dengan bijak.

“Sejalan dengan pendekatan psikologi positif, kampanye #NgemilBijak akan mengajak kita menikmati camilan dengan sadar dan seimbang, tanpa rasa bersalah tapi tetap penuh kendali,” kata Sashkya.

#NgemilBijak: Kampanye Mondelez dengan Panduan Praktis di Setiap Kemasan

Lebih lanjut mengenai panduan pola konsumsi camilan dengan benar, Mondelez Indonesia juga telah menyematkan panduan #NgemilBijak pada semua kemasan produknya, guna memudahkan setiap orang dalam menerapkan kebiasaan ngemil yang lebih bijak.

Panduan #NgemilBijak pada kemasan produk Mondelez Indonesia hadir dalam dua bagian ilustrasi yang mudah dipahami, yaitu tabel Guideline Daily Amount (GDA) yang berisi informasi nilai gizi, kalori, dan gambar/ilustrasi untuk konsumsi sesuai takaran saji. Esti juga menambahkan bahwa kebutuhan ngemil harian tetap perlu diseimbangkan dengan pilihan dan cara yang tepat, salah satunya dengan memperhatikan informasi nilai gizi dan takaran saji pada kemasan. “Informasi nilai gizi dan takaran saji dapat menjadi alat bantu bagi konsumen dalam membuat keputusan ngemil yang lebih sadar dan sesuai dengan kebutuhan pribadi,” tambah Esti.

Mondelez International juga mendorong kebiasaan masyarakat untuk lebih bijak dalam ngemil dengan menambahkan panduan serta inspirasi mindfully snacking atau #NgemilBijak melalui website snackmindfu.

“Dengan diluncurkannya hasil survei “State of Snacking 2024” ini, semoga konsumen dapat memahami peran dan kebiasaan baru camilan dengan lebih baik. Kami juga berharap dengan perubahan gaya hidup dan pola konsumsi camilan yang meningkat, konsumen bisa mengimbanginya dengan menerapkan #NgemilBijak agar dapat meraih manfaat baik camilan bagi tubuh dan pikiran,” tutup Fusi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading