Sukses

Food

5 Tips Memasak Cumi Hitam agar Tidak Amis

Fimela.com, Jakarta Banyak orang gagal menikmati kelezatan cumi hitam karena satu hal: bau amisnya yang menyengat. Padahal, bahan laut ini menyimpan potensi rasa yang gurih dan unik, jika tahu cara mengolahnya. Kesalahan kecil seperti teknik pembersihan yang keliru atau bumbu yang kurang tepat bisa merusak keseluruhan rasa.

Sebagian orang menghindari memasak cumi hitam bukan karena sulit, tetapi karena merasa tidak yakin bisa mengolahnya tanpa menciptakan aroma tak sedap di dapur. Padahal, ada cara praktis dan efisien untuk menyiapkan cumi hitam yang tidak hanya lezat, tetapi juga bebas dari bau menyengat. Sahabat Fimela, berikut ini sejumlah tips dan cara yang bisa diikuti untuk memasak cumi hitam yang enak dan tidak amis. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini.

1. Fokus Pertama: Cara Membersihkan yang Efektif Bukan Berlebihan

Banyak yang terlalu fokus pada mencuci berkali-kali tanpa tahu bagian mana yang justru perlu dibuang. Pembersihan cumi tidak butuh waktu lama asal dilakukan dengan cara yang tepat.

Sahabat Fimela, langkah pertama yang penting adalah membuang bagian dalam cumi secara menyeluruh, termasuk plastik transparan yang sering luput, yaitu tulang rawan di dalam tubuhnya. Kantung tinta bisa disimpan jika ingin memasak cumi hitam, tetapi pastikan tidak pecah saat proses pembersihan agar tidak mengotori bagian tubuh lainnya.

Setelah bagian dalam bersih, siram dengan air mengalir dan lumuri sedikit air jeruk nipis. Diamkan selama 10 menit, kemudian bilas kembali. Tidak perlu direndam lama-lama, karena itu justru bisa merusak tekstur cumi.

2. Hindari Teknik Masak Lama yang Justru Menjebak Rasa

Memasak cumi terlalu lama hanya akan membuat teksturnya keras dan bau amis makin terasa. Sebaliknya, memasak dengan durasi yang tepat akan menghasilkan rasa gurih alami tanpa perlu tambahan perasa berlebihan.

Waktu ideal memasak cumi adalah 3-5 menit. Setelah itu, matikan api atau angkat dari wajan meskipun masih ada kuah. Sahabat Fimela, teknik ini membantu menjaga tekstur tetap empuk dan rasa tinta tetap kuat tanpa aroma tidak sedap.

Gunakan api besar di awal, lalu kecilkan setelah tinta keluar dan bercampur bumbu. Aroma amis bisa ditekan dengan bumbu dasar yang pas dan suhu panas yang cukup tinggi di awal proses memasak.

3. Gunakan Bumbu Dasar yang Tidak Hanya Kuat tapi Seimbang

Mengandalkan cabai atau bawang berlebihan untuk menutupi bau amis sering kali justru membuat rasa bumbunya mendominasi. Kuncinya bukan pada banyaknya bahan, tapi keseimbangannya.

Kombinasi yang tepat adalah bawang putih, bawang merah, lengkuas, daun jeruk, dan sedikit jahe. Sahabat Fimela, ini bukan hanya soal aroma, tetapi soal reaksi alami bumbu terhadap protein laut. Lengkuas dan daun jeruk memiliki sifat antibakteri ringan yang membantu mengurangi bau amis secara alami.

Tumis bumbu hingga benar-benar matang dan harum sebelum cumi masuk ke wajan. Ini langkah krusial yang sering dilewatkan karena dianggap sepele. Padahal, bumbu setengah matang adalah salah satu penyebab utama bau amis tidak hilang sepenuhnya.

4. Tinta Cumi: Jangan Asal Campur Tanpa Kontrol

Tinta cumi adalah ciri khas utama dari masakan ini, tetapi salah penanganan bisa membuatnya pahit dan berbau menyengat. Tinta harus diolah dengan cara yang benar agar menghasilkan rasa gurih alami, bukan rasa tanah yang tajam.

Sahabat Fimela, tinta cumi sebaiknya dikeluarkan secara hati-hati, ditampung dalam wadah terpisah, dan dicampur belakangan saat bumbu sudah matang dan cumi sudah setengah empuk. Memasukkan tinta di awal bisa membuat warnanya terlalu dominan dan memicu rasa getir.

Gunakan sedikit air panas untuk melarutkan tinta sebelum dimasukkan ke dalam masakan. Ini membantu menyebarkan warna dan rasa secara merata tanpa mengubah karakter rasa asli bumbu.

5. Pendinginan Setelah Masak Justru Mengurangi Bau Amis

Banyak yang tidak menyadari bahwa mendinginkan cumi sejenak setelah matang bisa membantu mengikat aroma dan rasa. Proses ini bukan hanya untuk menunggu masakan dingin, tapi untuk menstabilkan rasa.

Setelah dimasak, diamkan cumi hitam selama 10-15 menit sebelum disajikan. Sahabat Fimela, langkah ini memungkinkan bumbu meresap lebih dalam dan tinta bercampur sempurna dengan seluruh bagian cumi.

Jika dimasukkan ke dalam kulkas setelah benar-benar dingin, aroma amis akan jauh lebih berkurang saat dipanaskan kembali. Ini cocok untuk Sahabat Fimela yang ingin menyajikan cumi sebagai bekal atau menu makan malam.

Cumi hitam bukanlah bahan yang sulit diolah asalkan tahu tips dan triknya. Dengan lima langkah di atas, Sahabat Fimela tidak perlu ragu lagi mengolah bahan laut ini tanpa khawatir soal bau.

Kesalahan umum bukan terletak pada bahan, melainkan pada proses. Mulai dari membersihkan, menyiapkan bumbu, hingga memanaskan ulang, semuanya bisa dilakukan dengan cara yang efektif jika tahu tujuannya.

Selama Sahabat Fimela menghindari kebiasaan lama yang salah, rasa cumi hitam yang dihasilkan akan jauh lebih nikmat dan tidak akan mengecewakan siapa pun yang menyantapnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading