Sukses

Health

Perbandingan Kasus Impor dan Transmisi Lokal Omicron di DKI Jakarta Tidak Lagi Jauh

Fimela.com, Jakarta Kasus varian Covid-19 Omicron di DKI Jakarta masih belum membaik. Justru terdapat penambahan kasus per Jumat (28/1/2022) hingga menyentuh angka 2.525 orang. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, lebih dari setengah jumlah tersebut disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri.

Riza menjelaskan, 1.373 kasus adalah kasus impor atau 54,4 persen. Sementara jumlah sisanya yaitu 1.152 merupakan kasus transmisi lokal atau 45,6 persen.

Dengan meningkatnya jumlah kasus varian Omicron di DKI Jakarta, Riza mengingatkan masyarakat untuk terus taat dan menerapkan protokol kesehatan. Kini jumlah perbedaan kasus impor dan transmisi lokal tidak berbeda jauh, sehingga penularan bukan hanya disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri.

"Jadi harus lebih hati-hati tempat terbaik tetap di rumah laksanakan protokol kesehatan," lanjutnya seperti yang dikutip dari Liputan6.com (31/1/2022).

 

Ketirisian Ranjang RS Bertambah

Bertambahnya angka kasus positif ini juga disertai dengan bertambahnya jumlah bed occupancy rate (BOR) atau tempat tidur yang terisi di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta.

BOR saat ini berjumlah 54 persen. Angka tersebut naik dari 45 menjadi 54 persen. Riza berkata, fakta tersebut harus menjadi perhatian.

Berdasarkan data, dari 4.422 unit tempat tidur, sebanyak 2.260 unit tempat tidur yang telah terisi. Kemudian sudah terisi 112 tempat tidur di ICU dari total 629 unit yang disediakan.

Riza mengingatkan untuk tidak menganggap varian Omicron ini enteng. Meski secara umum tidak memiliki gejala, tapi terdapat kenaikan 18 persen.

Isolasi di Rumah untuk Pasien Tanpa Gejala

Adapun imbauan dari Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti untuk para pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala ataupun bergejala ringan, bahwa mereka dapat melaksanakan isolasi mandiri cukup di rumah masing-masing.

Imbauan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah ini guna mengantisipasi terjadinya peningkatan BOR di rumah sakit rujukan Covid-19.

Dikutip dari Liputan6.com (31/1/2022), Widyastuti berkata, "Jadi sesuai dengan regulasi dari Kemenkes bahwa yang asimtomatik (tanpa gejala) dan gejala ringan. Nah, ini ternyata masih ada yang ke rumah sakit."

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.

 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading