Sukses

Health

5 Mitos Seputar Pertolongan Pertama yang Harus Dipatahkan

Fimela.com, Jakarta Pertolongan pertama adalah salah satu tindakan yang sebaiknya diketahui dan dikuasai oleh orang umum. Kecelakaan atau insiden kecil maupun besar dapat menimpa kita ataupun orang lain. Tak hanya itu kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Oleh sebab itu, alangkan baiknya jika kita mengetahui dan menguasai berbagai teknik pertolongan pertama.

Hal ini sebagai usaha preventif untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain. Jika kita masih belum bisa menguasai teknik pertolongan pertama, maka tidak ada salahnya untuk mengetahui berbagai kebenaran dibalik mitos seputar pertolongan pertama. Berikut adalah beberapa mitos seputar pertolongan pertama yang harus dipatahkan.

1. Pukul punggung seseorang saat mereka tersedak

Pertolongan pertama ini sebenarnya dapat dilakukan pada bayi atau balita yang tersedak. Tetapi, teknik pertolongan ini tidak akan berpengaruh apa-apa jika dilakukan pada orang dewasa. Hal yang perlu dilakukan pada orang tersedak adalah jangan berikan mereka minum hingga mereka berhenti batuk karena pada saat seseorang tersedak, jalur udara mereka sedang terbuka. Jadi, memberikan minum tidak akan membantu apa-apa, bahkan dapat memperburuk kondisi tersedak.

Jika batuk tidak kunjung berhenti, maka hal yang harus dilakukan adalah memeluk mereka dari belakang. Miringkan kepala hingga kepala berada pada posisi di belakang bahu orang yang tersedak. Kepal salah satu telapak tangan dan letakkan di bagian perut kemudian berikan tekanan pada area tersebut dengan mengencangkan pelukan hingga makanan atau benda yang membuat seseorang tersedak keluar. Teknik ini disebut Manuver Heimlich.

2. Mengeluarkan bisa hewan dengan cara menghisapnya

Tidak ada yang salah dari berusaha mengeluarkan bisa hewan yang ada pada tubuh seseorang, tapi jangan lakukan hal tersebut dengan menghisapnya. Menghisap bisa hewan dari tubuh seseorang sebagai usaha mengeluarkan bisa tersebut adalah sesuatu yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa orang yang berusaha menyelamatkannya. Selain itu, bisa yang masuk ke dalam tubuh biasanya sudah tercampur dengan darah, sehingga berusaha mengeluarkan bisa hewan sebenarnya tindakan pertolongan pertama yang gegabah karena jumlah bisa yang keluar hanya sedikit. Bahkan kemungkinan besar, menghisap bisa hewan dapat menjadi penyebab infeksi pada luka gigitan karena kebersihan mulut yang tidak terjamin. Hal yang dapat dilakukan saat seseorang digigit oleh hewan berbisa adalah segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan perawatan.

3. Saat seseorang tertusuk, segera keluarkan benda yang menusuknya

Saat seseorang mengalami luka tusuk, jangan berusaha mengeluarkan benda yang menusuknya karena dapat membahayakan korban. Jika tidak berhati-hati, luka tusuk akan semakin lebar karena benda tersebut dikeluarkan dalam kondisi panik dan terburu-buru. Selain itu, mengeluarkan benda yang menusuk dapat membuat korban mengalami pendarahan karena luka berada dalam kondisi terbuka. Biarkan benda tersebut berada pada tempatnya, bahkan usahakan agar benda tersebut tetap pada tempatnya dan tidak bergerak agar luka tidak semakin lebar dan dalam.

4. Menggunakan pasta gigi untuk mengobati luka bakar

Meletakkan pasta gigi di luka bakar hanya membuat kondisi luka bakar semakin buruk. Jangan lakukan hal ini di berbagai jenis dan tipe luka bakar, termasuk luka bakar ringan. Pasta gigi yang diletakkan diatas luka bakar hanya akan membuat suhu panas di luka bakar terperangkap dan membuat kondisi luka semakin buruk. Hal yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami luka bakar adalah dengan membersihkan luka tersebut menggunakan air mengalir. Jangan gunakan air bersuhu hangat maupun dingin. Air mengalir dengan suhu ruangan sudah lebih dari cukup untuk membersihkan luka hingga akhirnya mendapatkan perawatan selanjutnya.

5. Bersihkan luka menggunakan kapas dan alkohol

Alkohol memang dapat membersihkan luka, tetapi sebaiknya hindari membersihkan luka dengan menggunakan kapas dan alkohol. Membersihkan luka dengan menggunakan kapas yang sudah diberi alkohol hanya akan menambah rasa sakit seseorang. Daripada membersihkan luka dengan menggunakan kapas dan alkohol, lebih baik gunakan air mengalir atau sabun anti bakteri. Selain itu, ada baiknya untuk tetap menjaga kelembapan kulit di area sekitar luka, sedangkan alkohol dapat membuat kulit lebih kering karena mudah menguap.

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading