Sukses

Health

Pemerintah Indonesia Sudah Memiliki 3 Kandidat Vaksin Cacar Monyet

Fimela.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sudah memiliki 3 kandidat vaksin cacar monyet (monkeypox) yang berasal dari platform live attenuated berupa virus hidup yang dilemahkan, tiga kandidat vaksin ini bisa digunakan di Indonesia. Hal ini diutarakan langsung oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basir saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.

Dilansir dari liputan6.com, Kamis (1/9/2022), Bio Farma mengungkapkan sudah siap jika diberikan penugasan dari Pemerintah untuk memproduksi vaksin cacar monyet. Dengan tetap berkomunikasi kepada beberapa manufacturing vaksinnya. Dijelaskan juga Bio Farma akan berkomunikasi dengan Yayasan nonprofit milik Bill Gates yang berinvestasi dalam pengembangan vaksin yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Honesti memaparkan bahwa tiga kandidat vaksin cacar monyet yang bisa digunakan di Indonesia, diantaranya adalah Imvamune atau JYNNEOS dari Bavarian Nordick Denmark. Vaksin ini berasal dari platform live attenuated dari virus yang dilemahkan. Vaksin JYNNEOS sudah dipesan dan akan didatangkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebanyak 2000 dosis.

Kemudian ada LC16M8 dari SVRG Kaketsuken Japan dan ACAM2000 dari Sanofi Pasteur. Keduanya dengan platform yang sama yaitu live attenuated. Masing-masing memiliki indikasi usia yang berbeda, seperti Bavarian untuk usia di atas 18 tahun dan Sanofi Pasteur untuk usia di atas 1 tahun.

Rincian Ketiga Kandidat Vaksin Cacar Monyet

Sebagaimana informasi yang digabungkan oleh Bio Farma, rincian tiga kandidat vaksin cacar monyet, antara lain:

Imvamune/Imvanex atau JYNNEOS Vaccine dari Bavarian Nordick Denmark

Platform: Live attenuated

Indikasi: Smallpox, Monkeypox, Orthopoxvirus

Indikasi usia: 18 tahun ke atas

Teknologi: Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN)

Informasi lainnya: World supply terbatas, pemberian 2 dosis disimplifikasi menjadi 1 dosis, telah digunakan di Amerika Serikat dan Kanada, pemberian diutamakan untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP).

ACAM2000 dari Sanofi Pasteur

Platform: Live attenuated

Indikasi: Smallpox (terbuat dari virus vaccinia yang berhubungan dengan cacar dengan efek yang lebih ringan)

Indikasi usia: 1 tahun ke atas

Teknologi: (belum ada informasi lebih lanjut)

Informasi lainnya: Single dose, FDA licensed, tidak dapat diberikan pada orang dengan penyakit jantung dan imunosupresif, pemberian Post Exposure Prophylaxis (PEP)

LC16M8 SVRG dari Kaketsuken Japan

Platform: Live attenuated

Indikasi: Smallpox (terbuat dari virus vaccinia yang berhubungan dengan cacar dengan efek yang lebih ringan)

Indikasi usia: (belum ada informasi lebih lanjut)

Teknologi: (belum ada informasi lebih lanjut)

Informasi lainnya: Kaketsuken memproduksi hanya untuk national stockpile, kapasitas produksi bulk untuk 30 juta dosis dan akan segera upscale hingga 80 juta dosis, vaksin beku kering dan stabil hingga 30 hari setelah dilarutkan, pemberian Post Exposure Prophylaxis (PEP).

Imvamune Sebagai Vaksin Cacar Monyet

Imvamune adalah vaksin hidup yang dilemahkan. Diproduksi dari Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN) dan dikembangkan untuk memberikan alternatif bagi vaksinasi individu immunocompromised dan mereka dengan dermatitis atopik, yang tidak dapat dengan aman menerima vaksin cacar generasi sebelumnya.

Sebagai salah satu negara pengguna Imvamune. Kanada telah menyetujui jenis vaksin ini untuk perlindungan terhadap cacar (smallpox), cacar monyet, dan penyakit terkait orthopoxvirus lainnya. Vaksin ini merupakan vaksin smallpox generasi ke-3. Sebelumnya Health Canada menyetujui penggunaan vaksin Imvamune untuk imunisasi aktif terhadap cacar dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat pada tahun 2013.

Namun pada tahun 2020, Health Canada memperluas persetujuan Imvamune untuk memasukkan indikasi tambahan, yakni khusus monkeypox dan infeksi orthopoxvirus yang menyasar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan risiko tinggi paparan. Menurut informasi dari Health Canada, penggunaan Imvamune belum dipelajari pada individu kurang dari 18 tahun atau pada mereka yang sedang hamil atau menyusui.

Berdasarkan pada bukti penelitian pada hewan dan pengalaman sejarah dengan vaksin cacar pada manusia yang menyarankan bahwa vaksinasi setelah terpapar infeksi monkeypox dapat mencegah infeksi atau mengurangi keparahan penyakit pada mereka yang terinfeksi. Oleh karena itu, Imvamune dapat digunakan sebagai Post Exposure Prophylaxis (PEP) pada individu dengan paparan monkeypox berisiko tinggi.

 

85 Persen Efektif Mencegah Cacar Monyet

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menginformasikan vaksin JYNNEOS yang bisa dikenal sebagai Imvamune atau Imvanex. Dapat diberikan sebanyak dua kali suntikan. CDC merekomendasikan agar vaksin JYNNEOS diberikan dalam waktu 4 hari sejak tanggal paparan untuk mencegah timbulnya penyakit. Jika diberikan antara 4 - 14 hari setelah tanggal paparan, vaksinasi dapat mengurangi gejala penyakit, tetapi mungkin tidak mencegah penyakit.

Data masa lalu dari Afrika menunjukkan vaksin cacar setidaknya 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet. Hal ini karenakan virus monkeypox berkaitan erat dengan virus penyebab penyakit cacar, maka vaksin cacar (smallpox) dapat melindungi orang dari penyakit cacar monyet. Efektivitas JYNNEOS terhadap monkeypox disimpulkan dari studi klinis tentang imunogenisitas JYNNEOS dan data kemanjuran dari penelitian pada hewan.

Semakin cepat orang yang positif terpapar cacar monyet mendapatkan vaksin monkeypox, maka akan semakin baik dalam penanganannya. Sebab para ahli percaya bahwa vaksinasi setelah paparan cacar monyet dapat membantu mencegah penyakit atau membuatnya kurang parah. Selain itu, vaksin cacar dan cacar monyet efektif melindungi orang dari cacar monyet bila diberikan sebelum terpapar cacar monyet.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#Women For Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading