Sukses

Health

Ikan Patin Menu Makanan Tinggi Protein Cegah Anak Stunting

Fimela.com, Jakarta Peringati Hari Keluarga Nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan memberikan inspirasi menu makanan bergizi seimbang yang menerapkan konsep Bijak Garam. 

Pada sesi cooking demo, Chef Citra didampingi oleh istri Gubernur Jawa Tengah, Ibu Siti Atiqoh, Ketua TP PKK Jawa Tengah, istri Gubernur Sumatra Selatan, Febrita Lustia, Ketua TP PKK Suamtera Selatan dan juga istri Kepala BKKBN, Ibu Reni Hasto, Penasehat DWP BKKBN Pusat memilih bahan dasar ikan patin. 

Ikan Patin merupakan ikan yang biasa hidup disungai dan banyak ditemukan di sungai besar di daerah sumatera selatan seperti Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri.

Menurut Chef Citra, menu ikan patin Kuah Kuning ini juga bisa menjadi rekomendasi menu makanan dengan sumber protein hewani yang cukup tinggi, sehingga bisa dijadikan alternatif menu keluarga untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

 “Dalam menu kali ini cukup banyak kandungan protein hewaninya karena saya menggunakan ikan (patin) yang dalam keseharian kita mudah untuk didapatkan, dan juga harganya terjangkau. Jadi sebenarnya untuk mendapatkan asupan gizi seimbang yang baik, tidak melulu harus menggunakan bahan pangan yang mahal. Dalam menu kali ini juga saya menerapkan konsep Bijak Garam untuk mencegah resiko hipertensi. Cukup dengan mengurangi penggunaan garam yang semula 2 sdt (sendok teh), menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG (untuk 1 liter air/kuah dalam menu masakan),” ucap Chef Citra.

Ikan patin juga sangat baik dikonsumsi untuk ibu hamil karena mengandung banyak nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan selama masa kehamilan. 

Lebih dari itu, ikan patin mengandung banyak nutrisi baik. Mulai dari karbohidrat, energi, protein, lemak, fosfor, kalium, kalsium, hingga vitamin B. Bukan hanya untuk orang dewasa, ikan patin juga memiliki beragam manfaat untuk bayi. Manfaat ikan patin untuk bayi dikatakan dapat menjadi sumber protein, membantu menambah masa otot, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, dan sumber nutrisi baik untuk kecerdasan otak.

Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju

Menurut Prof. Rizal Damanik DVM, MRepSc, PhD, Deputy Bidang Pelatihan, Riset & Pengembangan BKKBN, Untuk memberikan dampak dan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, dalam momentum Hari Keluarga Nasional ke-30 ini BKKBN mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju”, dengan salah satu kegiatannya adalah Gerakan Kembali ke Meja Makan. 

“Kegiatan gerakan kembali ke meja makan merupakan upaya bersama untuk mengingatkan kembali kepada para keluarga Indonesia akan pentingnya meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi bersama anggota keluarga, sehingga hubungan keluarga menjadi lebih kuat. Anak punya saluran untuk mencurahkan persoalan yang terpendam, dan orangtua bisa membimbing setiap persoalan yang dirasakan oleh anak,” ujar Prof. Rizal

Damanik dalam acara Gerakan Kembali ke Meja Makan Melalui Sarapan Pagi Bergizi yang diadakan dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, di Main Dining Hall, Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (5/7/2023).  Ia mengatakan Indonesia telah mengalami penurunan tren prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting.

Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia masih berada pada angka 21,6%. 

“Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala upaya sehingga target 14% pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Prof. Rizal Damanik.

Masalah gizi seperti stunting juga merupakan salah satu concern Ajinomoto, oleh karena itu Ajinomoto ingin terus mendukung dalam memberikan solusi terhadap masalah gizi melalui produk-produk & jasa yang berkualitas. \

“Ajinomoto memiliki target di tahun 2030 bersama afiliasi kami di negara lain, untuk memperpanjang harapan hidup sehat 1 milyar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis kami hingga 50%. Untuk mencapai target tersebut, kami di Ajinomoto Indonesia memiliki kegiatan yang kami sebut sebagai Health Provider,” kata Grant Senjaya, Head of Corporate Communications Dept PT AJINOMOTO INDONESIA.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading