Sukses

Health

Penyebab Gerakan Janin Berkurang yang Harus Diketahui

Fimela.com, Jakarta Janin yang terasa bergerak-gerak di masa kehamilan adalah hal yang wajar. Bahkan gerakan dari janin itu sangat ditunggu-tunggu oleh para orang tua.

Gerakan janin dalam rahim menandakan kalau janin berada dalam kondisi yang sehat. Janin biasanya bergerak seperti menendang atau berputar-putar ketika usia kehamilan memasuki usia 16 hingga 28 minggu. 

Namun Moms mungkin akan merasakan kalau gerakan janin lama-kelamaan akan semakin berkurang. Apalagi ketika sudah memasuki trimester ketiga. Ternyata gerakan janin yang berkurang ini ada penyebabnya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan gerakan janin di dalam rahim berkurang, terutama ketika memasuki trimester ketiga.

Penyebab Gerakan Janin Berkurang

1. Janin sedang tidur

Biasanya janin tidur selama sekitar 20–40 menit dan tidak lebih dari 90 menit. Saat tidur, janin tidak akan bergerak. Namun, ketika sudah bangun, ia akan kembali aktif bergerak.

2. Ibu sedang beraktivitas

Biasanya janin menjadi lebih aktif bergerak di waktu malam ketika ibunya tidur, yaitu antara pukul 21.00–01.00. Sebaliknya, ketika ibu hamil sedang beraktivitas, pergerakan janin cenderung berkurang dan terkadang berhenti bergerak.

3. Ibu kurang makan

Janin cenderung aktif bergerak setelah ibu hamil makan. Soalnya, untuk bergerak, ia membutuhkan energi dari makanan yang dikonsumsi ibunya. Nah, janin bisa saja berhenti atau jarang bergerak lantaran ia kurang berenergi karena belum mendapatkan asupan makanan dari ibunya.

4. Posisi janin anterior

Posisi janin yang menghadap punggung ibu (posisi anterior) bisa membuat ibu hamil kurang bisa merasakan pergerakannya. Biasanya posisi ini terjadi di akhir trimester ketiga atau ketika mendekati waktu persalinan.

5. Hamil tua

Ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga, pergerakan janin umumnya akan sedikit berkurang atau terkadang berhenti bergerak sementara waktu. Hal ini disebabkan oleh rahim yang semakin sempit karena ukuran janin yang kian membesar, sehingga tidak ada cukup ruang untuk janin bergerak.

 

 

Selain berbagai penyebab di atas, berkurangnya gerakan janin di dalam rahim bisa juga disebabkan oleh berbagai hal berikut ini:

 

  • Ruang geraknya di rahim semakin sempit karena tubuhnya tumbuh semakin sempurna
  • Volume cairan ketuban yang tidak sesuai.
  • Adanya plasenta anterior (plasenta yang menempel di sisi depan rahim).
  • Sang ibu punya kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan.
  • Nuliparitas, yakni wanita yang belum pernah melahirkan sebelumnya.
  • Janin kekurangan oksigen, misalnya karena terlilit tali pusat
  • Gangguan pada plasenta, seperti abruptio plasenta atau robeknya plasenta di dalam rahim
  • Bayi meninggal dalam kandungan atau stillbirth

Cara Memancing Janin Agar Kembali Bergerak

  • Cobalah ajak berbicara atau menyetel musik untuk melihat apakah ada respons gerakan darinya.
  • Minumlah air dingin atau mengonsumsi makanan yang manis. Hal ini biasanya dapat memicu pergerakan janin.
  • Beristirahatlah Mungkin Bumil terlalu lelah dan tidak merasakan pergerakan janin.
  • Cobalah sentuh atau elus perut untuk memancingnya bergerak.
  • Baringkan diri dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi ini bisa memperlancar sirkulasi dan dapat memicu janin menjadi lebih aktif bergerak.

Namun Moms harus waspada jika mengalami berbagai gejala berikut ini:

  • Janin tidak bergerak setidaknya sebanyak 10 kali dalam waktu dua jam
  • Bengkak pada tangan, kaki, dan sekitar mata
  • Sakit kepala lebih dari 24 jam yang disertai dengan pandangan kabur
  • Kram perut secara terus menerus
  • Perdarahan dari vagina
  • Demam
  • Sulit bernapas
  • Muntah dan kejang
  • Perut terasa nyeri ketika disentuh

Jika Moms mengalami berbagai gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter kandungan agar segera tertangani dan kondisi janin serta Moms tetap terjaga dengan baik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading