Sukses

Health

Pentingnya Memilih Makanan yang Aman untuk Ibu Hamil

Fimela.com, Jakarta Selama masa kehamilan, asupan makanan memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin. Namun, tidak semua makanan aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Menurut panduan dari NHS, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat berisiko menyebabkan infeksi atau keracunan, seperti listeriosis dan toksoplasmosis. Infeksi ini bisa berdampak serius pada kehamilan, bahkan mempengaruhi perkembangan janin.

Salah satu makanan yang harus dihindari adalah produk susu yang tidak dipasteurisasi, termasuk keju lembut seperti brie dan camembert. Produk ini berisiko mengandung bakteri listeria yang dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Selain itu, daging mentah atau setengah matang, seperti steak rare atau sushi dengan ikan mentah, juga perlu dihindari. Melansir dari Pregnancy Birth Baby, bakteri dan parasit dalam makanan ini bisa meningkatkan risiko infeksi.

Ibu hamil juga sebaiknya berhati-hati terhadap makanan yang mengandung telur mentah, seperti mayones rumahan atau adonan kue yang belum matang. Risiko salmonella yang terkandung dalam telur mentah dapat menyebabkan diare parah, yang meskipun jarang berdampak pada bayi, tetap harus diwaspadai untuk menjaga kesehatan ibu hamil.

Makanan Laut yang Perlu Dihindari

Ikan dan makanan laut adalah sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kehamilan. Namun, tidak semua jenis makanan laut aman dikonsumsi. NHS memperingatkan untuk menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi, seperti ikan todak, hiu, dan king mackerel, karena dapat mempengaruhi sistem saraf janin. Konsumsi ikan dengan kadar merkuri rendah seperti salmon atau sarden lebih dianjurkan.

Selain itu, ibu hamil perlu menghindari makanan laut mentah seperti tiram dan kerang. Pregnancy Birth Baby menjelaskan bahwa makanan laut mentah berpotensi mengandung bakteri atau virus yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Makanan ini sebaiknya dimasak hingga matang untuk memastikan keamanannya.

Ibu hamil juga perlu mengurangi konsumsi ikan asap atau makanan laut yang diawetkan jika tidak yakin dengan proses penyimpanannya. Risiko listeria tetap ada jika makanan ini tidak disimpan atau diolah dengan benar. Pastikan memilih makanan laut dari sumber terpercaya dan konsumsi dalam jumlah yang wajar.

Kafein dan Alkohol: Musuh Kehamilan

Banyak ibu hamil mungkin bertanya-tanya tentang konsumsi kafein selama kehamilan. NHS merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein hingga 200 mg per hari, setara dengan dua cangkir kopi instan. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau bahkan keguguran. Selain kopi, kafein juga terdapat pada teh, minuman bersoda, dan coklat, sehingga perlu diperhatikan jumlahnya.

Sementara itu, alkohol sebaiknya dihindari sepenuhnya selama kehamilan. Menurut Pregnancy Birth Baby, alkohol dapat mempengaruhi perkembangan otak dan organ janin, serta meningkatkan risiko fetal alcohol syndrome. Tidak ada jumlah alkohol yang dianggap aman selama kehamilan, sehingga pilihan terbaik adalah menghindarinya sama sekali.

Selain itu, minuman berenergi juga sebaiknya dihindari karena mengandung kadar kafein yang tinggi dan bahan tambahan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Sebagai gantinya, konsumsi air putih, jus buah segar, atau teh herbal yang aman untuk kehamilan. Dengan memilih minuman yang tepat, ibu hamil dapat menjaga hidrasi tanpa membahayakan kesehatan bayi.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading