Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar istilah DSA dalam dunia medis? Digital Subtraction Angiography (DSA) sebenarnya adalah teknik pencitraan medis yang canggih? DSA digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah secara detail.
Teknik ini memanfaatkan sinar-X dan zat kontras. Tujuannya adalah menghasilkan gambar pembuluh darah yang jelas. Proses digital dilakukan komputer untuk menghilangkan struktur lain seperti tulang dan jaringan. Sehingga hanya pembuluh darah yang terlihat.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja DSA dan apa saja manfaatnya? Mari kita selami lebih dalam tentang teknologi medis yang satu ini.
Advertisement
Advertisement
Memahami Cara Kerja Digital Subtraction Angiography (DSA)
Proses DSA melibatkan beberapa tahapan penting. Dimulai dengan injeksi zat kontras ke dalam pembuluh darah melalui kateter. Biasanya, kateter ini dimasukkan ke dalam arteri femoralis di paha.
Setelah injeksi, dua gambar sinar-X diambil. Satu gambar diambil sebelum injeksi zat kontras, dan satu lagi setelahnya. Komputer kemudian memproses kedua gambar ini. Proses ini disebut "pengurangan digital".
Dalam proses pengurangan digital, komputer menghilangkan struktur yang tidak berubah antara kedua gambar. Struktur tersebut seperti tulang dan jaringan. Hasilnya, hanya gambar pembuluh darah yang diperjelas oleh zat kontras yang tersisa. Gambar akhir ini memberikan visualisasi detail yang tinggi.
DSA dalam Diagnosis dan Pemantauan Kondisi Pembuluh Darah
DSA memiliki peran krusial dalam mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Salah satunya adalah stroke iskemik. DSA membantu mengidentifikasi penyumbatan di pembuluh darah otak. DSA juga memandu prosedur trombektomi (pengangkatan bekuan darah).
Selain itu, DSA juga digunakan untuk memetakan struktur aneurisma. Aneurisma adalah pelebaran abnormal pembuluh darah. Pemetaan ini penting untuk merencanakan perawatan yang tepat. DSA juga membantu memetakan Malformasi Arteri-Vena (AVM). AVM adalah hubungan abnormal antara arteri dan vena. Hal ini penting untuk merencanakan perawatan seperti embolisasi atau pembedahan.
Tak hanya itu, DSA juga berperan dalam mengidentifikasi penyempitan arteri karotis. Penyempitan ini dapat menyebabkan stroke. Dengan visualisasi yang detail, dokter dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Advertisement
Kontroversi di Balik Istilah "Cuci Otak"
Sahabat Fimela, istilah "cuci otak" yang sering dikaitkan dengan DSA, terutama dalam konteks metode yang dikembangkan oleh dr. Terawan Agus Putranto, telah menimbulkan kontroversi. Metode ini melibatkan penggunaan DSA bersamaan dengan injeksi heparin (pengencer darah) untuk membersihkan plak pada pembuluh darah.
Meskipun DSA sendiri merupakan prosedur medis yang mapan, metode "cuci otak" ini telah dikritik. Kritik ini muncul karena kurangnya bukti ilmiah yang kuat tentang keamanannya dan efektivitasnya. Selain itu, promosi yang tidak etis juga menjadi sorotan. Organisasi medis di Indonesia telah menyelidiki dan mengeluarkan rekomendasi terkait praktik ini.
Penting untuk diingat bahwa DSA adalah alat diagnostik yang berharga. Namun, penggunaannya harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan etika medis yang ketat.
Sahabat Fimela, Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah teknik pencitraan medis yang penting dan akurat untuk memvisualisasikan pembuluh darah. Penting untuk membedakan antara penggunaan DSA yang mapan dalam praktik medis dan metode kontroversial yang disebut "cuci otak". Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan medis yang tepat.